15

152 27 9
                                    

Hoseok datang ke apartemen Yoongi hari ini. Tak terasa mereka sudah mengenal satu sama lain hampir 3 bulan lamanya. Beruntungnya 2 bulan terakhir hubungan keduanya baik-baik saja karena Hoseok bisa menjaga perasaan Yoongi. Dia sudah bilang kepada Papa dan juga Daddynya. Hoseok membunyikan bel di apartemen Yoongi. Sedangkan Yoongi sendiri yang baru saja bangun, dengan malasnya dia membukakan pintu apartemen itu setelah melihat siapa gerangan yang ada di balik pintu itu.

"Hyungie...!" Ucap Hoseok tersenyum lebar. Yoongi hanya mengangguk dan menyuruhnya masuk.

"Ew... Berantakan." Ucap Hoseok setelah melihat isi apartemen itu. Yoongi hanya diam saja, membiarkan anak itu berkomentar tentang rumahnya. Dia mengantuk. Tanpa aba-aba lagi, Yoongi merebahkan tubuhnya lagi di kasur.

Hoseok yang melihatnya mendengus kesal. Bagaimana bisa Yoongi meninggalkan tamunya tanpa dibuatkan minum atau diajak mengobrol! Hoseok berkacak pinggang dan memperhatikan sekitarnya. Yasudahlah, dia membantu Yoongi membereskan rumah saja.

Hoseok mengambil barang-barang yang berserakan diatas lantai. Dia merapihkan benda-benda yang berhamburan dimana. Dia juga mengambili pakaian kotor Yoongi yang sepertinya sengaja dia buang.

"Kumamon.." Ucap Hoseok. Dia mengangkat underware Yoongi yang berkarakter kumamon itu. Ternyata Yoongi imut juga sampai memiliki dalaman seperti itu.

Setelah barang-barangnya rapi, Hoseok mencari sapu dan mulai membersihkan lantai itu. Ada beberapa pecahan kaca disana dan tak sengaja mengenai kaki Hoseok saat dia tengah menyapu. Walaupun dia memakai kaos kaki, tapi tetap saja pecahan kaca itu lebih tajam.

"Aww..." Hoseok menghentikan aktifitasnya. Dia duduk di sofa dan membuka kaos kaki itu. Haduh, bagaimana ini? Dimana kotak obat ya?

Hoseok perlahan berjalan dan menuju dapur untuk mencari kotak p3k disana. Untung saja Yoongi tak menyembunyikannya. Dia segera mengambilnya dan mengobati kakinya. Karena Hoseok tak pandai mengobati luka, dia sembarangan membalut kakinya dan hasilnya tidak rapi.

"Udahlah. Yang penting ga netes lagi." Batinnya. Dia kembali ke ruang tengah dan melihat ruangan itu yang sudah lebih rapi. Dia tersenyum bangga. Hoseok mengalihkan pandangannya ke pintu kamar Yoongi. Sudah hampir 1 jam dirinya disana dengan Yoongi yang tertidur. Hoseok mendekati kamar itu dan membukanya perlahan. Melihat apakah Yoongi masih tertidur, ternyata benar.

Hoseok masuk ke kamar itu dan duduk disamping Yoongi. Dia memperhatikan wajah Yoongi. Luka-luka itu masih ada ya ternyata. Hoseok mengerucutkan bibirnya. Dia ikut berbaring dengan posisi telungkup dan dagunya dia letakkan pada lengan Yoongi. Memperhatikan wajah tenang itu yang tengah tertidur.

"Hyungie ganteng banget ternyata ya." Ucapnya.

"Maafin Shiki ya Hyung karena selalu ngerepotin Hyungie.." Hoseok mengelus pipi Yoongi. Halus sekali.

Hoseok memperhatikan bibir Yoongi. Kenapa dia ingat hari itu?! Wajahnya memerah!

"Um~"

Hoseok mengangkat kepalanya dan memperhatikan wajah Yoongi dengan detail. Setelahnya dia mencium pipi dan bibir Yoongi sekali. Dia kembali meletakkan kepalanya di dada Yoongi. Tangannya dia gunakan untuk mengelus lagi pipi Hyung pucat itu. Lama-kelamaan Hoseok ikut mengantuk dan tertidur dengan posisi itu.

-Sore Hari

Yoongi terbangun dari tidurnya. Dia merasakan suatu beban di lengannya, dia menoleh dan mendapati Hoseok yang tertidur dengan memeluknya. Dia tersenyum. Tangannya tergerak untuk mengelus surai anak manis itu.

Dia melepas pelukan Hoseok dan menatap wajah cantik itu. Yoongi mencium bibir Hoseok lagi. Lebih lembut dari biasanya. Yoongi sedang tidak horny saat ini, dia hanya ingin menciumnya saja. Toh dia sedang tidur ini kan.

(Not) Gender Switch [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang