(POV Ven)
Kami berbaris di depan goa yang Pak Kripik bilang adalah sebuah labirin yang luas. Aku berbaris di urutan ke-15, sesuai hasil dari game sebelumnya di mana aku menjadi peserta urutan ke-15 yang mendapatkan ikan.
Pagi menjelang siang ini tidak terlalu terik, agak sedikit mendung, tapi tidak menunjukkan tanda-tanda akan turun hujan.
"Permainan keempat adalah 'LABIRIN'. Peraturannya sederhana, dua puluh peserta pertama yang berhasil keluar hidup-hidup dari goa ini akan lolos ke babak berikutnya. Lima peserta terakhir akan dinyatakan gagal." Pak Kripik mengumumkan.
Memang permainan yang sederhana. Intinya masuk goa, lalu balap-balapan keluar. Siapa yang lebih cepat dia yang lolos, mirip seperti lomba memancing kemarin.
"Urutan masuk goa akan ditentukan berdasarkan urutan berbaris kali ini yang merupakan hasil dari game sebelumnya. Peserta pertama akan masuk terlebih dahulu, lalu satu menit kemudian, peserta nomor dua akan masuk, dan begitu seterusnya."
Peraturan ini jelas sangat menguntungkan Rizal yang menjadi juara satu di game sebelumnya, dan cukup sial bagi Kak Clara karena dia harus menunggu 25 menit terlebih dahulu sebelum mulai memasuki goa.
"Kalian bebas bekerja sama, mau pergi sendiri atau berkelompok. Tidak ada bahaya apa pun di dalam, dan seluruh ruangan goa telah diterangi oleh lilin. Di garis finish nanti akan ada Lisa yang menyambut. Hanya ada dua lubang di goa ini, jalan masuk ini, dan jalan keluar di tempat Lisa sudah menunggu. Kalian mengerti?"
"Ya!" Semua menjawab bersamaan.
Lofi tetiba menepuk pundakku. "Ven, barengan, yuk. Kamu nanti kan berangkat duluan, jangan pergi dulu, tunggu aku, nanti barengan jelajah labirinnya."
Lofi mendapat urutan ke-16, tepat di belakangku. Kami teman sekamar di gedung, dan juga teman sekelas di sekolah. Bisa dibilang aku dan Lofi adalah teman dekat.
"Mau gak ya...."
"Ayolah! Berduaan, yuk! Biar lebih gampang!"
Aku tertawa kecil. "Iya, iya, aku tunggu kamu, deh."
"Yeay! Makasih, Ven!"
"Pas masuk aku bakal langsung belok kiri, aku nunggu di sana."
"Siap."
Waktu maksimal yang diberikan Pak Kripik untuk keluar dari goa adalah tiga jam. Jika waktu sudah lewat, maka dinyatakan gugur.
"Ada pertanyaan?"
Tidak ada yang menjawab.
"Baiklah, dimulai dari peserta nomor urut pertama, Rizal! Dipersilakan untuk masuk ke dalam labirin sekarang!"
Urutan masuk:
1. Rizal (15)
2. Yura (12)
3. Yemi (16)
4. Han (13)
5. Sura (16)
6. Steven (16)
7. Chita (15)
8. Riq (15)
9. Azhey (10)
10. Aka (10)
11. Cacing (15)
12. Raya (14)
13. Key (15)
14. Rav (15)
15. Ven (17)
16. Lofi (17)
17. Resti (19)
18. Lav (14)
19. Fuyu (19)
20. Qila (15)
21. Arin (11)
22. Ari (17)
23. Lemon (14)
24. Andin (14)
25. Clara (21)Satu per satu peserta mulai masuk ke dalam goa. Aku mulai gugup menunggu namaku dipanggil. Entah mengapa waktu enam belas menit terasa begitu cepat.
"Ven, silakan masuk labirin."
Namaku dipanggil.
Lofi menepuk pundakku. "Semangat, ya! Tunggu aku di dalam!"
"Iya...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Clash of Clovers!
Fanfiction40 Murid dan Mahasiswa secara misterius diundang oleh entitas tak dikenal yang menyebut dirinya Kripik (24). Mereka diundang ke sebuah gedung di pulau terpencil untuk mengikuti sebuah permainan berhadiah emas berbentuk daun semanggi seharga 1 Triliu...