Bab 69

636 40 3
                                    

Entah mengapa Yoon Chi-young menyetir sendiri. Karena itu, Hee-seong juga duduk di kursi penumpang dalam wujud manusia, bukan dalam wujud anak anjing yang nyaman. Mau bagaimana lagi karena tidak ada kursi mobil untuk anak anjing.

Hee-seong bahkan bersikeras untuk menyetir sendiri menggantikan Yoon Chi-young yang terluka, tetapi Yoon Chi-young mengatakan sesuatu yang tidak dapat dipahami tentang Hee-seong yang tidak tahu jalan dan situasi yang terus berubah.

Apa itu pekerjaan yang berbahaya?’

Selama perjalanan menuju tempat tujuan, Hee-seong duduk di kursi penumpang dengan wajah kaku. Pada hari-hari seperti ini, nyawa seseorang bisa melayang karena keinginan atau keputusan Yoon Chi-young.

Mobil itu melaju di jalan selama hampir satu jam.

Kita akan pergi jauh…’

Hee-seong tertidur sepanjang waktu. Yoon Chi-young sesekali memanggilnya, “Anak anjing atau sayang”dan membelai pahanya, meletakkan tangannya di balik kausnya, mengatakan bahwa dia kedinginan, tetapi Hee-seong hanya bisa bereaksi seolah-olah mengusir lalat. Seperti Yoon Chi-young, Hee-seong juga sensitif terhadap tidur dan tidak bisa tetap terjaga sama sekali.

Setelah beberapa saat, mobil itu berhenti di suatu tempat terpencil dengan hanya dua atau tiga kontainer di kaki gunung. Satu-satunya yang terlihat dalam kegelapan adalah sebuah bangunan besar yang kasar tampak seperti gudang di kejauhan.

Dua mobil hitam mengikuti dan berhenti jauh di belakang.

Hee-seong menatap mobil-mobil itu dengan ekspresi tegang. Suasana begitu gelap sehingga dia tidak bisa membedakan jenis mobil itu atau siapa yang ada di dalamnya. Jika mereka orang-orang berbahaya, dia akan maju menggantikan Yoon Chi-young yang terluka.

“Tunggu di sini sebentar.”

Sementara itu, Yoon Chi-young mencium pipi Hee-seong dan keluar dari mobil. Dia bahkan tidak mematikan mesinnya.

Seperti biasa, Hee-seong sedikit kecewa dengan sikap acuh tak acuh Yoon Chi-young. Namun, dia tetap memperhatikan Yoon Chi-young dengan penuh kewaspadaan hingga akhir. Dia akan bergegas jika terjadi sesuatu.

Kemudian, manusia serigala buas juga bergegas keluar dari mobil lainnya.

Apa…? Kenapa para hyung ada di sini?’

Untungnya, mereka yang keluar dari mobil bukanlah manusia serigala yang berbahaya, melainkan anggota organisasi Yoon Chi-young. Di antara mereka ada Ji Young-bae yang terlihat agak cemas.

Merasa lega Hee-seong pun duduk dengan nyaman di kursinya dan mengamati mereka. Yoon Chi-young dan anggota organisasi bertukar beberapa patah kata, lalu Ji Young-bae menyerahkan sesuatu yang dibungkus kain kepada Yoon Chi-young. Mereka mengobrol sebentar seolah-olah itu adalah situasi yang mendesak, dan anggota organisasi kembali ke mobil mereka dan segera mundur dari tempat itu.

Apa mereka menyerahkan beberapa barang selundupan…?’

Kalau tidak, mereka tidak akan menyerahkannya dengan tergesa-gesa. Hee-seong tidak bisa menghilangkan ekspresi khawatirnya karena Ji Young-bae tampak sangat serius.

Sementara itu, Yoon Chi-young kembali dengan ekspresi lesu seperti biasanya.

“Ah, dingin sekali. Sayang.”

“Ih… Minggir!”

Yoon Chi-young membenamkan wajahnya di leher Hee-seong dan meletakkan tangannya di balik kausnya. Saat ujung jari yang dingin menyentuh dadanya yang tak berdaya, Hee-seong mengumpat dan mencoba menarik lengan sekeras batu itu. Namun, Yoon Chi-young tiba-tiba menggigit daun telinga putih Hee-seong, mengembuskan napas kasar, dan tertawa.

Ojo Ngganggu Kirik!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang