5. suffering

169 20 3
                                    

Hampir setiap waktu, bahkan setiap hari. Penderitaan terus Galang rasakan. 

Mentalnya mulai tidak stabil. Dia tidak menerima keadaannya seperti sekarang ini. Ayah dan Bunda bingung dengan keadaan anaknya. 

Bunda menangis setiap malam karena dokter bilang, keadaan Galang semakin menurun setiap harinya karena keadaan mentalnya yang terganggu. 

Galang bilang, dia yang sekarang bukanlah dirinya. Disaat dia menangis dia tidak mengerti kenapa dia menangis. 

Kenapa rasanya ada rasa sakit di dadanya yang dia gak tau apa sebabnya. Galang gak suka saat ada "orang tinggi itu" yang mana orang itu adalah Janu. 

"Bun," panggil Galang pada Bundanya. 

"Iya sayang?" 

"Besok pulang yuk? aku mau kuliah, udah ketinggalan banyak matkul" pintanya. 

Bunda berusaha untuk gak nangis karena ternyata, ingatan Galang tentang momen hidupnya hampir setengahnya hilang. Hal itu membuat dia seolah hidup di masa 10 tahun yang lalu saat dia masih jadi mahasiswa tahun ke dua. 

Entah apa yang terjadi tapi ingatan Galang tentang Janu benar-benar hilang. 

Bulan pertama jadi yang paling berat, untuk Galang maupun orang-orang di sekitarnya. Galang menolak untuk bertemu dengan Bintang, Farel dan Maul. Apalagi Janu. 

Hal itu berdampak pada Janu yang jadi enggan bergaul dengan teman-temannya juga. 

"Nu, ngopi yuk?" ajak Oscar, dan Janu menolak. 

"Nu, hari ini gak kerja?" tanya Tirta, "Nggak," jawabnya singkat. 

Sampe suatu hari, Lukas menyeret Janu untuk keluar rumah dan berkumpul di rumah Tirta (seperti biasa) 

"Jadi gimana?" tanya Oscar. 

"Apanya?" Janu balik bertanya. 

"Galang masih gak inget lu?" 

Jujur aja, Janu gak mau bahas hal itu. Terlalu sering semua orang membahas keadaan Galang yang gak baik-baik aja sejak kecelakaan itu. 

"Kemarin, dia gak mau makan. Gua cuma bisa liat di depan kamarnya soalnya kalo pun gua masuk, dia gak mau ngomong sama sekali" 

"Galang kesurupan kali yak?" ucap Oscar. Langsung digetok sama Lukas karena mulutnya itu kadang gak bisa direm. 

"Berat banget pasti, walaupun dia gak inget apa-apa tapi badannya seolah punya memori. Dia kan hampir tiap hari produktif sekarang tiba-tiba harus tiduran terus kayak gitu" ucap Lukas panjang. 

"Tapi yang gua heranin, kenapa Galang inget gua sama Oscar tapi dia gak inget lu berdua?" tanya Tirta. 

"Ingetan Galang tuh cuma nyisa sampe dia di tahun kedua kuliah aja" saut Janu yang kala itu sibuk membuka handphonenya. 

"Lah? Lu kan temenan ama dia dari SMA Nu?" tanya Oscar. 

"Lah, iya juga ya" respon Tirta. Sedangkan Janu hanya bisa membuang napasnya kasar karena dia juga bertanya-tanya soal itu. Kenapa hanya dia yang Galang lupakan. 

Gak lama setelah mereka berkumpul, Janu pergi ketika mendapat pesan dari Bunda Galang. 

***

Di Rumah Galang. 

"Tadi Galang nanya ke Bunda katanya "Si jangkung yang biasanya kesini mana?" kayaknya dia mulai inget kamu Nu" ucap Bunda menjelaskan. 

Saat ditengok ke kamar, Galang sedang sibuk mengotak-ngatik remot TV. Dia terlihat kebingungan dengan tombol-tombol itu tampak dari dahinya yang mengkerut dan bibirnya yang cemberut lucu. 

autumn marriage | jossgawinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang