Jealous

179 14 0
                                    

Pagi ini, hari yang indah. Terlihat matahari yang bersinar terang menyinari empat orang yang tengah memamerkan pasangan mereka masing masing.

Terlihat Selia yang tengah duduk dipangkuan Riji, ia menatap tajam Mako dan Agil yang tengah bermesraan di bagian ujung sofa.

"Aduh aku juga pengen, tapi gamau liat ah" Ucap Mia, ia menutup kedua matanya menggunakan tangannya, ia tidak ingin melihat kemesraan ini.

Mako terkekeh kecil melihat tingkah adiknya itu, sebenarnya banyak sekali yang menginginkan Mia. Namun, pastinya semua lelaki itu ditolak oleh Rion dan Caine, mereka memang sangat posesif jika menyangkut anaknya, apalagi Mia.

"Sayang, mau ke karnaval ga?"
Ajak Mako pada Agil, tanpa sadar Mako melengkungkan bibirnya.

Agil terkekeh gemas melihat tingkah kekasihnya itu, "yaudah ayo" Ucap Agil menerima ajakan Mako.

Mako menarik tangan Agil agar berjalan lebih cepat, Agil hanya tertawa kecil melihat kekasihnya itu.

"Sayang, aku ganti baju dulu dong, masa aku pake baju ini?"
Ucap Agil menunjuk pakaiannya sendiri. "Yaudah, aku tunggu di luar" Ucap Mako keluar dari mansion, berjalan ke arah mobil Agil.

Setelah Agil mengganti pakaiannya, ia menghampiri kekasihnya yang nampak duduk di kursi setir. "Gantian, aku aja yang nyetir" Ucap Agil menyuruh Mako untuk duduk di kursi penumpang.

Mako hanya mengangguk pelan, ia berpindah ke kursi penumpang tanpa turun dari mobil Agil.

Agil duduk di kursi setir, ia menyetir mobil putih kesayangannya itu menggunakan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya ia gunakan untuk memegang tangan yang lebih kecil itu.

Sepanjang jalan diiringi oleh candaan dan pembicaraan yang diawali oleh Agil maupun Mako, mereka tidak pernah saling bungkam mulut satu sama lain.

Kurang lebih 15 menit mereka sampai di karnaval, Agil harus memarkirkan mobil terlebih dahulu. "Sayang, aku parkir mobil dulu kamu masuk aja duluan" Ucap Agil, ia tahu pasti kekasihnya akan merasa bosan jika harus di dalam mobil saja menunggu ia memarkirkan mobil.

Mako hanya mengangguk paham, "Jangan lari sayang, okay?" Bisik Agil tepat di telinga Mako, tidak peduli siapapun yang melihat kemesraan mereka.

Mako berjalan ke arah pintu masuk, ia berencana untuk membeli es krim dahulu sembari menunggu Agil.

Setelah dirinya membeli es krim,Mako duduk di satu kursi panjang untuk menikmati es krim yang baru saja ia beli.

"Eh ini Mako kan?"
Sapa seseorang dengan suara yang berat

Mako tersenyum ramah, "eh, makomi?" Sapa Mako, Makomi adalah teman satu angkatan Agil.

Saat Mako sedang memulai pembicaraan, tiba tiba ada yang merangkul pinggang nya. "Maaf tapi say-" Ucap Mako terputus.

"Kamu kemana aja?"
Bisik Agil pada Mako, namun menatap tajam ke arah Makomi.

"Ini abis beli es krim"
Ucap Mako, ia menyuapkan satu sendok es krim ke mulut Agil.

"Jangan banyak banyak sayang"
Bisik Agil mengelus sekaligus mengacak ngacak surai putih milik kekasihnya itu.

Mako menatap Agil dengan tatapan kekesalan namun menurut Agil menggemaskan, ia mengendus kesal "Jangan di berantakin ih, nanti jadi jelek!" Seru Mako segera merapikan rambutnya.

"You always pretty"
Bisik Agil tepat di telinga Mako.

Pastinya Mako merasakan ada kupu kupu yang hinggap di perutnya, ia menutupi wajahnya yang telah dihiasi oleh semburat merah.

Can we be together? [Magil]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang