Hai, selamat membaca....
Tandai kalau ada typo ya
<><><><><>
"ALZENA!" Teriak Azhar
Setelah panggilannya dan Reva terputus, Azhar langsung melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.
Hingga ia sudah sampai di bukit, tempat yang biasa dirinya dan Reva kunjungi jika wanita itu sedang tidak baik-baik saja.
Azhar mencari ke sekitar yang dipenuhi pepohonan rimbun.
"REVA ALZENA BAHIRA!"
Azhar mengacak rambutnya frustasi, ia terus berlari seraya meneriakkan nama Reva. Azhar juga berkali-kali mencoba menghubungi wanita itu, namun tak diangkat.
"Na, kamu dimana?" Lirih Azhar
Setelah beberapa kali panggilannya tak diangkat, Azhar mendengar suara dering ponsel tak jauh dari tempatnya berdiri. Ia mendekati asal suara itu, dan Azhar bernapas lega ketika melihat Reva yang sedang duduk dengan kepala yang bertumpu pada lututnya dan tangan yang menutup telinga.
"Na," panggil Azhar mengusap lembut pundak Reva
"P-pergi, m-maaf," ucap Reva terbata-bata
"Ini bang Azhar, Na," ujar Azhar berusaha menenangkan Reva yang terlihat ketakutan
Reva menatap lekat-lekat mata lelaki di depannya ini, hingga saat ia sudah sadar jika itu Azhar, Reva langsung memeluk dan menumpahkan tangisnya.
Azhar mengusap punggung Reva lembut, membiarkannya menangis sepuasnya.
"A-abang, takut," lirih Reva
"Ada abang," timpal Azhar
Reva semakin mengeratkan pelukannya. Hingga ia telah merasa tenang, Reva melepaskannya.
Azhar menangkup wajah Reva, menghapus sisa air mata yang membasahi wajah wanita itu. Lalu, ia melepaskan jaketnya dan memakaikannya pada Reva.
"Kita pulang ya," ajak Azhar
"Gak mau, takut," tolak Reva
Dapat Azhar lihat ketakutan dari mata Reva.
"Pulangnya ke rumah abang," ucap Azhar membuat Reva mengangguk pelan.
<><><><><>
Lagi dan lagi keluarga Azhar dikejutkan dengan kedatangan Reva, terlebih penampilan gadis itu yang terlihat berantakan.
"Abang apain Reva?" Tanya Amira yang mendekati Reva dan menatap tajam Azhar
"Ra, ajak Reva buat ganti baju dulu ya, pinjem baju kamu, takutnya dia sakit," ucap Azhar menghiraukan pertanyaan Amira sebelumnya.
Setelah Amira dan Reva pergi, Ashraf menghampiri Azhar dan menyuruhnya duduk.
"Ada apa?" Tanya Ashraf
"Gak tau 'A," jawab Azhar seraya menunduk dan menyatukan kedua tangannya.
"Jelasin!" Tegas Ashraf
"Aku gak tau 'A. Tadi, aku datang ke rumahnya, terus dia gak ada disana, aku coba hubungin dan ternyata dia ada di bukit. Dan aku nemuin dia dengan kondisi kayak tadi," jelas Azhar
"Setelah dari makam, kenapa dia pulang ke rumahnya?"
"Dia bilang kalau Rangga udah pulang,"
"Berarti orang tua nya juga udah pulang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain and Fire
Roman pour AdolescentsReva Alzena Bahira, seorang wanita yang menyukai hujan dan dunia malam. Setiap kali dirinya memiliki masalah, ia harap hujan turun agar ia bisa menangis dibawah guyuran air hujan, namun jika hujan tak turun, ia akan mendatangi club malam hanya untuk...