08. Kencan dan Mari Berkencan.

1 0 0
                                    

Ini kencan pertama antara Soobin dan Soyeon.

Luar biasa. Baru kemarin di mulai sudah mesra-mesraan tanpa kecanggungan. Tidak, Soyeon canggung sebenarnya tapi Soobin sudah seperti orang yang berpengalaman.

Saat ini mereka ada di taman bermain. Rekomendasi dari Soyeon tentu saja. Padahal Soobin inginnya ke tempat yang lebih romantis. Bukan tempat yang di datangi anak remaja seperti ini.

"Disini seru tau!" Soyeon terus meyakinkan, pasalnya wajah Soobin sedari tadi di tekuk. Tanda bahwa pemuda itu merajuk. Ih, Soyeon gemas.

"Hmm, mau bermain apa?"

"Masuk ke rumah hantu bagaimana?" usul Soyeon.

Senyum jahil Soobin langsung terbit. "Kamu tidak akan menyesalkan?"

"Tentu tidak." Soyeon mengangguk yakin.

Soobin pikir Soyeon akan langsung menyerah setelah melihat dekorasi rumah hantu dari luar yang menyeramkan. Sayangnya tidak, justru semangat gadis itu semakin membara.

"Ayo, sayang." Soyeon berteriak, ia tarik lengan Soobin untuk masuk ke dalam. Fokus Soobin langsung teralihkan, di panggil sayang tadi? Wah, berarti ia harus sering-sering mengajak pacarnya itu kesini.

Suasananya menyeramkan. Tubuh Soyeon sampai menggigil ketakutan. Ia rapatkan tubuhnya pada Soobin, memeluk erat lengan Soobin seakan takut pacarnya itu akan pergi.

Ini bonusnya. Soobin menang banyak. Sudah di panggil sayang sekarang di tempeli.

"ARRRGGGHHH!!!" Teriakan Soyeon melengking ketika tiba-tiba hantu muncul entah dari mana asalnya. Ia reflek menyembunyikan wajahnya di dada Soobin, berlindung di sana dengan tubuh yang semakin gemetar.

Tangan Soobin terangkat mengusap punggung gadisnya lembut. "Tidak apa-apa... Mau keluar saja?"

Soyeon melepas pelukannya, ia pasang wajah songong di buat-buat. "Aku t-tidak takut, tuh."

"Wahh, benarkah?" Soobin berdecih disertai kekehan mengejek. "Kalau begitu lanjutkan."

"Ayo!!"

Mereka berjalan semakin ke dalam. Soyeon menahan diri tidak merangkul lengan pacarnya. Masih sok berani. Ia menggigit bibir menahan teriakan yang seakan siap keluar kapan saja.

"SOOBIN TOLONG AKUU!!!" Tuh, kan.

Kedatangan hantu berambut panjang dengan wajah berlumuran darah berhasil mengalahkan tembok keberanian Soyeon. Matanya sudah berair, ia tarik lengan Soobin di sertai permohonan. "Ayo keluar saja."

Sumpah Soobin ingin tertawa, tapi sepertinya akan beresiko di diamkan Soyeon jika berani melakukannya.

Mereka benar-benar keluar. Soyeon terdiam dengan wajah pucatnya.

Soobin izin pergi entah kemana. Gadis itu menunduk memperhatikan sepatu yang ia kenakan, "aku tidak akan pernah mau masuk kesana. Memalukan, Soobin pasti ilfeel."

"Itu sisimu yang menggemaskan. Bagaimana mungkin aku ilfeel."

Kepala Soyeon terangkat mendengar suara seseorang, ia dapati Soobin yang menyipitkan mata tanda bahwa ia sedang tersenyum di balik masker. Pemuda itu menyodorkan es krim kepadanya.

Soyeon menerimanya dengan malu-malu. "Soobin manis sekali..."

Soobin terkekeh, "aku sudah biasa mendengar itu dari orang lain. Tapi mendengar kamu yang mengucapkannya aku mau terbang saja."

"Terbang sana." Soyeon balas bercanda.

"Yah, terbang kehatimu!"

Soyeon menendang kaki Soobin main-main. "Kamu memang mahir menggombal."

I'm Your FanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang