Malam ini hujan deras mengguyur seluruh penjuru kota, petir pun tak henti-hentinya menunjukan keganasannya, menyambar kesana kemari seakan tak ada hari esok untuk dijalani. Sungguh langit malam ini seakan menunpahkan segalanya, air mulai menggenang, dan beberapa pohon roboh tersambar petir, menyebabkan mati listrik di beberapa tempat dikota.
Seorang bayi kecil menangis karena ketakutan dengan suara ricuh diluar rumah, ibunya yang mendengar anaknya menangis langsung terbangun dari lelapnya, menggendong bayi itu dengan hati-hati dan mendekapnya dengan penuh kasih.
" Oh sayang, kau pasti terkejut ya, sudah-sudah tidak apa-apa ya ibu ada disini " Ucapnya.
Bayi itu kembali terlelap, tak ada yang lebih hangat dan menenangkan daripada dekapan ibu, tak akan ada hal buruk yang dapat mengganggu selama masih ada ibu.
" Ada apa Lilly? Apa terjadi sesuatu? " Ucap sang ayah yang baru kembali dari ruang kerjanya, mengintip sang anak yang tengah tertidur pulas dengan ibu jari yang sedang dihisapnya.
" Tak apa, dia terkejut mendengar suara petir. Ngomong-ngomong kenapa kau baru selesai? Ini sudah larut malam, sudah dua hari kau begadang, tidak baik untuk kesehatan kalau terus-terus begitu. "
Nada khawatir dapat terdengar dengan jelas, alisnya mengerut tanda bahwa ia sedang serius.
" Tak apa sayang, malam ini sudah aku selesaikan beberapa pekerjaanku untuk dua minggu kedepan agar gajiku juga segera dikirim, jadi kita bisa beristirahat dengan tenang setelah ini. Ayo kembali tidur, aku sudah mengantuk. "
Sepasang suami istri itupun bersiap untuk tidur, dengan sang suami yang dengan tulus memeluk istrinya, tak lupa sang istri pun tetap memeluk putra semata wayangnya, posisi tidur yang selalu diimpikan oleh setiap keluarga.
Setelah beberapa jam terlelap, sang suami mendengar sebuah suara barang jatuh dari ruangan sebelah. Ia pun dengan hati-hati melepaskan pelukannya dari sang istri dan melangkahkan kakinya menuju sumber suara. Betapa terkejutnya ia ketika melihat dua orang tengah mengacak-acak meja kerjanya seakan mencari sesuatu, ia pun langsung berlari masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu.
Sang istri yang mendengar suara derap langkah seperti seseorang yang tengah berlari pun langsung terbangun dari tidurnya, ia melihat sang suami tengah menempelkan jari telunjuk pada bibirnya, isyarat agar ia diam.
" Ada apa, James? " Tanyanya pada sang suami dengan suara lirih. Suaminya, James. Tak mengatakan apapun dan hanya memberi kode padanya untuk kembali ke kasur dan menjaga putranya.
Lilly,sang istri, langsung menuruti apa yang suaminya inginkan, dan mendekap putranya erat. Lilly kembali melayangkan tatapannya pada sang suami yang sedang terlihat was-was dengan terus berdiri tak jauh di depan pintu, Lilly sadar ada yang tak beres diluar sana.
Brakkk brakk
Pintu berusaha didobrak dari depan, bayi kecil yang mendengar keributan pun menangis karena tekejut.
Brakkk brakk
Pintu kembali didobrak, James bergerak mundur dan menarik tangan Lilly untuk didudukan dipojok kamar, lalu James kembali ke depan pintu dan bersial untuk melawan apapun yang sedang berusaha masuk ke dalam kamarnya.
Brakk brakk BRAKK
Pada dobrakan terakhir pintu terbuka, dua orang terlihat masuk dan berusaha menyerang James dengan senjata tajam. Pertarungan pun tak terhindarkan, James berusaha menghalangi keduanya agar tidak mendekati anak dan istrinya, James menangkis semua serangan dengan tangan kosong dan berusaha mendorong dua orang tersebut keluar dari kamar. Namun, tentu saja James kalah dalam pertarungan yang tidak sebanding itu, tapi usahanya tidak sia-sia ia berhasil mendorong kedua orang perampok itu keluar dari kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orang - Orang Menyebutku "Malang" [ Drarry ]
FanfictionHujan sangat deras dengan petir yang tak henti-hentinya menyambar, suara keras membangunkan bayi kecil berusia kurang dari satu tahun yang menangis karena ketakutan. Untungnya, ia memiliki ibu yang siap mendekapnya kapan saja, menghangatkannya, meli...