----------

3 1 0
                                    

Pernah, di suatu hari yang biasa, kau bisikkan janji dengan suara lembut, seperti ombak yang berbisik pada karang, dan aku, karang itu, percaya.

Namun ombak pergi, meninggalkan pasir-pasir perasaan yang terhampar sepi.

Dan aku, hanyalah karang yang mulai terkikis, oleh riak kenangan yang kau biarkan tetap hidup.

Pernah, di antara senyuman yang kita bagi, aku berpikir ini adalah abadi. Tapi abadi, ternyata hanya mitos, yang dicipta oleh hati yang takut sendiri.

Dan sekarang, hanya sisa puing kata-kata yang mengambang di ruang kosong, tanpa arti dan bunyi

; tapi penuh rindu yang tak lagi punya tempat.

Dan malam ini, malam yang begitu panjang, menyimpan semua yang tak pernah terkata sebelum-sebelumnya.




17:43, sab.

CATATANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang