12

73 0 0
                                    

Judul: Bayang-bayang di Pulau Terpencil

Kehamilan Alya telah memasuki minggu ke-14, dan meskipun tubuhnya semakin berat dan perutnya semakin besar, Alya berhasil mempertahankan perannya di mansion Byron. Dia sekarang tidak hanya sekadar pelayan Damien, tetapi telah mendapatkan kepercayaannya dengan sangat dalam. Damien, yang semakin terpesona dengan perut Alya yang membuncit, mulai mempercayainya untuk ikut dalam tugas-tugas penting.

Kepercayaan Damien kini membawa Alya ke langkah berikutnya dalam misinya—dia diminta untuk ikut dalam perjalanan penting ke luar negeri untuk pertemuan dengan seorang petinggi negara yang dikenal sebagai musuh negara Alya. Ini adalah kesempatan emas untuk mendapatkan informasi lebih dalam, dan Alya tahu bahwa perannya sebagai sekretaris Damien akan memberinya akses ke rahasia besar yang selama ini disembunyikan keluarga Byron.

Nadia juga ikut dalam perjalanan ini sebagai sekretaris Victor, dan Alya menyadari bahwa dia tidak sendiri dalam menghadapi situasi sulit ini. Nadia, yang juga sedang hamil kembar tiga, berada dalam posisi yang sama terjebaknya dengan Alya, tetapi dengan beban emosional yang berbeda. Victor, yang tidak menginginkan kehamilan Nadia, memaksa Nadia untuk menyembunyikan kondisinya sebaik mungkin. Meskipun begitu, keduanya kini berada di garis depan dalam pertemuan yang akan menentukan nasib banyak pihak.

Persiapan untuk perjalanan ini berlangsung dengan cepat. Seluruh tim dan staf keluarga Byron bekerja keras untuk memastikan segala sesuatu berjalan sesuai rencana. Alya, yang kini memiliki peran baru sebagai sekretaris Damien, ikut terlibat dalam persiapan ini. Meski tubuhnya semakin berat, Alya tetap berusaha menjaga penampilannya tetap rapi dan profesional, mengikat perutnya dengan kain ketat untuk menyembunyikan pembesaran yang sudah sulit disembunyikan.

Damien tampak puas dengan Alya. Setiap kali mereka bersama, dia selalu memuji penampilan Alya dan tampak semakin terikat dengannya. Bagi Damien, perut Alya yang semakin besar adalah simbol kekuasaan dan kekuatan, sesuatu yang dia nikmati setiap kali melihatnya. Ini memberikan Alya keuntungan besar dalam menjaga posisinya, tetapi dia juga tahu bahwa situasi ini semakin sulit untuk ditangani.

Hari keberangkatan pun tiba. Alya dan Nadia, sebagai sekretaris untuk Damien dan Victor, menaiki pesawat pribadi yang telah dipersiapkan untuk perjalanan tersebut. Destinasi mereka adalah negara yang memiliki hubungan tegang dengan negara asal Alya, sebuah misi diplomatik yang diselimuti oleh rencana rahasia keluarga Byron. Alya tahu bahwa pertemuan ini lebih dari sekadar perundingan politik—ada agenda tersembunyi yang melibatkan perdagangan senjata dan eksperimen rahasia.

Selama perjalanan, Alya duduk di samping Damien, yang tampak tenang dan percaya diri. Di sisi lain, Nadia duduk di dekat Victor, tampak gelisah dan cemas. Perutnya yang kian membesar sudah sulit disembunyikan, tetapi dia tetap berusaha menjaga sikap tenang di hadapan Victor, yang belum menunjukkan tanda-tanda menerima kehamilannya.

Damien menoleh ke arah Alya dengan senyum yang dingin. "Kau sudah melakukan pekerjaan yang baik, Alya. Aku percaya kau akan membantu dalam pertemuan ini seperti yang kuharapkan."

Alya mengangguk, meskipun di dalam hatinya dia merasa beban semakin berat. "Tentu, Tuan Damien. Saya akan memastikan segalanya berjalan sesuai rencana."

Namun, di balik kata-katanya, Alya merasa ketegangan yang semakin membesar. Dia tidak hanya harus menjaga penampilannya sebagai sekretaris yang setia, tetapi juga harus memikirkan strategi untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin selama pertemuan nanti. Kehamilannya, yang kini semakin terlihat, membuatnya khawatir bahwa tubuhnya akan menjadi penghalang ketika momen kritis tiba.

Ketika pesawat mendarat di negara tujuan, rombongan keluarga Byron segera disambut oleh para pejabat dan perwakilan negara tersebut. Alya dan Nadia mengikuti di belakang Victor dan Damien, menjaga sikap profesional dan tenang. Alya tahu bahwa selama beberapa hari ke depan, dia akan berada di pusat perhatian, tidak hanya sebagai sekretaris Damien tetapi juga sebagai mata-mata yang harus siap kapan saja untuk bertindak.

Pertemuan pertama dimulai di sebuah gedung pemerintah yang mewah. Alya duduk di samping Damien, mencatat segala sesuatu yang dibicarakan selama rapat. Suasana di ruangan itu tegang, penuh dengan intrik politik yang rumit. Namun, di balik semua percakapan formal, Alya bisa merasakan ada percakapan yang lebih penting terjadi di balik layar—tentang distribusi senjata rahasia yang selama ini dikendalikan oleh keluarga Byron.

Nadia, yang juga hadir sebagai sekretaris Victor, duduk di seberang Alya. Mata mereka bertemu sesekali, dan Alya bisa melihat ketegangan yang jelas di wajah Nadia. Keduanya kini berada di jantung rencana besar keluarga Byron, dan Alya tahu bahwa ini adalah momen penting dalam misinya.

Selama beberapa hari di negara itu, Alya akan terus berada di sisi Damien, mencoba mendapatkan akses sebanyak mungkin ke percakapan rahasia yang terjadi di balik pertemuan formal ini. Namun, satu hal yang terus menghantuinya adalah perutnya yang semakin besar. Kehamilan kembar lima ini semakin mengganggu pergerakannya, dan Alya tahu bahwa dalam waktu dekat, kehamilannya akan menjadi lebih sulit untuk disembunyikan.

Namun, untuk saat ini, Alya tetap tenang. Misinya belum selesai, dan dia tahu bahwa setiap informasi yang dia dapatkan selama pertemuan ini bisa menjadi kunci untuk menghentikan keluarga Byron dan menyelamatkan negaranya dari ancaman besar.

Bayang - bayang  di Pulau TerpencilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang