Extra Chapter - 4

140 8 0
                                    

POV: Zhou Shi Yu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

POV: Zhou Shi Yu

Pagi ini aku harus berusaha tidur, sudah dua minggu aku kurang tidur karena mengurus putriku yang cantik ini. Meskipun Wang Yi selalu berjaga di malam hari, aku tetap saja tidak bisa membiarkan dia sendirian. Hasilnya, kami berdua terjaga semalaman.

Aku mengerutkan alis sambil memandangi wajah putriku yang tengah terlelap di pelukanku. Kelelahan jelas terpancar di wajahku, namun senyum kecil tetap menghiasi bibirku. Wang Yi, selalu memastikan aku mendapatkan waktu istirahat yang cukup. Tapi entah mengapa, aku merasa sulit untuk benar-benar tertidur tanpa merasakan kehadiran dan kehangatannya di sampingku.

Tidak pernah aku bayangkan sebelumnya kalau punya anak akan semenyenangkan ini. Selain daripada waktu kami yang jadi lebih sedikit untuk bisa berduaan, aku tidak masalah. Malam tadi saja, aku baru bisa membuka baju Wang Yi tapi putri kami tiba-tiba menangis. Akhirnya, momen itu tidak berlanjut dan Wang Yi menyuruhku untuk tidur lebih dulu.

Meski begitu, aku sangat bahagia karena anak kami tumbuh dengan sehat. Dia sangat manis dan menggemaskan. Fitur wajahnya hampir seluruhnya mirip denganku, tapi entah mengapa aku punya firasat sifatnya akan seperti Wang Yi.

Aku mulai merasa kantuk datang menyergap. Mataku semakin berat untuk dibuka, namun suara tangisan putriku yang tiba-tiba terbangun membuatku tersentak. Aku segera menenangkan dia, memberinya ASI agar dia kembali tenang.

Namun, dengan nakalnya, putriku menggigit putingku hingga aku merintih kesakitan.

"Pelan-pelan, sayang," bisikku lembut, meski rintihan kesakitan masih terdengar di suaraku. Aku terkekeh sendiri mengingat Wang Yi yang suka seperti itu padaku. Kenangan manis bersamanya membuatku merasa hangat, seolah dia berada di sini bersamaku.

Hari ini Wang Yi sudah terbang ke Guangzhou untuk urusan bisnis dan bilang akan pulang besok pagi. Jadi aku ditemani Zheng Danni di rumah. Aku pun jadi tidak bisa tidur seharian. Sampai sore menjelang, aku menggendong bayiku keluar kamar menuju balkon untuk mencari kesegaran.

Hembusan angin sore yang sejuk menyapu wajahku saat aku berdiri di balkon, menggendong putriku yang perlahan mulai terlelap kembali. Sinar matahari yang mulai meredup menciptakan suasana yang tenang dan damai. Aku berbicara kepada putriku seolah-olah dia dapat memahami setiap perkataanku.

"Sayang, YiYi mungkin terlihat dingin pada orang lain, tapi dia sangat hangat padaku. Dia selalu ada untuk kami, memastikan kami selalu dalam keadaan baik. Aku berharap kelak kamu bisa memahami betapa berharganya dia untukmu," bisikku pelan, sambil menatap jauh ke cakrawala.

Aku menceritakan semua harapanku untuk masa depannya. Harapan besar yang aku gantungkan padanya, segala hal yang aku inginkan untuk dia capai. Wajah putriku yang polos dan tenang membuatku semakin yakin bahwa dia akan menjadi seseorang yang luar biasa, seperti Wang Yi.

Namun, momen tenang itu segera terhenti ketika Danni tiba-tiba masuk dengan wajah panik. "Nyonya, bos tidak bisa dihubungi dari tadi pagi," katanya dengan nada cemas.

Beneath The Mafia Veil [Season 2] Wang Yi dan Zhou Shi Yu (sqhy couple) SNH48Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang