Bab 84

399 34 0
                                    

“……”

Keesokan harinya sekitar waktu makan siang, Hee-seong terbangun dalam bentuk anak anjing yang acak-acakan.

Dia benar-benar tak punya tenaga untuk menggerakkan satu jari pun. Gemetaran saat kepalanya hampir tak terangkat, Hee-seong harus duduk dalam keadaan linglung selama beberapa saat, meskipun sulit dilakukan. Tubuhnya sangat lelah sehingga dia merasa harus menghabiskan hari ini dalam wujud aslinya. Efek samping dari semua energinya yang terkuras oleh pria yang seperti vampir tadi malam cukup parah.

Anak anjing, yang tengah berusaha menggaruk telinga terlipatnya dengan kaki belakangnya, memandang makhluk seperti binatang yang berbaring di sebelahnya.

‘…Bajingan sialan…’

Melihat wajah yang tertidur lelap hingga terasa penuh kebencian, kata-kata kasar otomatis keluar dengan bergumam. Wajah tampan Yoon Chi-young, bibirnya, gigi taring yang tajam baru saja terlihat, dan bahkan cara malasnya menggerakkan telinga serigala hitamnya dari waktu ke waktu sungguh menjengkelkan.

Setelah menatapnya tajam entah berapa lama, mungkin karena merasakan tatapan itu, alis mata Yoon Chi-young yang indah berkedut dan matanya terbuka membentuk bulan sabit. Mata abu-abunya lembut di dalam wajah tampannya tampak misterius. Saat anak anjing menatap lekat-lekat wajah tampan itu tanpa menghindarinya, dia segera membentuk senyum yang jauh lebih nyaman dan dengan lembut membelai kepala anak anjing seukuran kepalan tangan itu.

Tanyanya malu-malu dengan suara lesu dan mengantuk.

“Anak anjingku… tidur dengan nyenyak, kan?”

“……”

Salah satu alis anak anjing berkedut.

Mendengar perkataan dari seorang pria yang benar-benar seperti binatang buas sungguh menyebalkan. Namun, karena kehabisan tenaga, sambil memamerkan taring kecilnya sebagai tanda ancaman, Yoon Chi-young menggunakan tisu di sebelahnya untuk menyeka kerak mata dari mata Hee-seong dan bertanya.

“Anak anjing tampaknya tidak punya energi lagi…”

“……”

“Setelah bersikap kasar kemarin.”

‘Kamu gila?’

Anak anjing membalas, karena sudah cukup mendengar. Tidak seperti suara Yoon Chi-young yang jelas dan rendah, suara yang keluar terdengar menyedihkan seolah-olah dia sedang sakit. Jelas, Yoon Chi-young-lah yang bertindak lebih buruk dari binatang tadi malam, tetapi melihatnya menyalahkan perilaku itu pada Hee-seong sungguh menjengkelkan.

Hee-seong tidak menyembunyikan emosi kesalnya bahkan ketika energinya telah mencapai titik terendah.

Anak anjing, yang menyimpan dendam, memanjat ke atas kepala tempat tidur yang terbuat dari bahan bantal dan sambil merentangkan kaki depannya lebar-lebar, melompat ke wajah Yoon Chi-young yang sedari tadi tengah memeriksa telepon genggamnya.

“Ah…”

Yoon Chi-young, yang tiba-tiba terkena perut merah muda di wajahnya, tertawa terbahak-bahak. Bertanya apakah dia tupai terbang dan dengan hati-hati menyingkirkan anak anjing yang jatuh menimpanya seperti penutup mata, dia sibuk tertawa seolah-olah dia tidak bisa lebih bahagia.

Ojo Ngganggu Kirik!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang