8. Isi Hati

105 18 29
                                    

"Haaa~" Yn menghela napas panjang, semasuknya ia di kamarnya

Dengan raut wajah yang penuh kekecewaan, gadis itu pun berlalu ke ranjangnya, kemudian membaringkan tubuhnya di sana - menatap kosong pada langit-langit kamarnya yang sedikit gelap.

Tak lama, Yn kembali menghembuskan napasnya kasar, membalikkan tubuhnya ke sisi kanannya, lalu memejamkan matanya - tertidur lelap.

.

Esok harinya, saat keluarga Jung sedang sarapan pagi bersama Seokjin dan anaknya - Seojun, Yn masih nampak bersedih di tempatnya. Hal itu terlihat dari raut wajahnya yang murung dan cara makannya yang sedikit-sedikit.

Menyadari akan hal itu, Seokjin yang duduk di seberang meja Yn, sesekali melirik ke arahnya - khawatir, sebab semalam gadis itu masih baik-baik saja.

.

"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Seokjin saat Yn sudah masuk dan duduk di sampingnya, dimana keduanya telah berada di dalam mobil - bersiap untuk berangkat ke sekolah

"Hem. Aku baik-baik saja." Jawab Yn tanpa menoleh sedikit pun ke arah Seokjin yang tengah memandanginya

Seokjin mengernyitkan alisnya, ragu dengan jawaban Yn yang tak sesuai dengan apa yang dilihatnya pada gadis itu. Saking ragunya, ia lantas menempatkan punggung tangannya di kening Yn demi merasakan suhu tubuh gadis itu.

"Aku bilang aku baik-baik saja." Kesal Yn sembari mendorong punggung tangan Seokjin yang ada dikeningnya

Seokjin yang baru pertama kali melihat Yn tampak kesal dan kasar padanya, hanya diam sembari menatap sendu ke arah gadis itu.

"Baiklah kalau kau baik-baik saja. Tapi, jika kau merasa kesakitan, beritahu aku. Aku akan mengantarmu ke rumah sakit." Sahut Seokjin, berbalik dan menyalakan mesin mobilnya, kemudian mengemudikan mobilnya keluar dari pekarangan rumah si gadis

.

Setibanya mobil Seokjin di sekolah, Yn lantas turun dari sana tanpa mengatakan sepatah katapun pada pria itu.

Tak lama setelah Yn meninggalkan mobil Seokjin, ia tanpa sengaja melihat Lini yang berjalan cukup jauh di depannya.

Yn yang tadinya hendak berlari menghampiri Lini, sontak menghentikan langkahnya setelah teringat ucapan temannya itu. "Haaa~"

Sedangkan Seokjin yang masih berada di dalam mobilnya, melihat kepergian Yn sembari menghela napas berat tak kala teringat pertanyaan gadis itu semalam.

Seokjin yang teringat akan hal itu, mulai menyadari kesalahannya pada Yn. Namun walau begitu, ia tak ingin berbohong pada gadis itu, bahwa selama ini ia memang tidak pernah terpikirkan untuk mencari pengganti ibu Seojun di hati dan sisinya.

Tapi anehnya, saat Seokjin kembali teringat wajah sendu Yn, hatinya terasa sedikit sakit. Seolah-olah hatinya sudah terbiasa dengan kehadiran gadis itu di sisinya.

.

"Yn!" Panggil Jungkook saat melihat Yn yang berjalan di depannya, saat ia hendak ke kelas mereka

Yn yang dipanggil pun, sontak menghentikan langkah kakinya dan berbalik menghadap ke arah Jungkook yang memanggilnya tadi.

"Haaa~" Yn menunduk sembari menghela napas panjang saat Jungkook sudah berdiri di hadapannya dengan senyum lebarnya

"Yn, aku -"

"Berhenti Jeon Jungkook!" Sela Yn dengan kesal, sebelum Jungkook menyelesaikan ucapannya

Jungkook yang mendapatkan perlakuan seperti itu dari Yn, lantas mengernyitkan dahinya bingung. "Kenapa? Apa aku membuatmu kesal?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My First Love Is A WidowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang