09. Berakhir?

0 0 0
                                    

Terhitung telah berlangsung selama satu minggu hubungan yang dijalani Soobin dan Soyeon begitupun Beomgyu dan Ji Hyun.

Hari ini adalah hari terakhir cuti untuk Soobin dan Beomgyu, karena itu mereka mengajak pasangan masing-masing untuk double date. Duh, iri 'kan kalian?

Pantai.

Romantis sekali. Pantai ini di sewa langsung oleh Soobin dan Beomgyu tentunya. Sehingga suasananya sepi namun menenangkan. Biarkan mereka bermesraan tanpa di lihat khalayak. Lagian bagaimanapun mereka menjalani hubungan sembunyi-sembunyi.

Soobin menggandeng tangan Soyeon, Soyeon menggandeng tangan Ji Hyun dan Ji Hyun menggandeng tangan kekasihnya. Jadilah kedua gadis itu ada di tengah-tengah pria tampan. Iri lagi 'kan?

Ji Hyun melepas genggaman tangannya lantas berlari ke pinggir pantai setelah melepas sendalnya dengan tergesa-gesa. Ia berteriak kesenangan hingga Beomgyu geli sendiri melihatnya. Manis sekali, duh.

"Beomgyu, sinii!!!" Panggil Ji Hyun setengah berteriak. Ia lambaikan tangannya agar sang kekasih mendekat. Yang di panggil pun tampak terkekeh dan berlari kecil ke arahnya.

Begitu Beomgyu sampai tepat di depan Ji Hyun, matanya spontan terpejam erat sebab gadis itu malah menyipratkan air laut kepadanya. Ji Hyun tertawa meledek.

Baju Beomgyu sedikit basah, ia menggeram. "Berani sekali yaaa..."

"Kyaaaa!!!"

Ji Hyun kabur dari kejaran Beomgyu, wajah jahil kekasihnya yang siap menerkam kapan saja membuat Ji Hyun panik dan takut tertangkap. "Jangan kejar akuuu!!!"

Beomgyu tertawa lepas, "makanya jangan lari."

Mereka masih asik kejar-kejaran. Terkadang terhenti karena Ji Hyun yang ingin menetralkan nafasnya yang tersenggal.

"Tunggu-tunggu, jangan mendekat." Tahan Ji Hyun.

Kening Beomgyu mengerut, "kenapa?"

"Ah, coba liat di sana." Ji Hyun menunjuk ke sembarang arah tepatnya di belakang Beomgyu, dan pemuda itu mengikuti arah pandangnya.

"Ahahaha, Beomgyu tertipu. Coba tangkap akuuuu..."

Beomgyu berdecak, "wah nakal sekali."

Aksi kejar-kejaran terus berlanjut.

Soyeon yang sejak tadi mengamati mereka dari jauh sambil memakan ice cream pemberian Soobin, merenggut. "Beomgyu romantis sekali. Tidak seperti Soobin tuh." Sindir Soyeon terang-terangan.

Tangan Soobin terangkat mengusap sudut bibir Soyeon yang tertinggal jejak es cream di sana, lantas menjilat sisa es cream di jempolnya itu santai. "Benarkah?"

Tidak! Soyeon salah jika mengatakan bahwa kekasihnya tidak romantis. Gila, ini gila.

"Maaf kalau aku tidak romantis." Lanjut Soobin. Ia mendekat lantas memberikan kecupan singkat di pipi Soyeon. "Es cream saja kalah manis denganmu."

Soyeon mendorong-dorong tubuh Soobin karena salah tingkah. "Jauh-jauh dariku!!!"

Tawa Soobin lepas begitu saja. Tangannya terangkat mengusap surai sang kekasih dengan gemas. "Mana bisa aku jauh-jauh. Kamu itu separuh nafasku."

"Cih, gombal."

"Tapi kamu suka 'kan?"

Iyalah. Siapa yang tidak salah tingkah di perlakukan seperti itu. "Biasa saja tuh." Lain di mulut lain di hati.

"Aku berharap ini bertahan lama." Sahut Soobin tiba-tiba. Ia pandangi Beomgyu dan Ji Hyun yang tengah bermain di pinggir pantai. Sudut bibirnya terangkat. "Kalau perlu biarkan ini bertahan selamanya."

Sebagai seorang gadis yang memiliki kekasih idol, bohong jika Soyeon tidak pernah memikirkan kemungkinan terburuk akan hubungannya ini. Soyeon sadar sepenuhnya bahwa hal ini tidak dapat di sembunyikan lebih lama. Jadi, jika pada akhirnya ada yang harus berakhir, itu hubungan mereka bukan karir kekasihnya.

"Aku mencintaimu, Choi Soobin."

Di lain sisi, Beomgyu dan Ji Hyun tengah mendudukkan diri di atas pasir pantai. Pemuda itu terus melempar candaan receh hingga Ji Hyun berkali-kali harus memegangi perut yang sakit karena tak henti tertawa.

"Sebentar lagi aku akan bertemu dengan para penggemar. Aku rindu mereka." Ujar Beomgyu tersenyum lembut.

"Senang rasanya mendengar kamu merindukan ku." Ji Hyun terkekeh.

Tawa Beomgyu mengudara, "apa?"

"Aku 'kan juga MOA." Ji Hyun tersenyum lebar hingga deretan giginya nampak jelas.

Beomgyu gemas, ia acak rambut si gadis mungil. "Kamu tau apa yang paling aku khawatirkan selain berbicara di depan penggemar?"

"Memangnya apa?"

"Ketika aku harus berbicara di depan dunia." Balas Beomgyu.

Ji Hyun menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "aku tidak mengerti."

"Seminggu yang lalu aku berbicara di depan dunia dengan hatiku. Itu kamu, kamu 'kan duniaku."

ARRRGGGHHH!!!!!

Ji Hyun memukul lengan Beomgyu kencang. Wajahnya sudah memerah lantaran malu dan salah tingkah. Bibirnya mengerucut lucu padahal aslinya mau sekali nyengir lebar hingga kering giginya.

"Mau kujahit mulutmu, Beomgyu?" itu suara Soobin. Dia dan Soyeon sudah ada di belakang mereka. Kemudian ikut mendudukkan diri di sana.

Beomgyu mendelik, "apasih? Sewot sekali?"

"Aku ilfeel melihat orang bucin." Timpal Soyeon.

"Tidak sadar diri sekali, nona." Sindir Beomgyu. "Aku lebih ilfeel melihat kalian."

"Mau gelud, Beomgyu?" Soobin mengambil ancang-ancang.

"Siapa takut!" Beomgyu tak mau kalah.

Baiklah. Tinggalkan mereka.

***

"Jadi sejak kapan?"

Beomgyu meneguk ludah susah payah. "Bagaimana kalian tau?"

Yeonjun terkekeh sarkas. "Pindah apartemen, senyum-senyum sendiri, setiap waktu mengecek HP, bahkan kamu dan Soobin sudah jarang berkumpul dengan kami."

"Kalian benar-benar menjalin hubungan? Rumornya sudah tersebar." Hyuka tampak syok.

Beomgyu menanti kedatangan Soobin yang di panggil PD-nim dan belum kembali sejak tadi. Permasalahannya? Rumor bahwa ia dan Soobin memiliki kekasih tersebar. Beberapa foto Soobin di taman bermain, dan juga fotonya dan Ji Hyun di pantai memperkuat rumor mereka.

Apakah Ji Hyun baik-baik saja jika memeriksa media sosial? Beomgyu khawatir.

"Seharusnya kalian bisa lebih terbuka kepada kami." Taehyun yang sejak tadi diam akhirnya buka suara. "Kami saudaramu 'kan? Apa salahnya berbagi cerita yang membuat kalian bahagia? Sekarang, saat semuanya sudah rumit kami pun tidak tau harus melakukan apa untuk kalian."

Kepala Beomgyu menunduk dalam. "Maaf."

Tak lama Soobin muncul dengan wajah muram. Perasaan Beomgyu semakin tak karuan.

"Apa yang di katakan PD-nim, Hyung..." Beomgyu bertanya ragu-ragu.

Soobin menatap anggotanya satu persatu. "Maafkan aku karena tidak memberitahu kalian lebih cepat."

Soobin merunduk sopan sarat akan penyesalan. Kemudian ketika ia kembali berdiri tegak, ia berkata. "Beomgyu, katanya kita harus mengakhiri ini secepatnya."

Kesunyian disertai kecanggungan hinggap saat itu juga.

I'm Your FanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang