"Hoottt newwssssss", ucap salah seorang murid masuk k kelas.
"Kalian tau.. Jeni barusan nembak tae, dan mereka jadiaaan",
"Omo omoooo... manusia paling cantik dan manusia paling tampan disekolah ini jadiian, aku akan jadi fans mereka", ucap siswa lain
"OMooooo mereka serasi sekali", jerit yang lain
JK langsung berdiri, menendang kursi membuta para siswa yang bergosip menjadi diam karena kaget, namun mereka tetap melanjutkan obrolannya.
JK berjalan ke kantin, padahal sebentar lagi kelas akan dimulai, dan sialnya dia melewati Kelas jeni.
Dia melihat tae sedang menatap intens gadis itu, jenipun terlihat malu malu. Tae mengelus pipi jeni dan mengecup keningnya saat akan berpisah. Jk memandang jijik hal itu.
"Loh jung, ga ke kelas, sebentar lagi bel", ucap tae memyapa jk yang berdiri tak jauh darinya
"Cih dasar manusai menjijikan" ucap JK
"Heh sialan janga mulu lo", ucap jeni marah, dia tak terima kekasihnya dihina
Namun JK hanya melenggang tak peduli. Tae menggenngam tangan jeni dan menenangkannya. Jenipun diantar dalam kelas, semua orangpun menggoda pasangan baru ini.
.
.
.Seharian JK tak masuk kelas. Taepun tak berniat mencari keberadaannya.
Setelah jam pelajaran usai, tae merapikan bukunya
"Jim, lis, ming, caffe yuk... jeni mau kenalan ama kalian katanya",
"Cieee siapa tu jeni", goda lisa
Tae hanya tersenyum
"Pacar gue, elah.. kayak ga tau aja kan udah gue kabari di grup", ucap tae sambil terawa
"Kita ganggu ga nih",mingyu
"Engga donk, dia yang minta kalian ikut , mau kenalan ama kalian katanya"
"Oke deh...tapi d traktir kan?" Jimin
"Iyaaa minieee sayaaang", tae
"Akuu jijii massss", jawab jimin lebay.
.
.
.Diparkiran jeni sudah menunggu. Tak lama datang tae dan teman temannya.
Tae memasangkan helm dikepala jeni, dan memberikan jaketnya untuk dipakai jeni. Tae naik ke motornya dan mpsilahkan jeni naik
"Ayo naik"
"Oke ayang", ucap jeni, dan tae hanya tersenyum gemes. Jeni memeluk erat pinggang tae. Refleks tae mengelus tangan jeni
"Kita jalan ya.. kamu pegangan"
"Siap sayang",
Pemandangan itu sukses membuat seseorang yang sedang duduk dimobilnya, terparkir tak jauh dari motor tae, mengupat dan memukul stirnya. Ya itu jeon jungkook yang kepanasan.
.
..
Setelah sampai di cafe, tae mengandeng tangan jeni untuk menuju meja yang sudah ada para sahabatnya
"Hai semua... gue gabung ya", ucap jeni
"Hai jen, ayo duduk", lisa
Jeni dan taepun duduk berdampingan.
Mereka menghabiskan waktu untuk ngobrol dan saling bertukar cerita. Awalnya lisa tak suka dengan jeni, karena oernah jahat pada sahabatnya, hana. Namun setelah ngobrol, mereka melihat jeni sangat berubah dna menjado lebih dewasa. Sangat cocok dengan tae.Taepun sudah pelan pelan menerima jeni dihidupnya dan menfokuskan perhatiannya hanya pada jeni, tak pada yang lain.
Hal ini membuat hubungan keduanya menjadi semakin erat, dan mereka digadang gadang akan langgeng hingga tua nanti.
Prediksi ini cukup membuat JK mengamuk, pasalnya sejak kejadian malam itu, tae benar benar berubah tak semanis dulu lagi.
.
.
.
.Sudah seminggu tae berpacaran dg tae, tak hanya tae, namun geng tae pun menjadi sangat dekat dengan jeni.
"Sayaaang.....", ucap jeni melambaikan tangan, menyapa tae yang baru masuk kantin
Tae balik melambai dan bergabung dengan jeni dan para sahabatnya
"Kamu kok lama?"
"Tadi diminta anter buku dulu ke ruang guru yang",
"Ooh gt, yaudah makan gih, kami udah pesankan", ucap jeni sambil mendoring chiken katsu ke hadapan tae
"Wah makasih yang... aku dah laper banget ni", ucap tae sambil melahap makanan tersebut. Tae makan dengan lahan, membuat jeni menatapnya dan tangan jeni menjulur ke pipi tae yang sedang menggembung
Tae menatap jeni, jenipun tersenyum
"Pelan pelan aja yang... ",
Tae tersenyum dan mengangguk.
BRAK
"Gue gabung disini, meja lain full", ucap JK dingin setelah sedikit membanting nampannya.
"Oh, silahkan jung, gabung sini aja", ucap jeni yang menggeser duduknya. Jadilah JK yang duduk berhadapan dengan tae
Jk kesal dengan reaksi ramah jeni. Ih najis, lo cuma pura pura baik anjirz segitumya nyari muka, batin JK
Jk makan sambil menatap tae. Tae tetap tampang dengan pipi menggembungnya menurut JK.
"Makan woi... ngapain lo natap tae", mingyu
Jk dan tae menghadap ke minggy yang duduk di sebelah Tae. Kemudian mereka melanjutkna makan
"Nanti anter gue pulang", ucap JK
Tae yang awalnya fokus ke makanannya, jadi menatap k JK. Jenipun ikutenatap JK.
"Lo ngomong ama angin?" Lisa
Jk tak menggubris hanya menatap tae.
"Sorry jung, gue ada janji mau nonton ama jeni..", jawab tae
"Gue g peduli, gue tunggu di parkiran", ucap JK kemudian pergi begitu saja
"Wooi kenapa lu, sawaan", teriak lisa
"Lis jangan gitu", ucap jeni
.
.
.
.Sekarang pukul 10 malam, tae dan jeni baru selesai nonton. Mereka ada di depan gerbang rumah jeni.
"Sayang, makasih untuk hari ini",
"Apapun untukmu cantik", ucap tae sambil memgecup pipi jeni dan sukses membuat jeni memerah.
"Yaudah, aku pulang ya" lanjut tae
Jenipun mengangguk, lalu mengecup bibir tae dan lari ke rumahnya.
"Akaaan kubalas, tunguuu yaaa... ", goda tae
Jeni yang sudah di teras rumahnya membuat sing heart dengan tangannya
"Kim taehyung sarangheeeeeeoooo"
"Nadoo baby girl, byee"
"Byeee sayang"
.
.
.
.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mungkinkah?
Teen Fictioncerita seseorang yang memperjuangkan keyakinannya typo everywhereee kalo g ngerti alurnya, baca cerita penulis lain yaak disclaimer: cerita ini hanyalah fiksi belaka