Di dalam ruangan yang redup, cahaya remang-remang dari lampu meja tua menyala, menerangi suasana tegang yang menggelayuti.
Seorang pria di pertengahan usia kepala empat duduk dengan sikap yang tegas di depan meja kayu tua yang dipenuhi oleh dokumen-dokumen rahasia dan barang-barang tersembunyi. Wajahnya yang tegas dipenuhi oleh pandangan yang tajam, menembus kegelapan ruangan.
Di hadapannya, seorang pria muda duduk dengan tatapan serius yang mendalam. Wei Cheng, lahir di Rusia namun dibesarkan di Shanghai, dia sudah terbiasa berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris jika berbicara dengan ayahnya.
"Bagaimana dengan anak anjing itu?" tanya sang ayah dengan suara yang penuh perhatian, menatapnya dengan tatapan yang tajam namun penuh perhatian.
Wei Cheng menjawab dengan hormat, "Aku belum bertemu dengannya lagi, ayah. Namun, aku pasti akan segera menemukannya."
Ayahnya mengangguk, senyum muncul di bibirnya yang menunjukkan persetujuan dan keyakinan. "Baiklah. Ketika kamu menemukannya, aku ingin kamu membunuhnya segera. Baru setelah itu kamu akan menjadi bos berikutnya."
Wei Cheng menatap ayahnya dengan tekad yang kuat. "Aku akan melakukannya, ayah," katanya tegas.
Namun, sebelum percakapan mereka berlanjut, sang ayah menambahkan dengan suara yang tegas, "Dan satu lagi, jangan terlalu sering terlibat dengan wanita. Mereka bisa menjadi gangguan yang tidak diinginkan."
Wei Cheng mengangguk mengerti, namun ekspresinya tiba-tiba berubah ketika dia menjawab, "Tentu, ayah. Tapi, seperti yang ayah ketahui, wanita yang aku dekati sekarang... Dia milik mafia itu."
Ketika bicara tentang wanita itu, ekspresi ayahnya berubah menjadi serius. "Wanita itu belum mati, bukan?"
Wei Cheng menggelengkan kepala dengan tegas. "Belum, ayah. Orang yang aku tembak malam itu adalah bos mafia, dia terlihat sangat menyayangi wanitanya sampai mau mengorbankan nyawanya sendiri." Ucap Wei Cheng sambil menampilkan senyuman meremehkan.
Ayahnya tersenyum licik, matanya bersinar penuh dengan rencana gelap. "Bagus. Mari jadikan dia pion dalam permainan kita. Itu akan mempersulit keadaan bagi anak anjing itu nanti."
Percakapan berlanjut, namun kali ini, ayahnya memberikan instruksi terakhir. "Wei Cheng, akan ada transaksi besar yang berlangsung di sebuah pulau. Aku ingin kau menggagalkan itu. Rebut barangnya dan buat bos mafia itu keluar dari sarangnya."
Wei Cheng mengangguk tegas, matanya dipenuhi dengan tekad. "Aku akan melakukan apa yang kau minta, ayah."
Setelah memberikan instruksi terakhir kepada Wei Cheng, sang ayah diam sejenak, sepertinya tenggelam dalam pikirannya sendiri.
Ruangan itu dipenuhi oleh suasana hening yang tegang, hanya terdengar suara hembusan angin yang masuk dari celah-celah jendela yang usang.
Namun, kemudian ayah itu mengangkat kepalanya, matanya bersinar dengan keputusan yang tegas. "Ah, aku hampir lupa memberitahumu, aku telah mengetahui bahwa bocah itu sudah kembali memegang kendali sekarang, dia sedang merencanakan serangan besar-besaran. Menurut laporan dari Kurohira, dia ingin merampok gudang senjata kita di luar kota."
KAMU SEDANG MEMBACA
Beneath The Mafia Veil [Season 2] Wang Yi dan Zhou Shi Yu (sqhy couple) SNH48
FanfictionWajib baca dulu Season 1