Gio serta merta ikut meninggalkan area SmanSu. Ia tancap gas menyusul mobil Raditya yang mulai hilang dari pandangan.
"Permisi...."
"Iya."
"Aisha nya ada?"
"Neng Aisha belum pulang." Jawab Sumi yang hendak mengunci pintu pagar.
Raditya ajak Aisha ke mana dulu? Batin Gio yang langsung pamit pada Sumi.
Sama seperti Gio, diam-diam Rendra pun menuju rumah peninggalan mendiang orangtuanya Aisha. Berlalu Gio, muncul Rendra saat Sumi hendak masuk pasca mengunci pintu pagar.
"Permisi."
"Iya. Ada apa ya? Cari siapa?" Tanya Sumi sembari berjalan mendekat ketika melihat Rendra tampak celingak-celinguk di balik pintu pagar yang tidak terlalu tinggi itu. Sehingga memungkinkan Sumi dapat melihat wajah Rendra tanpa membuka pintu pagar.
"Aisha...." Ujar Rendra ragu.
"Neng Aisha belum pulang." Potong Sumi yang akhirnya paham laki-laki itu tengah mencari majikannya.
"Belum pulang?" Tanya Rendra memastikan.
"Iya." Angguk Sumi.
Mereka nggak langsung pulang? Terus ke mana dulu? Batin Rendra.
***
Sesampainya di kamar hotel, Raditya langsung menarik Aisha ke dalam pelukannya. Aisha terperanjat.
"Malam ini boleh nggak?" Tanya Raditya yang melonggarkan pelukannya namun melingkarkan tangan secara posesif di pinggang Aisha.
"Boleh apa?" Bukannya menjawab pertanyaan tidak mengerti dari Aisha, Raditya hanya menatap lekat sang istri sembari mengangkat salah satu alisnya. "Itu bukan?" Kembali Aisha bertanya untuk memastikan. Bibir Raditya melengkung dengan sebuah anggukan kepala, pelan.
"Boleh?" Tanya Raditya yang semakin mengunci posisi Aisha.
"Malam ini kayaknya nggak." Cengir Aisha.
"Kenapa?"
"Akunya haid." Ucap Aisha dengan senyum geli, jahil dan puas bercampur jadi satu.
"Heh?!" Raditya seketika memicingkan matanya.
"Beneran tadi kaget mungkin ya didatangin tamu tak diundang makanya setelah tamunya pulang ehh datang tamu bulanan." Ujar Aisha. "Emang udah masuk minggu-minggu 'dapat' juga sih." Tekannya kemudian.
"Yaaa...." Raditya menghela nafas sembari melonggarkan pelukannya.
"Maaf." Cicit Aisha.
"Nggak apa-apa." Sahut Raditya mencoba ikhlas dengan cara tersenyum. "Ya udah kalau gitu kita istirahat. Capek kan pasti?! Apalagi ketemu mantan-mantan." Sindirnya.
"Apaan sih?!" Aisha membulatkan mata, kini ia yang memeluk pinggang Raditya.
"Mau mandi?" Tanya Raditya kemudian sembari menyelipkan anak rambut Aisha ke belakang telinga.
"Mau."
"Aku dulu atau kamu dulu?" Raditya lalu mencolek ujung hidung Aisha.
"Bebas."
"Aku dulu atuh ya?!"
"Iya." Angguk Aisha yang segera melepas pelukannya terhadap Raditya.
Bukan tanpa alasan Raditya izin mandi lebih awal. Ia merasa memang butuh guyuran air dingin saat ini. Meredakan tubuhnya yang mendadak panas.
Selesai mandi baik Raditya maupun Aisha keduanya kini tengah menikmati makan malam yang dipesan Raditya saat Aisha mandi. Ia memakai jasa room service. Maklum seharian bertemu banyak orang, membuatnya malas harus bertemu orang-orang lagi malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiba-Tiba Nikah
RomanceTiba-tiba saja nikah. Sontak bikin geger para pemuja, baik yang terang-terangan sampai yang diam-diam memuja dari jauh. Tapi bagaimana ceritanya jika Aisha ternyata mempunyai 'cerita yang belum tamat' sebelumnya? mampukah ia menamatkannya atau mala...