Janu William. Nama yang selalu Galang tulis di jurnalnya. Nama yang pertama kali Galang dengar saat masa orientasi sekolah karena Janu tidak membawa atribut dan terlihat menonjol ketika baris saat upacara.
Galang sempat heran kok bisa ya? orang-orang suka sama Janu?
Sampai akhirnya ada satu momen yang membuat Galang paham dengan orang-orang. Janu seolah jadi kiriman Tuhan untuk jadi orang yang membantu Galang dan sekaligus membuat Galang repot juga.
Ketika Galang kesusahan karena motornya harus diengkol, ada Janu di sana yang siap menolong.
Waktu zaman ssekolah hal ini sering kejadian. Ketika Galang lupa bawa atribut lengkap untuk upacara, tiba-tiba Janu udah ada di sampingnya yang berakhir mereka sama-sama distrap di bawah matahari terik.
Janu juga ada di saat Galang kehilangan ibunya.
Janu gak pernah absen dari hidupnya Galang. Walaupun tidak untuk yang satu itu, Janu gak pernah ada untuk membalas perasaan Galang.
***
"Eh kita mau sampe kapan sih begini?" tanya Farel yang kala itu megang backdrop untuk dipasangkan di pojok kanan bagian event itu.
"Sampe Maul nemu palu nya" jawab Bintang.
"Yang, kamu gak kasian liat aku begini? aku nih manager loh yang, kok bisa-bisanya dijadiin seksi angkut begini" keluh Farel.
"Iiihhh kamu katanya mau ngisi waktu luanggg ya berarti sekarang waktu yang tepat" jawab Bintang. Farel gak bisa ngomong apa-apa lagi soalnya kalo dia ngebantah nanti pacarnya itu bisa marah besar.
Sedikit membahas apa yang mereka lakuin sekarang, jadi, Galang itu punya bisnis Event Organizer. Dia yang bertanggung jawab melaksanakan acara-acara festival musik besar di kota itu.
Maul salah satu crew nya, kalo Bintang sering jadi volunteer dan nyeret Farel (pacarnya) kayak sekarang ini.
Persiapan event kali ini tuh hampir 3 bulan lamanya, disaat eksekusi hari ini suasana hati Galang malah gak bagus akhirnya dia jadi banyak bengong.
"Itu Galang kenapa?" tanya Farel.
"Gak tau, emang kenapa?" tanya Bintang.
"Dari tadi bengong terus, sama susah dicari. Tadi aja anak logistik nyariin dia" jelas Farel.
Saat Bintang samperin ternyata Galang lagi ngerokok di belakang panggung, setelah sekian lama dia berhenti ngerokok, tiba-tiba aja sekarang Galang melakukan hal itu lagi.
"Paru-paru apa kabar?" tanya Bintang. Lelaki berambut coklat itu terlonjak dan cepat-cepat mematikan rokoknya.
"Kenapa Lang?" tanya Bintang tapi dia gak jawab sama sekali.
"Janu ya?" tanya Bintang lagi. Galang hanya menggelengkan kepalanya.
"Dah ah ayo lanjut kerja" ucap Galang berusaha keluar dari situasi itu.
"Apaan sih, sejak kapan lo gak cerita ke gue begini?"
Detik itu juga Galang diam, satu tetes air matanya jatuh. Bintang yang liat itu otomatis mendekat dan memeluk Galang, tanpa bertanya apapun lagi.
Untuk beberapa menit Galang cuma nangis di pelukan Bintang, rasanya dadanya sakit. Seolah ada perasaan yang ditahan sejak kejadian kemarin sore.
Bintang masih gak bertanya apa-apa bahkan di saat Galang udah gak nangis lagi. "Lo kalo ada yang bikin gaenak hati tuh bilang dong Lang, atau kalo mau nangis ya nangis aja. Kalo lo mendem terus begini gunanya kita sebagai temen apa?" ucap Bintang.
KAMU SEDANG MEMBACA
autumn marriage | jossgawin
FanfictionJanu, yang selalu menolak cinta Galang, kini harus berhadapan dengan kenyataan pahit. Kecelakaan telah merubah segalanya. Galang yang dulu hanya menuliskan "tentangnya" kini hanya bisa bertanya siapakah dirinya yang sebenarnya. Janu, yang selama ini...
