1. The Little Princess and The Crown Prince

41 10 9
                                    

Semoga kalian jatuh cinta pada Sebastian dan Reneta <3

Jangan lupa vote dan komen yaa

👑💍👑💍

Dulu, hal yang dilihat begitu keluar dari istana adalah bunga bunga yang bermekaran indah, merasakan udara yang segar, dan anak anak yang berlarian dengan ceria. Namun kini, Reneta Aubreya harus melihat kengerian di depan mata. Banyak ibu yang kehilangan anak laki laki. Istri kehilangan suami. Dan anak yang kehilangan ayah. Semua itu bersumber pada satu hal: kekalahan kerajaan mereka dalam perang. Banyak prajurit yang terluka, banyak pula yang pulang hanya tinggal nama.

"A-Ayah..." panggilnya begitu melihat Raja Rudolf turun dari tandu. Ayahnya mendapat beberapa luka di tubuh. Sedang kakak lelakinya- Elmer, mendapat luka cukup serius sampai tidak sadarkan diri.

"Ayah tidak apa apa. Ini resiko peperangan, My Darling," katanya dengan tenang dan penuh wibawa. Meyakinkan Reneta, bahwa ia baik baik saja, padahal keadaannya begitu buruk.

Sebagai pemimpin, Raja Rudolf merasa gagal melindungi rakyatnya. Semua berawal dari sebuah pulau kecil yang indah dan menarik wisatawan milik Kerajaan Valencia yang ingin di klaim begitu saja oleh sebuah kerajaan besar bernama Kerajaan Voir. Kerajaan yang memang dikenal serakah dan mau menang sendiri.

Raja Rudolf baru memimpin selama tiga tahun, ayahnya mangkat dan meninggalkan kerajaan dengan militer yang lemah. Ia belum cukup baik menempa para kesatria untuk melindungi kerajaan. Kekuatan militer mereka masih terlalu lemah untuk menghadapi kerajaan besar dengan kekuatan militer tangguh seperti Voir.

Pulau itu berhasil direbut. Dan kini, dengan biadab raja mereka menimpakan hutang hutang mereka pada Kerajaan Valencia. Hutang itu harus dilunasi, jika Kerajaan Valencia tidak ingin diberantas sampai habis. Kalaulah Raja Rudolf punya waktu lebih banyak untuk mendidik para kesatria kerajaan, mungkin mimpi buruk ini tidak akan terjadi.

Reneta meremas gaunnya. Kesedihan merebak di mana mana. Tangisan pilu keluarga yang ditinggal mati para prajurit. Jeritan para anak, istri, dan ibu yang kehilangan. Mereka benar benar kacau. Sembilu menikam hati Sang Putri. Ini keadaan buruk yang tak pernah ia sangka akan menimpa kerajaannya yang damai. Kalau ada cara yang bisa mengeluarkan mereka dari neraka buatan Voir ini, Reneta akan melakukannya. Apapun itu. Walau usianya baru sembilan belas tahun.

Ia melihat ayah dan ibunya saling mengenggam dalam kepiluan. Raja Rudolf berulang kali meminta maaf pada ratunya, Ratu Jennet, karena telah gagal melindungi kerajaan mereka dan pulang membawa kekalahan.

"Ini bukan salah anda, Yang Mulia. Tidak ada yang menginginkan hal ini terjadi. Kita sudah melakukan upaya terbaik," kata Ratu coba menenangkan suaminya.

"Seharusnya aku melatih para pasukan lebih awal, agar mereka lebih tangguh untuk melindungi kerajaan kecil kita. Aku Raja yang gagal, juga ayah yang gagal karena Elmer pulang dengan luka parah. Aku punya banyak dosa kepadamu, Ratuku." Pasangan raja dan ratu itu kemudian saling berpelukan dalam sedu sedan.

Hari ini, Kerajaan Valencia dinaungi mendung kesedihan, ratapan, dan keputusasaan. Seperti tidak ada lagi harapan untuk mereka ke depannya. Salah satu pulau dengan pemasukan terbaik milik mereka telah dirampas, tapi hutang dari kerajaan jahanam itu harus mereka tanggung. Demi kehidupan mereka. Kehidupan ribuan orang yang tidak bersalah.

Sementara itu, di sisi lain, seorang pangeran berjalan dengan gagah. Pedang di pinggang kiri menambah kegagahan. Pakaiannya rapi. Kedatangannya disambut sorak sorai kekaguman oleh rakyat. Ia kemudian membungkuk, memberi hormat pada Raja Kerajaan Emerald dengan tangan kanan di dada kiri. "Hormat kepada Yang Mulia Raja Edward."

Sang Raja tersenyum puas. Mengangguk singkat pada putra sulungnya. Ia kemudian memeluk singkat sang putra, lalu menepuk nepuk bahunya. Masa depan Kerajaan Emerald ada di tangannya. Ini adalah hari dimana Sang Raja menunjukkan cintanya yang tak terbatas pada mendiang Ratu Brianne, dengan menobatkan putra mereka sebagai Pangeran Mahkota.

Sebastian Edward Julian. Atau yang biasa dikenal sebagai Pangeran Sebastian Julian. Tubuhnya gagah, wajahnya menawan, otaknya diisi ilmu pengetahuan, mahir berpedang dan beberapa senjata peperangan. Ia adalah definisi dari pemimpin masa depan yang ideal.

"Bersulang untuk gelar barumu." Raja Edward mengulurkan gelas berisi soda kepada putranya, yang disambut baik. Denting gelas yang beradu terdengar. Pasangan ayah dan anak itu terkekeh, sebelum sama sama menenggak cairan soda yang mengisi gelas mereka. Mereka duduk di balkon, usai prosesi penobatan.

"Setelah ini, hidupku tidak akan sama lagi. Benar begitu kan, Ayah?" kata Sebastian.

"Tentu saja. Orang orang mengenalmu sebagai Pangeran Mahkota Emerald sekarang. Kau tidak bisa melakukan kenakalan dengan bebas lagi. Sayang sekali." Raja terkekeh.

"Aku bukan anak yang nakal. Ayah tahu itu," sanggah Sebastian

"Memang bukan. Hanya terkadang susah diajak berkompromi, dan keras kepala. Membuat ayahmu pusing."

"Memangnya sikap yang seperti ini, aku turuni dari siapa?" Sebastian tersenyum jenaka.

"Dari perempuan yang kucintai. Ratu hatiku, Brianne."

Dua laki laki beda usia itu kemudian sama sama mengarahkan pandang pada langit. Seolah melihat wajah teduh Sang Ratu yang menjelma perwujudan gemintang. Mereka rindu sekali pada Ratu yang meninggal saat usia Sebastian sepuluh tahun. Ternyata sudah tiga belas tahun perempuan yang mereka cintai meninggalkan dunia yang fana ini.

"Brianne, aku telah menunjukkan besarnya cintaku padamu hari ini. Putra kita, Sebastian, aku yakin dia akan menjadi raja yang baik kelak. Aku mendidiknya seperti yang kau minta. Maka berbahagialah di atas sana, Bri. Kami merindukanmu," kata Raja yang dibalas senyum Sang Pangeran Mahkota.

Kalimat kerinduan yang tulus itu menimbulkan kebencian di hati tiga orang yang duduk tak jauh dari meja Pangeran Mahkota dan Raja. Selir Levanya dan kedua anaknya, Pangeran James dan Putri Elle.

"Ibu, perempuan itu sudah lama mati. Tapi kenapa Ayah belum juga menjadikan Ibu sebagai Ratu?" tanya Elle.

"Diamlah! Kau merusak suasana hatiku hanya dengan menyebut perempuan sialan itu! Sekeras apapun aku berusaha, Raja tetap tidak bisa melupakan ratunya yang sudah mati! Tapi tenang, anak anakku, Ibu akan melakukan segala cara supaya kalian mendapatkan posisi yang aman di kerajaan ini." Ia tersenyum miring. "Selama aku masih hidup, jangan bermimpi untuk hidup dengan tenang dan nyaman, Sebastian. Aku sudah pernah menyingkirkan ibumu, maka menyingkirkanmu bukanlah hal yang sulit."

👑💍👑💍

Jadi kerajaannya Reneta itu, hanya kerajaan kecil. Mana raja sebelumnya kurang bertanggung jawab lagi, jadinya kekuatan militer mereka amburadul, ekonomi mereka juga enggak kuat. Makanya enggak bisa menang melawan kerajaan serakah sebesar Voir 😔

Di bab ini, umur Reneta 19, dan Sebastian 23 tahun yaa. Kenapa Sebastian baru dilantik di umur 23? Karena bagi rakyat Emerald, 23 adalah usia yang ideal untuk menetapkan putra mahkota. Mereka sudah cukup matang, bukan baru beranjak dewasa seperti usia 18 atau 20.

Sejujurnya aku cukup deg degan menulis cerita ini, karena latar yang diambil adalah kerajaan dengan genre fantasi.

Semoga teman teman suka ya. Semua yang ada di cerita ini murni fiksi, jadi baiknya kita jadikan sebagai sarana untuk menghibur diri saja.

Sampai ketemu lagi dengan Reneta dan Sebastian 👑💐

Marry The Crown PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang