04

32 10 0
                                        

Leticia kebingungan mencari sebuah buku diary yang kerap ia gunakan setiap malamnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Leticia kebingungan mencari sebuah buku diary yang kerap ia gunakan setiap malamnya. Buku itu buku biasa dengan sampul usang yang tidak menarik. Ia membawanya dari rumah ketika pertama kali menginjakkan kaki di kuil ini. Artinya, buku itu sudah 5 tahun lamanya. Ia tak punya tinta untuk menulis. Jadi setiap malam, ia hanya akan membukanya, lalu membaca tulisan bodohnya, kemudian menutupnya lagi.

Dulu, ia banyak menulis tentang bualan orang tuanya. Betapa ia sangat senang karena disayang. Dan hal-hal menggelikan seperti keluarga yang selalu memedulikannya. Tapi setelah pindah ke kuil, tulisannya ketika belia itu bisa ia gunakan sebagai hiburan. Kenapa dulu ia senaif ini? Sebenarnya, jawabannya sederhana saja, karena ia masih terlalu muda untuk memahami situasi yang terjadi padanya. Tidak banyak yang anak kecil pikirkan. Dan hanya ada kesenangan di dalam otaknya.

Lalu, buku tidak penting itu mendadak hilang? Makhluk mana yang dengan bodohnya mencurinya?

Helaan napas panjang keluar dari bibir Leticia. Ia mengikat rambut panjangnya dengan sebuah tali yang terbuat dari kulit pohon dan berdiri dari duduknya. Ia hanya akan mencarinya di sekitar sini, lalu melupakan buku bodoh itu jika tidak ketemu.

"Memangnya apa yang bagus dari buku itu?"

Leticia mengedarkan pandangannya, mengelilingi area yang ada di sekitar kamarnya. Tidak ada apapun di sana. Bahkan ketika ia membuka tempat sampah, tidak ada. Ia pikir ada anak iseng yang mengambil dan membuang bukunya.

"Aku benci harus melakukan ini." Leticia berjalan lebih jauh. Buku itu memang tak penting, hanya saja... pikirannya selalu mengatakan supaya dirinya menemukan buku itu.

"Leticia, apa kau mencari sesuatu?"

Leticia berhenti berjalan. Aneh, apa ada yang mengajaknya bicara barusan? Gadis itu menoleh ke sumber suara. Didapatinya seorang anak perempuan dengan wajah yang cukup asing. Ia tidak ingat pernah berbicara dengan gadis muda ini. Atau apakah gadis muda ini pernah merundungnya atau tidak.

"E.. ya." kata Leticia singkat. Tidak ada yang berusaha mengajaknya bicara selama ini. Rasanya aneh dan membuat tidak nyaman.

"Apa itu? Siapa tau aku bisa membantumu."

Perasaan Leticia tak enak.

"T-tidak perlu."

"Ayolah.. bukankah akan butuh waktu lama kalau mencari sendiri?"

Leticia terdiam. Lalu ia berkata, "buku."

"Buku seperti apa?"

"Buku biasa, sampulnya coklat. Sudah usang."

Gadis muda itu mengangguk-angguk kecil. Lalu ia melebarkan matanya. "Astaga, apakah itu buku sebesar ini?" Ia menggambar ukuran buku Leticia di udara. "Jika benar, aku tadi melihat seseorang membawanya."

"Apa kau sungguh-sungguh?"

Gadis muda itu mengangguk cepat.

"Dia terlihat aneh saat membawanya. Lalu tiba-tiba masuk ke ruangan yang digunakan oleh tamu dari kerajaan." Ha, apa ini sebabnya Leticia merasa tidak enak dengan perasaannya.

Leticia : Breeze Of The SoreliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang