Epilog

10 8 3
                                    

Masa berlalu, tapi bayangan Haknyeon masih hidup dalam ingatan Sara. Sudah setahun sejak kejadian itu. Sara kini berjalan di taman yang pernah mereka kunjungi bersama, angin lembut meniup rambutnya, seakan membawa bisikan kenangan.

"Aku rindu kau, Haknyeon..." bisiknya perlahan, sambil memandang langit biru. Dulu, dia sering datang ke sini hanya untuk menangis, tapi hari ini... ada sedikit ketenangan dalam hatinya.

Dia keluarkan sehelai kertas dari poketnya. Surat terakhir yang ditulis untuk Haknyeon. Dengan hati yang berat, dia baca kembali setiap perkataan, tetapi kali ini, dia tahu ia bukan untuk meratap lagi.

"Terima kasih, Haknyeon, sebab buat aku rasa disayangi, walaupun kau tak ada lagi di sini. Aku janji... aku akan hidup dengan baik. Untuk kita berdua."

Sara senyum, air mata yang mengalir bukan lagi tanda kesedihan, tapi kelegaan. Dia lipat surat itu perlahan-lahan dan melepaskannya ke angin, seolah-olah membiarkan kenangannya bersama Haknyeon terbang bebas.

Dan untuk kali pertama, Sara rasa... dia boleh lepaskan. Bukan melupakan, tetapi hidup dengan kenangan itu, dalam damai.

________


Tamat ♡!

kamu, ju haknyeon.Where stories live. Discover now