Sick

984 87 6
                                    

❗️cerita real karangan penulis, dilarang mengcopy tulisan❗️vote + komen jangan lupa ya, masak mampir doang:(

‼️TYPO TANDAIN‼️

***

Pukul 02.00 dini hari Joss terbangun dari tidurnya saat merasakan pergerakan terus menerus dari Gawin. Setelah menyalakan lampu kamar, dia bergegas kembali ketempat tidur untuk mengecek kondisi kekasihnya.

Gawin bergerak dengan gelisah, wajahnya juga memerah dengan samar, saat Joss menempelkan punggung tangan nya ke kening Gawin, dia bisa merasakan kening kekasihnya panas. Joss buru-buru mencari termometer digital untuk mengecek suhu badan kekasihnya.

"Suhu tubuhnya tinggi sekali..." ucap Joss saat melihat termometer digital yang menunjukan angka 39,06 derajat celcius.

Joss segera mengambil plester penurun panas dan obat penurun panas agar demam kekasihnya bisa membaik.

"Sayang, bangun..." ucap Joss.

Gawin membuka matanya dengan perlahan, mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk keretina matanya. Dia menoleh kesamping lalu menatap Joss dengan mata yang berair karena demam tinggi.

"Phi Joss..." panggilnya dengan suara serak.

"kamu harus minum obat, demam mu tinggi..."

Gawin mengangguk, dia bangun dari tidurnya lalu duduk bersandar di headboard bed. Joss tersenyum lembut sembari memberikan obat penurun panas yang langsung diminum oleh Gawin, setelah Gawin meminum obatnya, Joss juga menempelkan plester penurun panas ke dahi Gawin.

"Phi Joss..." panggil Gawin, suaranya bergetar seperti ingin menangis.

"Iya sayang, kamu butuh sesuatu ?

"Kepalaku pusing, rasanya berputar putar. Aku tidak suka..." keluh Gawin dengan bibir yang mencebik, air matanya juga mulai turun membasahi kedua pipinya yang memerah samar karea efek demam nya.

"Setelah menyimpan ini ke bawah, aku akan memelukmu dan memijit kepalamu dengan pelan agar pusing nya hilang..."

"Tidak mau nanti, mau sekarang hiks..."

Joss menghela nafas sambil mengangguk, dia kembali menyimpan obat di atas meja samping tempat tidur, lalu membuka kaos nya dan kembali naik ketempat tidur.

"Buka piyamamu, agar kita bisa berpelukan untuk mengurangi efek demam mu..." perintah Joss. Gawin yang mendengar itu mengangguk sebagai jawaban.

Saat sudah membuka atasan piyamanya, Gawin langsung meringsek masuk kepelukan sang dominan. Kepalanya di sandarkan di dada bidang Joss, sedangkan Joss memeluk tubuh Gawin dengan erat, mengecupi pucuk kepala Gawin dengan sayang sembari memijit pelan kepala Gawin agar pusing nya bisa mereda.—Tidak dapat di pungkiri, ia benar-benar khawatir dengan kondisi Gawin, apalagi saat melihat kekasihnya itu menangis.

Gawin yang merasa hangat dan nyaman karena pelukan Joss, ditambah pusing nya yang mulai reda juga efek obat yang mulai bekerja, membuat matanya mulai mengantuk. Tidak berselang lama, dia sudah jatuh tertidur di dada bidang kekasihnya.

Joss yang melihat Gawin sudah tertidur, menyudahi kegiatan nya memijit kepala Gawin, dia menurunkan suhu AC dan menarik selimut untuk menutupi tubuh kekasihnya agar semakin hangat.

"Get well soon, dear..." ucap Joss sembari mengecup pucuk kepala Gawin, dan ikut menyusul kekasihnya ke alam mimpi

***

Pagi harinya, Gawin terbangun dengan linglung. Dia menoleh kesamping namun tidak menemukan Joss disana, saat berdiri matanya langsung tertuju pada cermin di depan nya.

Real life | JossgawinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang