Ojo Ngganggu Kirik!

Bab 25

Kwon Ki-hyuk menarik tangannya kembali, dengan menggertakkan giginya sambil menatap jarinya. Menampilkan urat-urat menonjol di lehernya, Kwon Ki-hyuk dengan kasar mengayunkan tangannya ke kepala kecil itu.

Memukul!

Kepala Hee-seong menoleh dengan keras, meninggalkan bekas merah di pipinya. Pada saat itu, Hee-seong menggertakkan giginya dan tidak mengeluarkan erangan sedikit pun. Dia hanya marah dan kesal, dan air mata menetes. Sungguh menjijikkan melihat Kwon Ki-hyuk akhirnya tertawa terbahak-bahak saat melihatnya.

"Ha....Tidak masalah kau membuatku berdarah. Anjing memang selalu seperti ini.”

Kwon Ki-hyuk mengoceh cukup banyak sambil menatap mata Hee-seong yang berkaca-kaca.

"Aku tidak keberatan kalau kau menumpahkan sup di penisku terakhir kali.”

"....."

"Kali ini, akan kutiduri lubangmu dengan penis itu sampai robek. Setelah itu, semuanya akan kembali normal, kan?"

Dia dengan santai membuka ikat pinggangnya dengan satu tangan dan mulai masturbasi dengan penisnya yang besar terekspos di depan wajah Hee-seong. Melihat pemandangan yang menjijikkan itu, wajah Hee-seong berubah liar. Tangan dan kakinya gemetar, ingin segera memukulnya.

"Ha,sial...."

Mungkin karena terangsang, Kwon Ki-hyuk buru-buru mengangkat tubuhnya. Ia memposisikan dirinya di bawah pinggang Hee-seong dan merentangkan pahanya yang lembut. Bahkan pakaian yang terlalu besar, milik Yoon Chi-young, pun dengan mudah dilepas.

"Apa, kamu datang tanpa mengenakan celana dalam? Apa kamu menunggu?”

"Si....Al... Lepaskan!"

Hee-seong mengumpat dengan lidah kaku. Namun Kwon Ki-hyuk malah menatap Hee-seong seolah-olah dia imut.

Hee-seong ingin menggigitnya sampai mati saat itu juga. Dia ingin menggesek wajah tersenyum itu di lantai dan menggigit serta mencabik seluruh tubuhnya dengan gigi taringnya. Setidaknya efek obatnya telah hilang, dan ia mencoba mendorong pinggang Kwon Ki-hyuk, tetapi tidak banyak tenaga yang dikeluarkannya.

Saat itulah Kwon Ki-hyuk dengan rakus membelai paha putih Hee-seong.

Kyaaaaah!

Tiba-tiba terdengar teriakan dari luar. Terdengar suara pintu didobrak di mana-mana, dan orang-orang terdengar berlarian panik. Mendengar itu, mata Kwon Ki-hyuk menyipit karena cemas. Seolah-olah dia mendapat firasat buruk.

"Sial, apa ini?"

Intuisinya benar meskipun itu buruk.

Saat Kwon Ki-hyuk menoleh, Hee-seong mengerahkan tenaga terakhirnya dan menendang wajahnya dengan keras dengan kakinya.

"Aaaah!"

Kwon Ki-hyuk terjatuh dari tempat tidur dengan cara yang tidak sedap dipandang. Hee-seong berubah menjadi anak anjing kecil seolah-olah dia telah menunggu. Pakaian yang dikenakannya mudah terlepas, dan anak anjing itu dapat langsung berlari ke arah pintu, terhuyung-huyung. Namun, tubuhnya tidak mendengarkannya, dan anak anjing itu terjatuh beberapa kali.

Tepat saat itu, pintu terbuka seolah-olah akan pecah. Orang-orang bersetelan jas melihat ke dalam dan mencari ke mana-mana. Namun, Hee-seong, yang jarak pandangnya jauh lebih rendah, hanya bisa melihat sepatu hitam mereka. Anak anjing itu berlari putus asa menyusuri lorong, tidak menyadari bahwa darah mengalir dari kakinya lagi.

Namun, lorong itu sudah kacau karena tamu-tamu yang sudah keluar dari kamar mereka.

Gedebuk!

Tubuh bola kapas kecil itu ditendang oleh kaki seseorang saat mereka berlari menjauh. Anak anjing kecil itu terlempar dan jatuh ke lantai. Untungnya, ia ditendang ke sisi yang tidak ada orangnya, tetapi Hee-seong sudah gila.