10

40 11 2
                                    

Selamat membaca
×+×

Tibalah saat di mana hari ulang tahun Delynn. Pagi ini, Celine bersama Delynn tengah disibukkan dengan kegiatan membersihkan rumah, agar nantinya para tamu yang diundang bisa melihat keadaan rumah yang bersih dan nyaman.

"Yang ulang tahun siapa, yang banyak tamu siapa.." Ujar Delynn dengan suara kecil agar Celine tidak mendengar keluhannya.

Pasalnya, tamu yang Delynn undang tidak lebih dari 30 orang. Namun, di list yang tertera, terdapat 100+ tamu yang akan diundang ke acara ulang tahun Delynn yang ke-16 tahun ini.

"Mah, serius tamunya sebanyak itu? Tidak kebanyakan?" Tanya Delynn.

"Malah itu sudah mamah kurangin, sayang. Kenalan mamah banyak. Lagi pula, dana ulang tahun kamu itu kan semuanya dari mamah. Nanti juga mamah pisahin kok, tamu kamu ya sama kamu. Tamu mamah ya sama mamah. Ini juga hitung-hitung reuni-an." Ujar Celine panjang lebar.

Delynn pun tidak bisa berkutik. Ia sadar, meskipun ini acara ulang tahunnya, setiap tahun pasti Mamahnya akan mengundang kenalannya untuk mendatangi pesta ini.

"Agar tidak itu-itu saja tamu yang datang, sayang. Setidaknya banyak orang yang akan datang memberi ucapan selamat." Begitu ucap Mamahnya tahun lalu dan itu terus berlanjut seiring usianya bertambah.

Dengan langkah sedikit gusar, Delynn berjalan menuju kamarnya. Ia cukup lelah, dari kemarin dirinya harus bebersih rumah.

Celine tidak pernah menggunakan jasa pekerja karena menurutnya, selagi Ia dan putrinya bisa, kenapa harus membawa orang lain. Celine juga lebih memilih meminta bantuan kepada temannya dari pada harus mengeluarkan uang yang banyak.

"Setidaknya pakai jasa gitu, ini malah dari kemarin bebersih terus." Ujar Delynn sembari menuju kamarnya.

Di kamarnya, Delynn memandang ponselnya terus-menerus, berharap seseorang yang Ia tunggu-tunggu memberinya sebuah pesan.

Namun, lama-kelamaan karena efek kelelahan, Delynn yang masih menunggu notif dari seseorang malah mulai berangsur tertidur. Hingga tak lama, Ia mulai mendengkur.

###

Di sisi lain, saat Delynn tengah bebersih. Ada Lily yang sedang disibukkan dengan omelan Kathrina – mamanya yang saat ini tengah mengomeli putri sulungnya itu. Sebab, Lily tidak ingin membantu keluarga Wijaya untuk menghias rumah.

"Lily! Mama sekali lagi minta kamu buat ikut ke rumah Delynn. Jangan banyak alasan." Omel Kathrina.

"Tumben sekali kak, biasanya selalu bersemangat tentang ulang tahun Delynn. Sekarang kenapa ga ikut bantu?" Tanya Gita.

"Delynn lagi marah sama aku." Ujar Lily dengan raut wajah sedihnya.

"Ga lagi sembunyiin sesuatu?" Tanya Kathrina mulai mengintrogasi putrinya.

"Mungkin mau kasih suprise ke Delynn sayang. Biarin saja, sekarang kita ke rumah kak Celine dulu, kasihan dia  sama Delynn di rumah." Ujar Gita dan Kathrina menurutinya.

"Adek ikut kan sayang?" Tanya Kathrina kepada Trisha – putri bungsunya itu.

"Adek ikut Ma! Ayo, adek sudah siap. Adek ga sabar lihat pesta ulang tahun kak Deyin!" Ujar Trisha dengan penuh semangat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 14 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Takdir CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang