Alysha membereskan alat-alat tulisnya dan memasukkannya ke dalam tas. Dia bersiap pulang karena bel pulang sudah berbunyi sekitar 10 menit yang lalu. Anak-anak pun banyak yang sudah berhamburan keluar kelas.
"Lo gak mau bareng gue aja, Aly?" tanya Sea menawarkan tumpangan.
Alysha yang sedang memasukkan kotak pensil ke dalam tasnya mendongak, baru saja ia ingin menjawab Sea suara Nesa sudah lebih dulu memotongnya.
"Eh, bukannya Mahen tadi ngajak lo pulang bareng ya?" tanyanya.
Alysha berkedip beberapa kali merasa bingung, ntah kapan Nesa mendengar itu karena Alysha merasa Mahen tidak berkata seperti itu hari ini. Tapi ya, mungkin saja ia yang lupa. Akhirnya Alysha pun mengangguki perkataan Nesa barusan.
Wajah Sea nampak sedikit kecewa mendengarnya. "Oh, yaudah kalau gitu. Gue ada di lapangan ya kalau lo butuh apa-apa."
"Siap, bos!" balas Alysha membuat Sea terkekeh gemas.
Sea berjalan keluar kelas setelahnya. Pandangan Alysha kini beralih pada Nesa yang sudah menunggunya seperti bersiap mengatakan sesuatu yang penting.
"Sorry Al, gue terpaksa bohong karena mau ngomong hal penting sama lo."
"Hal penting apa, Nes?"
"Al, gue gak tau sedeket apa kalian berdua tapi gue ngerasa ada yang aneh dari perlakuan Sea ke lo," ucapnya dengan nada serius.
Alis Alysha mengerut. "Aneh gimana, Nes?"
Nesa membenarkan posisi duduknya, ia memegang kedua lengan Alysha menyelidik mata kecoklatan di hadapannya.
"Perlakuan Sea ke lo itu... Kayak dia lagi PDKT sama lo." Nesa menjeda ucapannya. "Firasat gue bilang sebenernya dia suka sama lo dan punya niatan lain."
Alysha menghela nafas panjang, tangannya mengusap punggung tangan Nesa mencoba menenangkan sahabatnya itu.
"Kamu tenang aja Nesa, aku bukan cewek lugu yang gampang dibodohi kok, kalau emang Sea punya niatan gitu gabakal kuterima, pasti kutolak"
"Gak mungkin aku bakal suka dia Nesa, Sea itu cewek."
Nesa mengangguk, mencoba percaya pada sahabatnya walaupun masih terbesit rasa khawatir di benaknya.
"Terus lo ini pulangnya gimana, Al? Gue kan tadi bohong."
"Gapapa. Aku coba hubungin Mahen, kamu pulang dulu aja," balas Alysha membuat Nesa merasa tak enak.
"Aku gapapa, Nesa." Alysha meyakinkan cewek itu sekali lagi. Akhirnya Nesa mengangguk lalu mereka berdua meninggalkan kelas dengan arah yang berbeda.
🐚🐚🐚
Astaga, ini sudah panggilan kesepuluh tapi tidak ada satupun panggilannya yang dijawab Mahen. Alysha berdecak kesal. Kemana coba perginya cowok satu itu. Ia sudah mendatangi ruang OSIS namun pacarnya itu juga tak ada disana.
Alysha menyibakkan rambutnya frustasi. Tiba-tiba ia teringat perkataan Sea yang menyuruhnya pergi ke lapangan jika terjadi sesuatu. Seuntai senyum mengembang saat Alysha teringat sedalam apa tatapan Sea setiap bicara dengannya.
Alysha kini sudah berada tepat di pinggir lapangan sekolahnya berada. Sorot matanya mengarah ke kanan dan kiri mencari seseorang yang menyuruhnya kemari. Iya, Sea. Tapi setelah Alysha memelototi satu persatu orang yang sedang bermain bola basket tidak ada Sea disana.
Lalu kemana cewek jakung itu?
"Nyariin gue?" Suara itu tiba-tiba muncul dari belakang bersamaan dengan sebuah susu kaleng dingin yang menempel di pipi Alysha membuat sang empu tersentak kaget.
![](https://img.wattpad.com/cover/345741919-288-k833549.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Be My Lover
Fiksi Remaja"Jaga cewek selingkuhan lo atau gue rebut." Galau? Apa itu galau? Di selingkuhin cowok? Terus kenapa? Rebut aja ceweknya. Semua ini berawal dari Mahen kekasihnya yang berselingkuh dengan teman sekelasnya bernama Alysha. Bukannya terpuruk Sea justr...