Chapter 6

127 14 0
                                    

POV: Wang Yi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

POV: Wang Yi

Aku baru saja keluar dari kantor cabang, rasanya sudah tidak sabar untuk mengunjungi klub, aku menyuruh sopir pribadiku untuk ke klub segera, karena ini sudah cukup malam dan sepertinya sudah pas waktuku datang ke sana. Yiqi sudah berjanji ada di sana menungguku.

Setelah tiga puluh menit berkendara, kami hampir sampai di klub milikku itu. Tapi, saat akan parkir entah apa yang membuat sopirku kehilangan kendalinya, dia hampir saja menabrakkan mobil ferrari kesayanganku ini dengan mobil yang akan keluar dari parkiran klub.

Aku sedikit terkejut, tapi aku terlalu malas menghadapi orang-orang, jadi aku putuskan untuk diam saja di dalam mobil sementara supirku keluar dan berdiskusi panas dengan pemilik mobil yang hampir bertabrakan keras dengan kami.

Perlahan aku melihat sekitar klub, suasana di luar cukup ramai dan tiba-tiba pandanganku menangkap seseorang yang berada dalam mobil yang ada didepanku.

Siapa dia? Mengapa dia seperti sedang menangis?

Tatapannya seolah menyiratkan sejuta pertanyaan?

Apa ada sesuatu di wajahku sampai dia menatapku dengan tatapan sedih seperti itu?

Seketika otakku terasa berhenti berfungsi, ini seperti dejavu, tapi entah momen mana yang aku rasakan.

Aku baru pertama kali ini merasa tertarik untuk memandang seseorang sedikit lebih lama, entah apa yang ada di wajahnya, aku merasakan perasaan berbeda, meski sedikit samar karena pandanganku memang sedikit rabun, tapi aku bisa melihat dengan jelas paras cantik wanita itu.

"Bos, sudah selesai, mau langsung keluar sekarang?" Tanya sopirku yang masih di luar pintu mobil. Atensiku teralihkan padanya, dan tiba-tiba...

Aaaahhh...

Sakit.

Dadaku tiba-tiba sakit, seolah pedang tajam menghantamnya sekaligus. Aku langsung meminta sopirku untuk kembali ke rumah.

"Pulang saja. Aku malas masuk," ucapku padanya yang langsung masuk dan menjalankan mobil tanpa banyak bertanya lagi, aku langsung melupakan perhatianku yang dari tadi memandang wanita itu. Aku harus tetap berpura-pura kuat di depan anak buahku, jadi aku tidak membicarakan rasa sakitku yang datang tiba-tiba ini.

Rasa sakit ini begitu menghujam tiba-tiba. Aku terus meminta sopirku untuk segera menelpon Ruka.

Ya, Ruka ikut bersamaku ke Shanghai, karena mulai sekarang aku meminta dia untuk jadi dokter pribadiku tanpa harus memikirkan pekerjaannya di rumah sakit, karena gaji yang aku berikan jelas setara dengan dua kali lipat dia bekerja di rumah sakit.

"Cepat, bodoh! Siput sialan!" Umpatku pada sopir yang lemot itu. Aku sudah tidak tahan menahan sakit ini, lebih tidak tahan lagi berusaha terlihat tidak terjadi apa-apa di depan sopir idiot ini.

Tidak berselang lama kami sampai di depan rumah, aku langsung keluar dan berlari sekuat tenaga yang tersisa sambil terus memegang dadaku.

Terlihat Ruka yang sudah berdiri di depan pintu mansion milikku.

Beneath The Mafia Veil [Season 2] Wang Yi dan Zhou Shi Yu (sqhy couple) SNH48Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang