Part 8

725 120 81
                                    

Yoongi berjalan menelusuri koridor kampus sendirian seperti biasa. Pagi ini tetap tidak ada yang istimewa. Setelah berbicara dengan Hoseok kemarin, Yoongi memutuskan untuk tidak melanjutkan pendekatannya kepada Hoseok karena tau dirinya belum putus dengan laki-laki kemarin.

Pria Min itu menambah volume lagu di earphonenya agar tidak mendengar suara kebisingan yang di timbulkan mahasiswa lain di sekitarnya. Dia tidak suka kebisingan. Dia benci suara yang mengganggu. Itulah mengapa dia memilih untuk menyendiri selama ini.

Sesampainya di kelas, dia langsung duduk di bangkunya tanpa menghiraukan beberapa teman-teman kelasnya yang baru saja datang. Min Yoongi meletakkan kepalanya diatas tas yang baru saja dia lepas dari genggamannya. Yoongi mulai memejamkan matanya sembari menunggu dosen datang.

"Oppa..." Panggil seseorang kepada Yoongi. Dia membuka matanya dan melihat Hoseok yang ada di depan matanya. Kenapa dia memanggil dengan sebutan itu lagi. Kan Yoongi sudah tau dia itu laki-laki.

"Kamu kenapa?" Tanyanya. Dia langsung duduk disamping Yoongi. Yoongi menggelengkan kepalanya, kemudian dia berbalik dan kembali memejamkan matanya. Dia harus bisa melupakan perasaannya ini. Dia tidak mau jika Hoseok risih karena dirinya.

Sedangkan Hoseok sendiri bingung, kenapa Min Yoongi seperti ini? Biasanya dia akan mengganggunya. Dia kenapa sih? Apa sedang ada masalah ya?

Hoseok mengalihkan pandangannya ke depan saat seorang dosen masuk. Dia akan bertanya kepada Yoongi saat keluar dari sini nanti. Aneh sekali memang pria pucat ini.

.
.
.
.
.

Sejak keluar dari kelas tadi, Hoseok membuntuti Yoongi kemanapun dia pergi. Yoongi menghela nafas saat melihat Hoseok yang seperti tidak punya dosa ketika ketahuan mengikutinya. Pria Min itu tidak mau tau, dia langsung naik ke rooftop dan bertanya kepadanya disana nanti.

Hoseok masih mengikuti pria Min itu hingga akhirnya mereka sampai di bagian atas gedung kampus. Dia ikut berhenti kala Yoongi juga menghentikan langkahnya, Yoongi menoleh kepadanya.

"Kenapa ngikutin?" Tanya Yoongi.

Hoseok menggelengkan kepalanya, "Kamu kenapa diem aja? Bukan kayak orang yang aku kenal." Ucap Hoseok. Yoongi mengerutkan keningnya, ucapan Hoseok ini sudah seperti mereka kenal satu sama lain selama bertahun-tahun. Dia terkekeh pelan.

"Justru sebenernya gue itu orangnya pendiem. Emang ga liat apa, gue ga pernah interaksi sama orang lain kecuali lu sama adek gue." Ucap Yoongi.

Benar juga sih. Tapi kan biasanya Yoongi sering mengikuti dirinya juga. Hoseok menatap Yoongi yang kini tengah duduk di kursi waktu mereka pertama kesana. Yoongi menyuruh Hoseok untuk ikutan duduk disana.

"Hyung lagi ada masalah ya?" Tanya Hoseok.

Yoongi tersenyum tipis dan menggelengkan kepalanya. Dia menatap lurus ke depan. Bangunan-bangunan yang menjulang tinggi tampak dari sana. Jalanan yang dipenuhi dengan kendaraan juga terlihat.

"Kalo ada masalah, cerita aja."

Yoongi menoleh, "Hm? Tapi lu nggak akan tau gimana rasanya kalaupun gue cerita." Ucap Yoongi tersenyum. Hoseok bisa melihat kesedihan di mata Yoongi. Dia kenapa sih? Padahal kemarin baik-baik saja. Hoseok mengalihkan pandangannya ketika ponselnya berdering. Ternyata Taehyung, sejak kemarin telfon dia tidak di angkat olehnya. Mungkin dia khawatir dengan Hoseok.

(Not) Gender Switch [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang