" Perempuan licik. Merebut semua yang seharusnya bukan hak dirinya " - Abigail
"Mamiii, Mamiiii" Teriak dari luar. Abigail mendengar suara tak asing itu, lalu ia berjalan menuju pintu utama, namun langkahnya terhenti saat Marsha dengan cepat berlari untuk menyambut kedatangan Noah setelah setengah hari belajar disekolah.
Pintu terbuka, Noah. Anak sulung Abigail itu memeluk tubuh Marsha, dan mengecup pipi wanita itu dengan lembut. Perlakuan seperti itu seharusnya Abigail yang mendapatkannya. Namun kini ia melihat wanita lain yang diperlakukan oleh anak kandungnya sendiri.
Noah melepas pelukannya. Matanya seketika berhenti pada seseorang yang sudah lama tidak pernah ia lihat. Matanya membulat sempurna, seakan jiwanya berhenti dalam alam sadar.
"Mami..." lirihnya, Marsha menatap kearah Abigail. Matanya terlihat malas saat melihat Abigail berdiri dibelakangnya, sambil tersenyum tipis pada Noah.
"Sayang, ini mami. Mami kembali untuk Noah" ucap Abigail, dengan langkah mendekati Noah
Noah menjauh, lalu berlari menuju lantai atas, membuat Abigail terkejut begitupun dengan Marsha.
"Noah..." Teriak Abigail
Suara bantingan pintu terdengar dengan keras, Marsha segera menyusul kekamar Noah, begitupun dengan Abigail.
Keduanya berada didepan pintu kamar Noah, pintu yang masih sama seperti dulu.
"Noah, buka pintunya sayang" ucap Marsha sambil mengetuk pintu kamar Noah pelan
"Noah, ini mami" lirih Abigail, wanita itu kini sudah menangis
"Sayang..." panggil Marsha menghiraukan Abigail
"Apa yang kamu katakan pada Noah tentang saya?"
Marsha mendelik, ia menatap sinis Abigail. Seolah tidak terima dengan pertanyaan tersebut.
"Jawab!" Ucap Abigail sedikit keras
"Apa yang aku katakan? Aku tidak mengatakan apapun. Noah sudah besar, dia sudah bisa mengerti siapa yang paling menyayanginya"
"Maksud kamu? MAKSUD KAMU SAYA TIDAK MENYAYANGINYA!" Abigail sudah kehilangan rasa sabarnya.
"Kenyataannya begitu kan? Kamu meninggalkan Noah disaat dia membutuhkan sosok ibu, dia sendirian sampai saya datang menemaninya dan menggantikan peran kamu sebagai ibunya"
Tangan Abigail langsung mendarat dipipi Marsha dengan cukup keras, hingga pipinya langsung memerah bekas tamparan itu.
"Tidak ada seorang ibu yang bisa digantikan posisinya oleh siapapun!"
Marsha meringis dengan tangan terus memegangi pipinya. Ia tidak terima dengan perlakuan Abigail, sehingga ia mendorong Abigail hingga terjatuh.
"Aku merawat Noah! Aku menjaganya! Aku membantu Kalix membesarkannya selama ini disaat dengan sengaja kamu meninggalkan mereka! Dan sekarang kamu memperlakukanku dengan kasar?!" Bentak Marsha dengan amarah yang sudah tidak bisa ia tahan
Abigail segera bangun, ia mencengkram tangan Marsha dengan erat, matanya menatap tajam pada wanita itu. Nafasnya sudah tidak beraturan rasanya Abigail ingin membunuh wanita tanpa rasa malu itu didepan Noah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goodbye, Ex (On Going)
Teen FictionThis is an adult story, please be careful: 18+. No description, If you're curious, please get straight into the story!