"Tae.. jangan pernah pergi", ucap JK
Tae hanya mendengarkan,
"Gue disini aja jung, kan gue sekolah disini",
Jk kesal mendengar ucapan tae. Dia mulai takut kalau dia benar benar kehilangan tae. Pelukan jk semakin erat, dapat dirasakan oleh tae. Tak hanya itu, tae merasakan bahunya mulai basah. Kookie-nya menangis.
"Hiks hiksss tae.. hiks hikssss jangam tinggalin kookiee hikss hiksssss plisss.. hikss hiksss"
"Ga ada yang ninggalin lo jung.. gue disni, kita tetap dan akan selalu berteman selagi lo mau temenan ama gue"
"Hiks hikss g mau temanan, hiks hiksss maunya lo jadi milik gue... hiksss cuma milik gue tae.. hikss lo milik guee",
Tae tersenyum, hatinya memghangat, akhirnya induk kelinci itu berhenti mengikuti egonya dan jujur pada hatinya.
"Ga bisa jung, lo tau kan gue jadian ama jeni.. gue udah punya jeni",
Jk kesal dan langsung melepaskan pelukannya. Dan pindah langsung duduk kembali ke kursi penumpang. Sambil menyun dan menghapus jejak air mata dipipinya.
"Jangan berantem lagi ya", ucap tae sambil mengusak kepala jk. Namun jk langsung mendorong tangan Tae dan lamgsung keluar dari mobil.
.
.
.
.Bruuummm bruuuuummmmm ciiittt
"Wooooiii selamaaat JK"
Riuh tepuk.tangan menggema saat motor jk sampai di garis finish duluan. Seorang gadis datang memeluk lengan JK dan mengecup bibirnya.
Bambam dan enwo tersenyum namun agak aneh, akhirnya jk menghampiri.
"Kenapa lo bedua, ga senang gue menang"
"Selamat jung, eh ayo balik", bambam
"Balik?? K club donk, minum dulu", JK
"Hehe jung, balik gih.. udah malam, yok", enwoo mencoba menarik JK
"Apaan sih", bentak JK karena merasa teman2nya aneh
Akhirnya bambam meberi kode pada JK untuk melihat k sisi kanan JK, JK pun melihat, disana anak Tae yang berdiri menatap JK tajam
"Anjir kok g bilang ada tae sih..", gerutu JK sambil memghampiri tae
"Tae..", ucapnya lembut
"Masih balapan?"
"Udah engga, hehhe", ucapnya cengengesan.
Lalu tae berjalan keluar arena balap menuju mobilnya.. jk melongo melihatnya dan lari mengejar tae, tapi sebelumnya dia melemparkan kunci motornya pada enwo.
"Taeeeee..."
"Mmm", balas tae sambil masuk k mobil, jk pun langsung masuk
"Turun"
"Ga mau", ucap jk sambil memasang sabuk pengamannya, lalu merapikan poninyandi kaca spion. Sementara tae tambah kelas
"Turun jung"
"Mau makan tae", rengeknya
"Turun"
"Mau makan tae... lapeerr", ucap
"Mau makan apa",
"Ramen dekat sekolah", jawab jk, akhirnya mereka kesana.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mungkinkah?
Teen Fictioncerita seseorang yang memperjuangkan keyakinannya typo everywhereee kalo g ngerti alurnya, baca cerita penulis lain yaak disclaimer: cerita ini hanyalah fiksi belaka