POV: Wang Yi
Setelah menyadari Ratuku pingsan, aku segera menggendongnya ke ranjang dan memanggil Lucas untuk memanggil dokter. Saat itu, aku merasakan detak jantungku begitu kencang, rasa panik dan takut menyelimuti pikiranku.
"Lucas, cepat telepon dokter! Zhou Shi Yu pingsan!" teriakku dengan suara yang penuh kepanikan.
Lucas, yang mendengar teriakanku, segera bergegas menghubungi dokter. Aku tetap berada di samping Ratuku, menggenggam tangannya yang dingin. Wajahnya yang biasanya cerah kini pucat, dan ini membuatku semakin khawatir.
Tidak lama kemudian, dokter datang dengan peralatan medisnya. Dia segera memeriksa Ratuku dengan cermat. Aku menunggu dengan cemas, berharap ada kabar baik.
"Bagaimana keadaan dia, Dok?" tanyaku dengan suara yang panik.
Dokter menatapku dengan serius. "Nyonya mengalami kelelahan yang cukup berat. Kehamilannya membuat tubuhnya lebih rentan terhadap stres dan kelelahan. Kita perlu memastikan Nyonya mendapatkan istirahat yang cukup dan perawatan yang baik."
Aku mengangguk, merasa sedikit lega mendengar penjelasan dokter. Namun, kekhawatiran tetap menggelayut di pikiranku. Aku tahu betapa pentingnya bagi Ratuku untuk tetap sehat, tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga untuk bayi yang dikandungnya.
Setelah memberikan beberapa instruksi dan obat, dokter akhirnya meninggalkan kami. Aku duduk di samping Ratuku, menggenggam tangannya erat.
"Sayang, maaf, aku tidak akan membuatmu kelelahan lagi. Aku janji akan lebih baik lagi merawatmu kedepannya," bisikku dengan penuh kasih sayang.
Beberapa jam kemudian, Ratuku mulai sadar. Dia membuka matanya perlahan, menatapku dengan tatapan lemah.
"Sayang?" Panggilku, memastikan dia benar-benar sudah sadar.
"YiYi... apa yang terjadi?" tanyanya dengan suara pelan.
Aku tersenyum, menyentuh pipinya dengan lembut. "Kamu pingsan karena kelelahan, Sayang. Tapi dokter sudah datang dan merawatmu. Maaf, aku membuatmu jadi terlalu capek. Sekarang kamu harus istirahat banyak."
Ratuku tersenyum lemah. "Tidak apa-apa, YiYi. Aku merasa lebih baik sekarang."
Aku mengangguk. "Kalau capek atau apapun bilang ya, aku tidak ingin buat kamu seperti ini lagi, Ratu."
Dia mengangguk pelan, menggenggam tanganku seolah memberitahu dia tidak apa-apa, senyum cerahnya perlahan kembali dan itu membuat hatiku menghangat.
Hari-hari berikutnya, aku memastikan Ratuku mendapatkan perawatan terbaik. Aku mengatur jadwal pemeriksaan rutin dengan dokter dan memastikan dia mendapatkan istirahat yang cukup. Meski sibuk dengan urusan bisnis, aku selalu meluangkan waktu untuknya.
Malam ini aku bertransaksi dengan mafia asal jepang.
Setelah menutup kesepakatan dengan keuntungan yang saling dibagi, aku duduk dengan tenang di ruangan pertemuan yang megah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beneath The Mafia Veil [Season 2] Wang Yi dan Zhou Shi Yu (sqhy couple) SNH48
FanfictionWajib baca dulu Season 1