2

2.6K 161 2
                                    

Di kampus banyak yang mengira donghyuck menyukai jeno, makanya selalu mencari masalah denganya. Meskipun kenyataanya memang donghyuck menyukai jeno, tapi mereka tidak tahu tentang perjodohan keduanya.

Sebenarnya juga donghyuck tidak pernah mencari masalah dengan jeno. Hanya saja setiap kali donghyuck mencoba mendekatinya, jeno akan selalu marah² dan sering kali mendorong donghyuck. Sehingga dimata orang lain seperti mereka sedang ribut. Tidak sedikit yang memandang iba pada donghyuck, karna salah mengira jeno menolak cintanya.

Sebenarnya itu tidak ada bedanya, karna kenyataanya juga jeno memang menolak perjodohanya dengan donghyuck.



🐻🐶


Jeno membuka matanya saat suasana sudah gelap. Mencari ponselnya yang tergeletak disamping bantal, kemudian menyalakanya.

"Udah jam 8, pantes aja gue ngerasa laper" gumam jeno.

Setelah mandi dan berganti pakaian menggunakan baju donghyuck, jeno keluar dari kamar hendak menuju dapur. Saat melewati ruang depan, dia melihat donghyuck sedang tidur disofa. Posisi tidur selonjoran lurus dengan tanganya bersedekap diatas dada. Jeno mendekat dan memperhatikan sebentar mata donghyuck yang terpejam, kemudian pergi kedapur.

"Yahh, kok kosong"

Jeno menutup kembali kulkas didapur, kemudian membuka laci² disana dan tidak menemukan sekedar mi instan untuk mengganjal perut.

"Bangsat emang tu orang. Udah maksa² bawa gue kesini, ga dikasi makan pula" omelnya sendirian.

Setelah itu kembali ke ruang depan tempat donghyuck tidur, jeno menendang kakinya agar dia terbangun. Dan benar saja, donghyuck yang terkejut membuka matanya langsung terduduk.

"Hahaha wkwkwk" jeno tertawa melihat muka linglung donghyuck.

"Anjing lo!" donghyuck mengumpati jeno saat sudah sadar sepenuhnya.

"Muka lo bego banget hahaha" jeno masih melanjutkan tawanya.

"Pa'an??" tanya donghyuck.

"Gue laper~" jawab jeno tak sadar sambil merengek.

"Makan" cuek donghyuck.

"Didapur ga ada apa² anjir"

"Ya pesen kek keluar kek"

"Oh yaudah, gue keluar ya" balas jeno kemudian berjalan menjauh.

"Eh ga ada ga ada! Lo tungguin gue" donghyuck mencegah jeno dengan menggenggam pergelangan tanganya.

"Tadi nyuruh keluar" cibir jeno.

"Lo pasti mau nemuin pacar lo kan? Ga ada pokoknya"

"Dih ngatur" jawab jeno mengejek.

"Seo jeno!"

"Nama gue lee jeno, bangsat"

"Gue mandi dulu lo tunggu disini. Awas lo keluar" donghyuck menunjuk sofa kemudian menunjuk jeno sebagai peringatan.

"Iya² buruan"


🐻🐶


Donghyuck duduk seorang diri di sofa ruang depan, setelah kembali dari mencari makan tadi jeno langsung masuk kekamar. Sebenarnya jeno memaksa ingin pulang kerumahnya, tapi donghyuck menolak dan membawanya ke apart lagi.

Memandangi gelas sloki yang berada dalam genggaman, donghyuck menggumamkan nama jeno. Dia memang terbiasa minum alkohol ketika di apart, ketika sedang berkumpul bahkan dirumah orang tuanya.

"Jeno.. jeno.." gumamnya.

"Lee.. jeno.. oh, seo jeno.."

Setelah itu menenggak lagi minumanya. Sudah setengah botol donghyuck menghabiskanya seorang diri, padahal minuman itu kadar alkoholnya termasuk tinggi.

Beranjak dari duduknya, donghyuck berjalan menuju kamarnya sambil sedikit tertatih. Niat awalnya hanya untuk kekamar mandi, setelah itu kembali keruang depan untuk tidur disana.

Namun saat keluar dari kamar mandi, donghyuck mendekat keranjang untuk melihat jeno sebentar. Jeno sudah tertidur pulas dengan posisi telentang. Selimutnya yang hanya sebatas dada sedikit tersingkap dibagian atas, memperlihatkan pundak beserta tulang selangka jeno.

Oh tunggu! Jeno tidur tanpa memakai baju? Donghyuck menelan ludahnya. Tanganya terangkat untuk menyibak sedikit selimut jeno bagian atas. Ternyata benar jeno tidak memakai atasan. Tiba² donghyuck tersenyum, lalu membukukan badan menciun kening jeno lama. Setelah itu menegakkan tubuhnya kembali.

Tangan donghyuck kembali terangkat, kini dia mengelus pipi gembil jeno yang sama sekali tidak terusik tidurnya. Merasa jengkel donghyuck menampar pipi jeno. Tidak terlalu keras, hanya saja sanggup mengagetkan jeno yang lagi enak² tidur.

"Lo ngapain bangs"

Umpatan jeno terpotong karna donghyuck langsung meraup bibirnya. Menciumnya dengan rakus. Kemudian menegakkan lagi tubuhnya, tanganya menumpu dikasur samping kanan dan kiri kepala jeno. Posisi donghyuck masih berdiri berpijak dilantai samping kasur.

"Jeno.. lo itu milik gue"

"Lo mabuk! Keluar sana"

Jeno hendak memiringkan badanya untuk memunggunginya, tapi donghyuck menahanya dengan mencengkram pundak polos jeno.

Saat jeno menoleh lagi tiba² donghyuck menciumnya lagi. Kali ini lebih agresif dari yang tadi, membuat jeno kuwalahan.

"Anjing! lo maksa gue kesini cuma buat ini?"

"Jeno.. gue ga suka lo pacaran sama orang lain. Lo milik gue, jeno"

Jeno mengernyit lagi, jawaban donghyuck sama sekali tidak nyambung. Jeno mendorong dada donghyuck yang membungkuk kearahnya agar menjauh tapi gagal. Donghyuck malah menyibak selimut yang menutup tubuh jeno. Kini terlihat tubuh jeno yang setengah bugil, karna ternyata dia masih memakai celana. Dia hanya melepas kaosnya saja.

Donghyuck naik keatas kasur dan merangkak keatas jeno. Menumpu dengan tanganya dan menekuk lutut, wajah donghyuck kini berada diatas kepala jeno yang juga melihat keatas. Mata mereka bertatapan. Jeno bukanya tidak menghindar hanya saja ini terlalu mendadak, otaknya belum bekerja sepenuhnya apa lagi barusan jeno masih tidur lelap.

Dada jeno bergemuruh antara takut dan marah. Tapi tidak bisa melakukan apa², rasanya jeno ingin menangis saja. Saat donghyuck lagi² meraup bibirnya, jeno hanya bisa mencoba menggelengkan kepala meskipun gagal.

Ciuman donghyuck turun, menjelajahi leher jeno dan memberi tanda. Kemudian turun lagi ke dada dan memberinya tanda lagi. Semakin turun dan akhirnya ciuman itu sampai didepan selangkangan jeno. Donghyuck masih menciumi area perut bawahnya, dan jeno hanya bisa memejamkan mata sambil tanganya meremat sprei.

"H..hyuckh.. sad..arh begokh" jeno berusaha tetap waras mendapat rangsangan dari donghyuck.

"Hiks"

Saat donghyuck dengan kasar mencoba membuka kancing celana jeno, tiba² isakan jeno lepas. Setelah itu jeno merasakan beban pada perutnya. Saat dia mengangkat sedikit badanya untuk melihat kebawah, ternyata donghyuck sudah tidur telungkup menimpa perutnya.

Jeno menyingkirkan tubuh donghyuck menggunakan kaki hingga terjatuh ke lantai. Jeno memejamkan mata erat² saat melihat tubuh donghyuck tersungkur, segera bernapas lega karena tidak terjadi apa².

"Hyuck..?" Panggil jeno.

"Fyuh,,, kayaknya pingsan. Hampir aja" jeno mengelus dadanya.

Jeno membiarkan donghyuck tertidur dilantai, kemudian melanjutkan tidurnya dikasur. Tidak lupa dia mengambil selimut dibawah yang tertimpa tubuh donghyuck saat jatuh tadi.

Keesokan paginya donghyuck bangun masih dengan posisi tidur dilantai samping kasur. Setelah linglung beberapa saat, barulah dia mengingat kejadian semalam.

"Bangsat apa yang gue lakuin semalem?"
Ucapnya sambil meninju lantai sampai membuat punggung jarinya lecet.

Keadaan sudah sepi karna jeno sudah pulang kerumahnya tadi pagi².



MY UKE PLAY BOY (HYUCKNO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang