bab: 7 Mati atau hidup?

352 50 2
                                    


















"REVA FIDELA ADEL PANTJORO, LU DIMANA HAH?!"

Suara teriakan itu membuat seisi theater terkejut.

"Kenapa sih, shel? Datang datang langsung teriak?" Tanya indah yang menatap kearah ashel.

Ashel tidak menjawab pertanyaan dari indah, ia langsung berjalan kearah callie dan ella yang notabenenya adalah anaknya adel.

Tubuh callie seketika tegang dan merinding melihat tatapan tajam ashel kearahnya. Ella yang menatap kearah ashel yang menatap callie tajam.

"Ada apa sih, kak? Kok tiba tiba banget tatap callie kayak gitu? Kan callie anak kak ashel juga, kok di tatap kayak gitu?" Tanya ella.

"Anak? Sejak kapan gue punya anak yang bapaknya hampir bunuh Wakil General Manager sampai koma" Sahut ashel yang membuat seisi theater terkejut mendengar ucapan dari adzana shaliha alifyaa.

"ASHEL! JAGA YA MULUT ANJING LO ITU" Sarkas haruka yang marah karena omongan ashel yang bikin callie dan ella terdiam membisu.

"Emang kenapa hah?! Gue disini cari adel buat bunuh dia anjing, gara gara buat ci shani masuk rumah sakit" Ucap ashel.

Haruka ingin maju tapi ditahan oleh melody.

"Jangan tahan gue, kak. Gue benci dengan si bajingan ini, dia ga punya otak, ngomong asal ceplas ceplos"

Ashel tidak peduli dengan ucapan haruka yang melontarkan kata kata mutiara dari bibirnya. Intinya dia cuman cari adel saja.

Ashel mencari adel diseluruh ruangan theater tapi tak kunjung ditemukan olehnya. Ashel berjalan kearah callie dan ella dan meremas kedua bahunya dengan keras dan kasar. Hal itu membuat wajah callie dan ella kesakitan, karena bisa di tau bahwa bahu callie dan ella cedera karena latihan koreo.

"Kak, sakitt" Lirih callie dan ella kesakitan.

Keadaan di theater saat ini tidak terkendalikan, dikarenakan ashel tiba tiba datang dan langsung menyakiti callie dan ella yang notabenenya adalah anak dia dan adel juga. Tapi ia tidak menganggap bahwa keduanya adalah anaknya dan adel.

"Katakan, dimana bapak anjing lo itu?!" Ucap ashel pada callie dan ella yang kesakitan karena bahunya dicengkeram kuat oleh ashel.

"Ga tau kak, ARGHH" Teriak ella yang kesakitan karena bahunya masih cedera karena efek latihan koreo.

"ASHEL STOP!"
















"Kak adel!?"

Ya, itu adalah adel yang datang memunculkan dirinya di hadapan ashel yang masih mencengkram erat bahu ella dan callie.

Ashel melepaskan cengkraman tangannya dari bahu ella dan callie dan tersenyum smirk tidak lupa ia bertepuk tangan, karena melihat keberanian adel yang muncul di saat seperti ini.

"Gede juga ya nyali anda" Ucap ashel.

"Mau apa lo kesini? Cari gue?" Tanya adel to the point.

"That's right, I'm here looking for you." Ucap ashel berjalan kearah adel yang masih diam di depan pintu theater.

"Del, kenapa ga sembunyi? Kan sudah di kasitau sama marsha buat sembunyi"

"Oh jadi ceritanya marsha menyuruh adel untuk sembunyi dari gue gitu? Wkwk, oh jadi gitu yaa ceritanya, ahahah" Ucap ashel sambil tertawa keras di telinga adel.

Adel hanya menutup kedua matanya sejenak sembari menarik napas dalam-dalam dan berusaha untuk menahan dirinya agar tidak terjadi pertengkaran lagi.

"Tujuan lo kesini buat bunuh gue kan? Karena gue buat ci shani koma karena diriku gitu?" Tanya adel yang kembali membuka kedua matanya dan menatap kearah ashel yang menatapnya tajam.

"Menurut lo?" Tanya ashel balik.

Adel terdiam.

"Shel, plis jangan kayak gini. Tahan amarah mu" Ucap indah menenangkan ashel.

"GA! lo semua pikir gue bakal tenang? Gue bakal tenang kalau orang di hadapan gue ini, sudah mati!!" Ucap ashel menekankan kata Mati di hadapan adel yang masih terdiam mendengar perkataan ashel yang ingin membunuhnya.

"Lo boleh dendam ataupun marah sama adel, shel. Tapi ga gini caranya juga"

"Jadi lo belain dia gitu? Parah ya, kath. Gue saat kayak adel lo ga belain gue, anjing!" Tunjuk ashel kepada kathrina.

"Shel, itu sudah masa lalu, jangan di ungkit lagi" Ucap kathrina yang berusaha untuk menenangkan amarah ashel yang bergelora.

"Masa lalu ya masa lalu, tapi kalau itu yang bikin gue kayak gini itu juga karena masa lalu, Kathrina!"

"Shel..." Panggil kathrina.

"Apa anjing? Ga usah manggil gue"

Kathrina terkejut mendengar perkataan ashel dan berlari memeluk indah sembari menangis.

"Ashel! Lo apain kathrina!" Marah gracia.

"Ga ku apain kok, dia aja yang lebay. CK, dasar lebay"

"Ashel! Jaga mulut jahanam lo itu" Kali ini yang marah adalah flora.

Ashel yang tidak terima dikatain seperti itu, tidak segan mengambil pisau cutter dari saku celanaku dan berlari kearah flora duduk.

Hal itu membuat adel langsung berlari kearah dimana flora duduk untuk melindunginya dari ashel yang membawa pisau cutter kearahnya.

"Ashel!" Panik mereka.

"Ashel, lo jangan gilaaa yaa anjing" Panik flora.

Ashel tidak peduli, ia langsung mengayungkan tangannya yang ada pisau cutternya mengarah kearah flora.

Flora menutup kedua matanya rapat rapat karena pisau cutter itu akan mendarat di perut nya. Namun, hal itu membuat semuanya terkejut termasuk flora, ashel.

Dan ternyata ashel salah sasaran, ia pikir itu adalah flora, ternyata......


























"KAK ADEL!"

"DEL!"

"ADEL"

"ASTAGHFIRULLAH, ADEL!"

"YA TUHAN, ADEL"

"DEL...."

                               ****



A JKT48 captain who is strong in facing the problems he facesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang