Sendiri di Asmaraloka

4 4 0
                                    

Ku berjalan sendiri
Di sebuah jalanan gelap gulita
Tak tau kemana jalan itu menuju
Mungkin bisa saja memutari sang bentala

Hidupku hampa
Tanpa adanya sosok yang menemaniku
Sosok yang selalu ada
Sosok yang selalu menghiburku

Bahulku dengannya pudar perlahan
Tak sekuat sekencang dulu lagi
Ketiadaan fiat dari Nya
Menjadikan dirinya semakin aska dariku

Asmaraloka pertamaku ada padanya
Aku diam menghadap ke langit
Penuh dengan gemintang
Cantik, sama seperti dirinya

Kala itu kuingat kembali
Pelajaran yang ia ajarkan padaku
Eunoia yang ia selalu ceritakan untukku
Menari dengannya dengan gempita

Aku rindu saat-saat itu
Sekarang aku seperti kukila
Awalnya berada di sangkar, namun dilepaskan bebas
Terbang bebas mengitari jenggala dengan kerinduan pada tuannya

Aku menjadi seorang wanodya
Yang berjalan sendirian 
Menghadap ke tengah laut ditemani sang manganta
Menyala di tengah sagara gelap

Perlahan memasuki biru gelap
Perlahan tersapu sang bena
Akankah suatu hari nanti aku bertemu dengan mu lagi?
Ibu?


Mimi
Semarang, 28 Desember 2023

Melankolia AmartaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang