⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️
Gabriel Blackwood, yang memiliki nama lain Blackwood, adalah pemimpin kelompok besar mafia di dunia. Namanya sangat dikenal dan ditakuti, tetapi tidak ada yang mengetahui dengan pasti siapa dibalik Blackwood dan bagaimana rupa Gabri...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kata sensitif author kasih ‘spasi’ ya
***
"Apa-apaan kalian semua! Kalian tidak bisa menangkapnya!? Demi Tuhan, dia hanyalah seorang wanita! Seorang jalang!"
Teriakan Gabriel menggelegar di ruangan mewah itu ketika lagi dan lagi anak buahnya membawa kegagalan.
Gabriel memijit pelan dahinya ketika amarah menguasai dirinya. Ia tidak terbiasa dengan kegagalan ini dan sekarang sudah hari kedua ia memerintahkan anak buahnya untuk membunuh Evelyn.
Para anak buah Gabriel saling pandang, Tyler yang lebih dulu bersuara, "Kamu tahu sendiri betapa cerdiknya wanita itu, bukan? Dia tidak sama dengan musuh-musuh yang pernah kami tangani. Dia sedikit berbeda.”
Dalam misi ini, beruntunglah Tyler, Eun-Ho, dan Jun turun ke lapangan. Jika itu anak buah Gabriel yang lain, mungkin sudah mati ketika melaporkan kegagalan misi ini. Gabriel menghembuskan napas kesal dan mengepalkan tangannya hingga buku jarinya memutih.
"Aku tidak ingin tahu. Besok aku tidak ingin mendengar kata gagal lagi dari mulut kalian bertiga. Enyahlah!"
Gabriel pun memasuki kamar pribadinya dan membanting pintu dengan keras. Di sana, sudah ada wanita yang akan meredakan emosinya yang meledak-ledak.
Seorang wanita yang sedang bertelan jang dengan mata tertutup. Wanita itu berbaring tengkurap dengan pose yang sangat erotis.
Gabriel tidak ingin membuang waktu lagi, jadi dia langsung membuka ikat pinggangnya dan menampar pan tat wanita itu dengan ikat pinggang yang ia pegang.
Wanita itu langsung mengeluarkan lolongan kenikmatan yang tiada tara, membuat Gabriel menambah beberapa tamparan lagi hingga pan tat yang awalnya putih itu menjadi merah.
"Turn around!" titah Gabriel dingin.
Seakan terhipnotis oleh kata-kata Gabriel, Wanita itu membalikkan tubuhnya dan membuka kedua kakinya lebar-lebar, menampakkan area sensitifnya yang mulus tanpa ditumbuhi sehelai rambut pun.
Gabriel saat ini tidak ingin bermain-main seperti yang dilakukannya dengan wanita sebelum-sebelumnya. Ia membuka semua pakaiannya, kemudian langsung membenamkan miliknya ke dalam liang nikmat wanita itu.
Tanpa pemanasan terlebih dahulu, Gabriel langsung menggerakkan tubuhnya dengan liar dan brutal, seakan-akan ingin menghancurkan liang wanita itu.
"Yes! Yes! Nikmat sekali! Teruskan!”
Desahan wanita itu memantul-mantul di setiap sisi dinding ruangan pribadi Gabriel. Ruangan yang biasa menjadi tempat Gabriel berse tubuh dan ruangan yang juga menelan banyak korban setelahnya.
Saat tangan wanita itu hendak meraba dadanya, Gabriel memelintir tangan wanita itu dengan kasar dan menjauhkan dari tubuhnya. Ia menggerakkan pinggulnya lebih erat, maju mundur menggali lebih dalam ke inti tubuh wanita itu.