2| 1 vs 10

3.9K 63 8
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Novel ini di wattpad update 3 kali seminggu : Minggu, Rabu dan Jum'at

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Novel ini di wattpad update 3 kali seminggu : Minggu, Rabu dan Jum'at. Tapi kalo mau baca lanjutannya lebih dulu, bisa baca di KaryaKarsa karena di sana update tiap hari.

Cara baca di KaryaKarsa : download aplikasinya terlebih dahulu, lalu cari di pencarian . Di sana ada karya author yang ini dan yang lainnya. ❤

***

Sementara itu, di suatu bar terdapat sekawanan polisi yang sedang berpesta merayakan keberhasilan salah satu rekan mereka. Semua orang bersorak-sorai untuknya. Polisi wanita yang kini menjadi pusat perhatian itu memang tidak pernah mengecewakan selama ia melaksanakan tugasnya.

“Selamat, Evelyn! Kamu akhirnya sukses menangkap mafia itu!” ujar Caleb, sang pemimpin kawanan polisi itu. Acara minum-minum malam ini adalah idenya untuk membayar kerja keras Evelyn yang tak pernah gagal. Apa pun kasus yang ditanganinya, Evelyn selalu mendapatkan banyak sanjungan atas kerja kerasnya.

“Terima kasih. Aku akan semakin berusaha lagi untuk menangkap mafia-mafia yang sudah meresahkan negeri ini,” jawab Evelyn kepada Caleb.

Evelyn cukup dekat dengan pemimpinnya. Kesuksesan Evelyn menyelidiki kasus-kasus berat membuatnya disukai oleh atasan dan rekan-rekannya. Karena itulah dia sangat terkenal di kalangan polisi.

“Sekarang mari kita semua nikmati kesuksesan, Evelyn!” seru Caleb heboh sambil mengangkat gelasnya tinggi-tinggi, yang diikuti oleh bawahannya yang hadir pada acara itu.

Mereka minum-minum hingga larut malam. Evelyn melihat teman-temannya yang sudah tertidur di meja bar karena kebanyakan minum. Hanya Evelyn dan Caleb-lah yang masih tersadar.

“Well, tak kusangka. Ternyata kamu kuat minum juga,” tutur Caleb melihat Evelyn yang belum mabuk. Wanita itu masih duduk tegak di kursinya.

Evelyn hanya mengangguk kecil. “Hm, aku sudah terbiasa minum. Mungkin karena itu minuman alkohol sudah tidak berefek lagi padaku.”

“By the way, Caleb. Apa kamu ingin pulang dulu? Biar aku yang mengurus pecundang-pecundang ini,” Evelyn melirik teman-temannya yang sudah tidak bisa membuka mata mereka lagi.

Trapped With Mr. Mafia (21++) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang