5

368 45 1
                                    

"Masih belum ketemu juga?"

"Belum, kak"

Sedari tadi mereka belum menemukan keberadaan gracia dimana. Sampai dimana, ada seseorang yang tidak sengaja lewat di depan mereka dan berniat untuk bertanya.

"Permisi, kamu tau bernama shania gracia ga?" Tanya gaby.

"Emang kenapa? Tiba tiba tanyain ke gue?" Tanya seseorang itu kembali.

"Gini, kami cariin cigre itu ga ketemu ketemu. Padahal sudah mulai hari malam, kita takut dia kenapa kenapa"

"Kalian cariin dia?" Tanya seseorang itu.

"Iya, tapi ga ketemu ketemu"

"Mau ketemu dia kah?"

"Kamu tau dia dimana?"

"Ayo sini, ikut gue"

Merekapun mengikuti seseorang itu.

"Kamu yakin sama orang ini, kak?"

"Yakin kan saja lah"

"Takutnya dia orang jahat"

"Eh buset pikirannya, lagian dia juga orang baik kok"

"Tapi kok dia tau keberadaan cigree?" Tanya michie.

"Ya, mungkin ga sengaja ketemu lah, makanya dia bisa tau keberadaan cigree sekarang"

Terlalu asik berbincang, mereka pun sampai di tempat dimana seseorang itu bertemu dengan gracia. Bisa di lihat, gracia sedang duduk sambil menikmati kopi.

"Cigree!!"

Gracia yang mendengar suara tersebut langsung bangkit dari duduknya.

"Loh kok kalian disini?" Tanya gracia.

"Kita cariin cigree lah, lagian ngapain pergi begitu saja tadi?"

Gracia terdiam mendengar perkataan dari callie.

"Masih kepikiran sama perkataan olla tadi?"

Gracia tetap bergeming tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

"Sudah jangan di pikirin. Intinya kita sudah ketemu cigree sekarang"

"Benar tuh"

"Emang kalian tau darimana aku disini?" Tanya gracia.

Mereka menunjuk ke arah seseorang yang sedang berdiri yang sedang menyeduh kopi.

"Apa?" Tanya seseorang itu.

"Makasih sudah temuin cigree"

"Haha, santai saja. Itu sudah setiap hari ku lakuin seperti ini"

"Btw, nama kamu siapa?"

"Yaelah sama saja dengan cici kalian itu, tanyain nama gue terus" Keluh seseorang itu.

"Biar kita tau nama kamu siapa, Ya Tuhan"

"Oke, nama gue (nama kamu)"

"Makasih ya (nama kamu) sudah temuin cigree kami dan temanin dia di saat dia lagi butuh sandaran bahu"

"Haha, tidak masalah. Soalnya gue juga butuh sandaran juga, tapi ya mau sandaran di bahu siapa. Selain, tembok yang ku suka sandarankan"

"Buset"

"Gpp, kalau gitu bawa pulang cici kalian, soalnya gue juga mau pergi ke suatu tempat"

"Kemana?"

"Kepo amat"

"Yaelah cuman nanya saja"

"Gpp, ku bakal ke pantai"

"Malam malam gini?"

"Yap"

"Boleh ikut ga?"

"Heh, ella. Kita ini idol bukan kayak dia" Tunjuk raisha pada (nama kamu).

"Heh ga boleh kayak gitu, tunjuk tunjuk orang" Tegur indah.

"Gpp"

"Kalau begitu kita pergi dulu ya, terimakasih sudah mau menjaga cici kami dengan baik"

"Haha, ga masalah. Itu sudah tugas ku" Ucap (nama kamu).

Mereka pun pergi meninggalkan (nama kamu) dan tidak lupa ia melambaikan tangannya ke arah gracia.

Gracia membalas lambaian tangan (nama kamu).

                              ****

Marsha tidur sambil memeluk tubuh shani. Ia tidak menyadari bahwa jari telunjuk shani perlahan lahan bergerak dan kedua matanya yang rapat perlahan lahan terbuka.

Shani melirik kearah marsha yang tertidur sambil memeluk tubuhnya.

"Marsha..." Lirih shani.

Marsha yang mendengar namanya disebut, ia langsung terbangun dan terkejut melihat shani sudah sadar. Marsha segera memencet tombol di atas kepala shani.

Marsha sangat senang, shani bisa sadar dari komanya. Marsha menangis karena melihat cicinya telah sadar, shani yang menyadari bahwa marsha menangis, langsung mengangkat tangannya dan menghapus air mata marsha dengan lembut.

"Jangan menangis, sha"

"Iya ga kok, btw marsha telpon dulu yang lain ya"

"Untuk apa?" Tanya shani.

"Ngabarin kalau cici sadar dari koma"

"Ga usah, sha" Tolak shani.

"Loh kenapa?" Tanya marsha bingung.

"Ga usah, soalnya bentar lagi cici gada"

"Maksudnya?" Bingung marsha dengan perkataan cicinya itu barusan.

"Ci? Ga aneh aneh kan?" Tanya marsha lagi.

Shani menggelengkan kepalanya pelan.

"Ci...." Lirih marsha.

"Gpp, ci shani bakal ada disini kok selamanya, ga bakal tinggalin marsha dengan yang lainnya"

"Janji ya"

"Iya janji"

Marsha langsung memeluk tubuh shani.

"Cepat sembuh ya, ci. Biar bisa berkumpul kembali lagi"

"Iya"

                               ****


















A JKT48 captain who is strong in facing the problems he facesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang