Bab 10

9 1 0
                                    

Maaf baru uptade🙏🙏🙏

Next.

____________

Setelah menutup pintu kamar ayahnya.
ana berjalan ke arah kamarnya.
Membuka pintu dan menutupnya kembali.berjalan ke sisi kamarnya.membuka jendela dan ternyata diluar sedang hujan.berdiri di depan jendela dengan pandangan seakan nerawang peristiwa yg baru saja terjadi.

Ana menghela nafasnya pelan"bun kenapa bisa kaya gini.ana bingung bunda"gumam ana pelan dan tanpa di sadari air mata itu mengalir dari kedua matanya.

Sedangkan di sisi lain.

Ardan membawa motornya kenceng tak perduli akan sekitar.tak perduli akan keselamatannya.dan tak perduli dengan hujan yg mengguyur tubuhnya.

Motor itu melaju kenceng entah ke arah mana tidak ada yg tau.

Sampai motor itu terhenti di tempat yg sepi.tidak ada satupun orang yg berada di sekitar selain dirinya.

Turun dari motornya.mencabut kunci motornya.membuka helm dan membanting helmnya ke sisi jalan.badannya runtuh kebawah jalan.posisi kepala menunduk kebawah aspal dengan tangan yg melindungi kepalanya.bahu tegapnya bergetar.sedikit demi sedikit bahu itu bergetar hebat dan seketika dia mengangkat kepalanya mengadah ke atas langit.Berteriak kenceng dengan tangisan yg lirih.

"Sakit bun...sakit"
"BUNDAAAAAAAAAAA".

____

Ana masih merenung di depan jendela kamarnya tiba-tiba dia memegang sisi kanan dadanya yg terasa sakit
menepuk-nepuk pelan dadanya.agar sakit di dadanya mereda namun nampaknya itu tidak berhasil justru rasa sakit nya teramat menyakitkan sampai dia tidak bisa lagi untuk menopang tubuhnya.satu tangannya lagi memegang sisi lain yg bisa di gunakan untuk pegangan agar tubuhnya tidak jatuh kebawah lantai.

Beberapa menit kemudia rasa sakit itu
berhasil mereda.ana langsung mencoba berdiri dengan pelan.berjalan pelan ke sisi kasurnya.naik ke atas kasurnya dan berbaring.memcoba untuk membawanya tidur karna saat ini sudah pukul 8 mlm.

____

Pagi telah tiba.

Ana terbangun dengan alarm yg berbunyi nyaring.berjalan pelan ke kamar mandi dengan mata yg masih sedikit terpejam.

Ceklek.
Pintu kamar mandi itu terbuka keluarlah ana.segera memakai atribut sekolahnya.setelah selesai dia pergi keluar kamar.bersiap untuk pergi sekolah tak lupa menutup pintu kamarnya kembali.berjalan pelan ke arah tangga.turun ke bawah berbelok ke arah meja makan yg sudah tersedia untuk sarapan pagi ini.

Tiba di meja kamar.ana menarik bangku untuk dia duduki dan mengambil nasi goreng yg telah tersaji di hadapannya.hari ini ana memutuskan untuk sarapan nasi

Sebelum memulai sarapannya ana melihat sekeliling nya.kurang 2 orang yg tidak ada di sini."ka ayah mana?".

"Ayah sudah berangkat kerja.ada meeting"jawab dena yg sedang sibuk menyiapkan sarapannya.

"Dan ardan?"dena lansung berhenti mengambil air.menghela nafas pelan dan menoleh ke arah ana

"Bisa tidak.untuk hari ini jangan menanyakan anak itu dulu".

"Kenapa?dia masih saudara kita ka".

"Kaka tau.tapi bisa untuk hari ini jangan menyebut namanya dulu,entah kenapa kaka begitu muak mendngarnya".ucap dena segera memakan sarapannya.sedangkan ana hanya bisa menghela nafas mendngarnya.dan langsung memakan sarapannya walau terasa tidak nafsu.

Skip.

Ana dan dena sudah selesai dengan sarapan mereka.mereka segera berangkat menuju tujuannya masing-masing.dena yg ke kampus dengan membawa mobilnya dan ana yg sekolah di antar oleh supir pribadinya.

Di jalan ana merasa tidak tenang seperti ada yg mengganjal di dalam hatinya.namun dia tidak tau apa itu.melihat-melihat jalanan yg dia lewati berharap apa yg dia lakuin itu bisa mengurungi sedikit bebannya.

Beberapa menit kemudia.
Mobil yg ana naekin udah tiba di depan gerbang sekolahnya.segera turun stelah selesai mengambil tas yg sengaja dia taruh di sisi sampingnya.berjalan pelan masuk ke area sekolah.

"Ana"panggil seseorang dari arah belakangnya.menoleh ke sisi belakang yg ternyata teman-temannya yg sepertinya mereka juga baru datang.

Ana mencoba tersenyum agar tidak membuat teman-temannya khawatir.namun itu sia sia saat salah satu dari mereka yg lebih peka bertanya.

"An,luh oke?"tanya seorang wanita yg berdiri di samping kirinya.dengan gaya rambut yg teruyar lurus.

"Eh gw oke ko"jawab ana tersenyum manis.

"Emg ana kenapa sil?"tanya salah satu dari mereka lagi.kali ini yg di sisi kiri dengan rambut di kuncir.

"Gatau.kaya abis nangis gitu"jawab wanita yg bernama sisil.

"Hah serius,luh kenapa an.luh knpa coba cerita sama kita."desak wanita yg berkuncir dengan panik

"Hey.serius gw gpp gw oke tenang jangan khawatir.mending sekarang kita ke kelas udah bell"ucap ana mencoba mereda kekhwatiran mereka dan segera melangkah pergi mendului mereka semua.
ana tungguin"ucap wanita berkuncir itu dengan teriak.

Plak.

"Berisik bego"ucap wanita berambut pendek

"ih lita sakit tau"sahut wanita berkuncir itu sambil mengusap lengan kirinya yg kena geplak.sedangkan lita berambut pendek itu malah sebodo dengan keluhan nya.

"Udah ayo susul ana"ajak wanita rambut teruyar dengan melangkah lebih dulu.di susul dengn yg lain.

















Sedikit dulu ya.
Aku kehabisan ide
Ini gimana si serius dah.acak-acakan huhu🤧

Maaf ya....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cewe atau Cowo?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang