Pagi ini di ruangan Mako, terlihat Agil yang tertidur pulas di sebuah sofa panjang. Terlihat dirinya sangat lelah, apalagi dirinya harus bekerja dan menyelesaikan masalahnya.
"Agil a nya anjing~"
Sapa krow pada Agil namun sayangnya sangat pemilik nama sedang tertidur lelap."Gil bangun Gil, gempa Gil"
Ucap krow mengguncangkan tubuh Agil.Tak dijawab oleh Agil, Agil hanya mengeluarkan racauan dari mulutnya, "Mako, jangan tinggalin aku" racau Agil menitikkan air mata.
Tiba tiba dari arah pintu, terlihat Caine yang memasang muka khawatir karna mendengar suara tangisan. "Siapa tadi yang nangis krow?" Tanya Caine khawatir
"Ini mami, tadi Agil ngeracau terus nangis sendiri" Jelas Krow, ia menjelaskan semua tentang Agil.
Caine menghampiri Agil yang tengah tertidur pulas, ia mengelus surai hitam Agil. "Agil" Ucap Caine perlahan tidak ingin menganggu Agil yang terlihat kelelahan.
Merasa dibangunkan, Agil langsung terbangun dari tidurnya "eh Caine sama krow, udah lama kah disini?" Tanya Agil masih dengan suara khas baru bangun tidurnya.
"Kita belom lama kok disini" Ucap Caine, "Eh Gil, kataku kalau kamu ngantuk, tidur aja gapapa atau pulang ke rumah, biar aku sama krow yang ngejaga disini" Lanjut Caine, ia merasa tidak tega melihat Agil menunggu disini sejak kemarin.
"Gapapa Caine aku disini aja, lagian Mako bisa koma juga gara gara aku" Gumam Agil memperhatikan kekasihnya yang terkulai lemas di ranjang.
Pastinya Caine merasa tidak tega, walaupun Mako memang bisa dibilang koma karna kesalahan Agil. Namun Caine tidak tega jika melihat Agil yang selalu mengungkit kesalahannya sendiri.
Caine mengangkat wajah Agil agar menghadapnya, "Gil, ini semua bukan salah kamu gausah ngerasa bersalah" Ucap Caine
Agil merasa sedikit tersentuh, ia sedari kecil tidak pernah mendapat kasih sayang seperti ini. Dari dirinya kecil, ia selalu diperlakukan tidak layak oleh orangtuanya.
Agil mengangguk, "Iya Caine, makasih juga mau maafin aku" Ucap Agil pelan.
"Eh laper gak Gil? Biar gua beliin"
Ucap Krow berusaha mencairkan suasana yang terasa canggung."Gausah, gua aja yang keluar"
Ucap Agil bangkit dari posisi duduknya."Caine sama Krow, gua titip Mako ya, gua ke kantin bentar" Pamit Agil hanya dibalas oleh Anggukan.
"Mami, aku ga tega sama Agil"
Ucap Krow duduk di sebuah sofa panjang, tempat Agil biasanya duduk."Sama Krow, dia selalu ngerasa bersalah gara gara ini, padahal mah dia ga salah apa apa" Angguk Caine menanggapi pernyataan Krow.
"Malahan, kalo gaada Agil kayaknya kondisi Mako bisa lebih parah dari ini" Ucap Krow memperhatikan tubuh sahabatnya yang sekarang sudah tidak bisa bergerak sama sekali.
"Dia effort banget, sampai manggilin anggota Black Oni" Lanjut Caine
"Dia juga katanya sampai berantem sama Airuma tau mami, gara gara Airuma obsessed sama Mako" Ucap Krow
Saat Krow dan Caine tengah asik berbincang, pintu terbuka dengan pelan, terlihat Agil yang membawa 2
Paper bag berukuran besar."Gil, itu isinya apaan buset?"
Pastinya Krow terkejut melihat Agil yang membawa paper bag berukuran besar itu."Ini buat Caine sama lu"
Ucap Agil dengan tatapan polos, ia menunjuk kedua paper bag yang sudah ia taruh di atas meja."Gil? Kebanyakan ini.."
Ucap Caine, ia memilah semua belanjaan yang dibelikan oleh Agil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can we be together? [Magil]
Teen FictionAdegan apapun disini hanya karangan author. Semua yang aku tulis disini, tidak ada hubungan dengan roleplay asli mereka. Jika ada hal yang sama, itu berarti aku hanya mengambil sedikit ide dari roleplay asli mereka. Mohon dimengerti bagi semua reade...