Gemuruh....
Hee-seong tersentak bangun mendengar suara guntur.
Saat itu masih pagi, dan langit di luar gelap karena awan badai. Dalam wujud anak anjingnya yang mungil, Hee-seong bangun dengan lesu dan menatap kosong ke luar. Biasanya, saat melihat ke luar jendela vila yang tinggalinya bersama Yoon Chi-young, dunia tampak tertutup oleh tanaman hijau yang subur. Namun sekarang, karena kabut, semuanya tampak diselimuti awan gelap.
Badai petir selalu membuat Hee-seong gelisah.
Bukan karena dia takut pada guntur. Hanya mengingatkannya pada kenangan yang paling dia benci.
Pada hari itu, ketika dia ditinggalkan di sebuah rumah kosong, terjadilah badai seperti ini.
“……”
Mata hitam anak anjing tampak muram saat dia menatap ke luar jendela. Tiba-tiba, hujan mulai turun, dan tetesan air hujan membasahi kaca jendela yang besar. Saat langit kembali bersinar, kenangan masa lalu yang jelas tampak berkelebat di depan mata Hee-seong.
Anehnya, Hee-seong tidak menangis saat dia ditinggalkan. Hanya menatap keluar melalui jendela yang retak dengan mata cekung, perlahan mulai menerima kenyataan bahwa keluarganya telah meninggalkannya sendirian di dunia ini.
Dia masih terlalu muda untuk bisa bersedih. Lelah dan terluka, berharap setiap malam dia tidak akan bangun keesokan harinya.
Bahkan setelah bertahun-tahun, Hee-seong tidak bisa melupakan hari itu. Meskipun sekarang dia tahu bahwa dia tidak sendirian, kenangan itu masih membekas. Dia telah menemukan pasangan hidup, tetapi telah belajar bahwa dia harus mengobati lukanya sendiri.
Merasa sedikit kesepian dengan kenyataan, anak anjing dengan lemah naik ke dada Yoon Chi-young saat dia tertidur. Setidaknya bisa menemukan kenyamanan karena dapat bersandar pada kekasihnya selama masa-masa sulit.
Deg, deg.
Hee-seong mendorong bagian depan baju tidur Yoon Chi-young dengan kedua kakinya dan berbaring di dadanya, merasakan detak jantung di perut merah mudanya. Sensasi yang membuat Hee-seong merasa tenang.
Anak anjing terus menatap ke luar jendela, tidak bisa tidur lagi. Sepertinya dia akan mengalami malam yang gelisah. Mungkin karena darah anjing Jindo yang mengalir dalam dirinya, tetapi pada malam seperti ini, Hee-seong tidak dapat menahan perasaan campur aduk antara dendam dan kerinduan terhadap keluarga yang telah meninggalkannya.
Merengek....
Hee-seong menahan lolongan kesepian yang mengancam akan keluar dan berbaring lemah. Itu adalah salah satu hari ketika dia sangat membenci kelemahannya sendiri karena tidak mampu mengatasi luka masa lalunya.
***
Sudah dua tahun sejak Yoon Chi-young menjadi pasangannya.
Selama waktu itu, Hee-seong dan Yoon Chi-young telah berpergian ke banyak tempat setiap musim. Mereka bertemu dengan Klan pengembala di Selandia Baru dan berbagi kisah hidup, menghabiskan semua uang saku mereka di Macau, bertunangan dengan latar belakang laut zamrud di Saipan, dan melakukan perjalanan darat selama seminggu melintasi gurun Australia dengan mobil berkemah mewah.
Pemandangan yang paling berkesan bagi anak anjing adalah pemandangan padang pasir yang terpencil. Setiap malam, Hee-seong akan berbaring di atas mobil van, menatap Bima Sakti yang berwarna-warni bersama Yoon Chi-young. Ketika langit malam yang luas memenuhi mata hitam anak anjing kecil, Hee-seong merasa senang berada di dunia yang luas namun sepi ini bersama Yoon Chi-young.
Meskipun hari-harinya menyenangkan, setiap kali turun hujan, Hee-seong akan tenggelam dalam kenangan masa lalu. Bangun melihat sekitar tengah hari dan melihat langit mendung. Hee-seong duduk sendirian di teras.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ojo Ngganggu Kirik!
RandomJudul lainnya don't mess with the puppy! Don't Touch the Puppy! Jangan main-main dengan anak anjing! 강아지는 건드리지 마라 Tahun : 2022 Penulis: 마린코드 Genre : YAOI, FANTASI, MATURE, ADULT Aku mengikuti tl an dari Inggris Ini hasil tl fans mungkin sedikit ber...