"Ardan"
"Ardannnnn"
"Pangeran palsu"
"Aaaaaaaaaaaa"
"Ganteng bgt sumpah aaaa"
"Ardan nikahin gw plis"
"Berisik."ucap seseorang yang berpakaian badboy,bandana yang melingkar di kepalanya,tatapan tajam,ekspresi datarnya,jalan tegak baju yg dikeluarkan tas yg di taro di pundak sebelah.
"Ardannn.....tungguin....."ucap seseorang dari arah belakang ardan,dengan suara melengking karna takut tidak kedngeran oleh ardan yang jaraknya lumayan jauh.berlari mengejar ardan
Settt
Langkah ardan seketika terhenti saat tangan kanannya terasa di pegang,
Melihat ke arah samping siapa yg telah berani memegang tangannya,melly gadis cantik yg namanya sering di kait-kaitan dengan pangeran palsu yaitu ardan pangeran palsunya SMK WIJAYA
"hoss hosss hosss..gila cape bgt ngejar luh ar .."ucap melly dengan napas yg masih setengah-setengah dan tangan yg msh setia memegang tangan kanan ardan.
"Lepas.."suruh ardan,dengan suara berat nya yg selalu menjadi candu bagi orang yg mendengarnya.
"Apa?..baju!nanti di rumah aja ya disini mah banyak org,emg luh rela bdan seksoy gw di liatin org."
TAK
"Aww..ar..ih ko kening gw jitak si sakit tau,nih liat tuh pasti merah,luh mh gtu sama gw,.."ucap melly kembali,kali ini dgn tangan yg sibuk mengusap usap keningnya dan ekspresi cemberut campur kesal yg terlihat jelas dari wajahnya.
Sett
Eh
Melly terpaku tak bisa berkutik dn berpaling sedikitpun dari tempatnya berdiri.saking terkejutnya melihat tindakan gentle yg di lakukan ardan .ardan menarik pinggangnya pelan membungkukkan badanya sedikit ke bawah agar matanya melihat warna merah yang berada di kening sahabatnya melly,mengelus pelan kening merah itu dan meniupnya.tinggi badan melly hanya sebatas dadanya
"Sorry cantik.."ucap ardan lembut dgn tetap posisinya namun kali ini ardan melihat ke arah dua bola matanya,terlihat melly msh terpaku bahkan tak berkedip sedikitpun melihatnya.
"Mel.."panggil ardann lembut
"Melly..."panggil ardan kembali namun melly masih tetap terpaku.
"MELLYANA..."teriak ardan dgn suara yg cukup menggema di korridor yg sepi,kesel dgn melly yg masih diem.
"Eh..eh..apahhh?knpa!adaapa.."sahut melly berkedip.terkejut dengan suara ardan
"Luh yg kenapa bodoh.."ucap ardan kesel.menoel pelan kening melly
"Ardan ih masih sakit tau.malah di pegang..."sahut melly dengan mimik wajah sebel.sedangkan ardan hanya memutar bola matanya malas.
"Dahlah males"ucap ardan segera meninggalkan melly di kooridor.
"Dih ngambek kek cewe,..eh tapikan ardan emang cewe tapi dia ganteng...."gumam melly dengan wajah yg bingung.dengan melihat punggung ardan yg sudah mulai jauh dari pandangannya."Udah lah gausah di pikiran tapi kan tadi.... aaaaaaaaaa..gw baper masa.tapi masa iya gw suka sama cowo jadi-jadian si,ga mungkin sadar mel sadar".tepuk melly ke kedua pipinya."tapi.aaaaaaaaa....ardannn lu harus tanggung jwb.."teriak melly di korridor yg sepi sambil berlari menuju kelas..
Skip
Bruk.suara bantingan pintu yg di dorong keras dari luar.
"Monyong"