Lamunan Rendra buyar saat ada yang datang untuk membeli paket data. Cepat-cepat Rendra merubah posisi siap memproses transaksi pembelinya.
***
"Dit, ke Sukabumi hari apa?" Tanya Riki via sambungan telepon.
"Jumat sore dari sini. Beres ngantor aja." Jawab Radit sembari merapikan beberapa lembar kertas di atas meja kerjanya.
"Nanti bisa langsung ke TKP nggak?Butuh tenaga tambahan eung."
"Hmmm... boleh." Jawab Radit tidak biasa.
"Nggak keberatan kan?" Riki memastikan.
"Nggak."
"Oke."
Hmmm padahal mau mastiin sesuatu sebelum reuni, batin Raditya. Semoga aman aja deh.
"Hey, lagi di mana?" Tanya Raditya yang selesai menerima telepon dari Riki langsung video call Aisha.
"Masih di kantor."
"Besok kayak biasa beres ngantor aku jalan pulang ke Sukabumi. Tapi langsung ke sekolah dulu ya?! Riki barusan telepon katanya butuh tambahan tenaga." Raditya meminta izin dengan menjabarkan alasan sedetail mungkin.
"Oke."
"Males sih tapi kasian."
"Capek ya?!" Tembak Aisha.
"Kangen." Cetus Raditya menimpali.
"Heh?!"
"Iya kangen istri di rumah. Pengennya sampai Sukabumi langsung kangen-kangenan." Ujar Raditya sembari menatap Aisha lekat lewat layar ponselnya. "Kenapa senyum-senyum?!" Tanya Raditya kemudian saat mendapati Aisha senyum-senyum di sana.
"Nggak apa-apa, pengen aja."
"Pasti salting." Ujar Raditya enteng.
"Idih... Udah ahh, udah dulu. Aku mau jalan pulang." Timpal Aisha.
"Ya udah hati-hati ya. Kabarin kalau udah sampai rumah."
"Oke."
***
Riki dan Ali sudah standby semenjak Jumat siang. Selesai salat Jumat keduanya langsung bergabung dengan anak-anak OSIS SmanSu mempersiapkan untuk acara esok hari.
"Panggung tetap di sana kan?" Riki memastikan.
"Iya panggung utama di sana."
Bukan hanya Raditya yang diminta. Koordinator angkatan tidak jauh dari mereka pun dihubungi untuk bantu-bantu. Beruntung kooordinator satu dan dua tahun sebelum juga sesuah mereka, semuanya kaum Adam sehingga leluasa di waktu dan tenaga.
Raditya turun dari mobil bersamaan dengan Joe. Jika Joe tidak terlalu menyadari siapa Raditya, berbeda dengan Raditya yang familiar dengan nama dan wajah Joe.
"Akhirnya tambahan tenaga datang lagi. Sehat, Bro?" Sambut Riki pada Raditya yang memang lebih dulu menghampiri Riki dibanding Joe.
"Alhamdulillah."
"Nih beresin ini biar cepet kelar. kasian anak OSIS." Terang Riki.
"Iya, ayo."
"Duuh maaf ya telat." Ujar Joe yang baru menghampiri Riki dan juga Raditya setelah sempat tegur sapa dengan yang lain.
"Nggak apa-apa, Kang. Ngerti kok, malah kita yang makasih. Yang jauh udah mau bantu kita-kita."
"Iya sorry telat." Timpal Raditya yang baru ingat ia juga datang terlambat. Yang lain jam enam sore, ia baru datang setengah sembilan malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiba-Tiba Nikah
RomanceTiba-tiba saja nikah. Sontak bikin geger para pemuja, baik yang terang-terangan sampai yang diam-diam memuja dari jauh. Tapi bagaimana ceritanya jika Aisha ternyata mempunyai 'cerita yang belum tamat' sebelumnya? mampukah ia menamatkannya atau mala...