06 - can't come back?

8 2 0
                                    

2 bulan berlalu, Kalix sudah putus asa dengan kepergian Abigail. Dia sudah mencari Abigail setiap hari, namun tidak menemukan kehadirannya. Bahkan informasinya pun benar-benar tidak ada.

Rumahnya terlihat kusam dan berantakan, Kalix tidak ada waktu untuk membereskannya.  Ia pulang kerja harus kembali mencari Abigail. Bahkan ia juga menitipkan Noah kepada tetangganya saat ia bekerja.

Informasi tentang perginya Abigail sudah tersebar ketelinga tetangga, bahkan kakak Abigail sudah mendengarnya.

Diruang tamu, Noah sedang memainkan mobil-mobilannya, Noah tidak secengeng diawal kepergian Abigail, mungkin ia sudah mulai bisa mengobati rasa rindunya dengan mainan.

Bell berbunyi, Noah menoleh ke arah pintu. Kalix yang tengah memasak untuk sarapan mereka berdua meminta tolong kepada Noah untuk membuka pintu.

"Sayang, tolong buka pintunya dulu"

Tidak ada jawaban, namun Noah berjalan cepat kearah pintu, dan membuka pintu tersebut menggunakan kursi yang ada disamping pintu dengan menaiki kursinya agar ia mampu mencapai knop pintu.

"Tante..."

"Selamat pagi, sayang. Dimana papi kamu" suara itu terdengar lembut, tangannya meraih tubuh Noah dan menggendong menuju kedalam rumah.

"Papi sedang masak" ucap Noah, sambil menunjuk kearah dapur.

Jolie, perempuan yang berstatus sebagai kakak Abigail itu tersenyum, ia berjalan menuju dapur, tempat Kalix sedang membuat sarapan.

"Rajin sekali. Abigail belum bangun?" Ucap Jolie berpura-pura tidak tau

Kalix terkejut, ia sempat terdiam sejenak sambil menatap Jolie. Setelah 2 bulan Abigail menghilang, mungkinkah Jolie masih belum tau tentang itu?

"Kalix? Abigail masih tidur?" Tanya Jolie sekali lagi

"Ah, benar" ucap Kalix dengan gugup

Jolie menyunggingkan bibirnya, lalu ia meletakkan Noah disofa kecil yang ada didekat meja makan. Lalu langkahnya mendekati Kalix yang masih memegang bahan makanan.

"Benarkah Abigail masih tidur?" Pertanyaan itu seakan seperti akan membunuh Kalix, suara penuh penekanan dengan ekspresi tenang namun menyeramkan membuat Kalix ketakutan

"Jangan berbohong" tambahnya

Kalix menunduk, ia yakin Jolie sudah tau tentang apa yang sedang terjadi pada keluarga Kalix.

"Apa yang kamu lakukan pada Abigail sampai dia pergi?"

"Aku tidak melakukan apapun"

"Tidak akan seseorang meninggalkanmu jika tidak ada sesuatu yang menyakitinya"

"Aku tidak menyakitinya, Kak Jolie. Percayalah. Dia pergi karena keinginannya" ucap Kalix mencari pembelaan

"Kau tau Kalix, Abigail memilih dirimu karena dia mencintaimu. Dia menentang keluarganya karena percaya bahwa hidup denganmu akan membuatnya bahagia...."

"Lalu sekarang? Dia menderita karena pilihannya sndiri. Cari dia, temukan dia atau aku akan membuatmu lebih buruk dari yang sekarang" ancam Jolie, dengan tatapan yang begitu sinis

"Aku mencoba mencarinya, dari 2 bulan yang lalu tanpa henti. Bisakah kau juga mengerti bagaimana kehilangannya aku?"

"Karena kau yang membuatnya pergi"

"Aku tau, Jolie. Aku sangat sadar dengan kesalahanku, tapi bukan kepergian yang aku mau untuk menyelesaikan ini semua!"

"Cari Abigail! Aku tidak mau dia menderita diluaran sana!"

"Aku akan mencarinya setelah ini. Kau pulang saja, aku sudah sangat pusing dengan masalah ini"

Jolie tersenyum sinis, seolah meledek Kalix yang sedang pusing karena ulahnya sendiri.

Tanpa pamit, Jolie melenggang meninggalkan Noah dan Kalix yang hanya menatap kepergiannya diambang pintu.

Noah berjalan perlahan mendekati Kalix, lalu ia memeluk kaki lelaki itu dengan erat.

"Tante Jolie marahin papi?"

Kalix menatap pada anak kecil itu, lalu mengangkat tubuhnya kedalam gendongannya, dan mencium lembut rambut yang berantakan itu.

"Tidak sayang. Tante Jolie hanya menanyakan mami saja"

Seketika Noah murung, ia teringat kembali pada mami nya yang sudah 2 bulan meninggalkan dirinya. Anak kecil yang masih membutuhkan sosok ibu itu mulai berkaca kaca matanya. Ia ingin Abigail kembali, menemaninya setiap hari sambil menunggu Kalix kembali setelah bekerja seharian.

"Jangan sedih, mami akan kembali" ucap Kalix menenangkan

Tidak ada respon dari anak itu, namun terdengar pintu terbuka, dan suara langkah kaki mendekati ruang dapur.

Kalix membawa Noah untuk memeriksa siapa yang datang, dan wanita itu, bukan dia yang Kalix tunggu kedatangannya.

"Selamat pagi"

"Ada apa pagi-pagi kesini?" Tanya Kalix dengan kerutan didahinya

Wanita itu tersenyum, lalu meletakkan sebuah tas kecil diatas meja makan.

"Aku bawa sarapan untukmu dan Noah..."

Wanita itu berjalan untuk mengambil piring dan membawanya keatas meja, menuangkan beberapa makanan disana, lalu dirapikan diatas meja agar Kalix dan Noah bisa langsung sarapan.

"Semenjak kepergian Abigail, pasti kalian tidak mendapat perhatian dari sosok wanita_

Ucapannya menggantung. Lalu ia mengambil alih Noah dari tangan Kalix, dan mendudukkan anak itu dikursi makan.

"Aku bisa menggantikan posisi Abigail" sambungnya, dengan senyuman manis kearah Kalix.

Kalix langsung menarik tangan wanita itu dan membawanya menjauh dari Noah. Kalix tidak mau mengobrol hal demikian didepan Noah yang masih bersedih.

"Ucapanmu benar, Sha. Tapi bukan berarti harus secepat ini. Aku dan Abigail tidak bercerai" ucap Kalix pada wanita bernama Marsha

Marsha, wanita itu mengelus dada Kalix dengan lembut. Senyumnya kembali terlukis seolah mencoba untuk meyakinkan Kalix.

"Aku bisa mencintai kamu seperti Abigail. Aku bisa mengurus semuanya. Menyayangi Noah layaknya ibu kandungnya sendiri"

"Kasihan jika setiap hari Noah harus dititipkan pada tetangga" tambahnya, yang membuat Kalix terdiam

Lelaki itu tengah memikirkan ucapan Marsha, wanita yang sedang menjadi selingkuhannya itu.

Ucapan Marsha memang ada benarnya,  tapi bagaimana jika Abigail kembali?

What steps do you think Kalix will take?
watch the continuation, guys. don't forget to leave a star! 

continued 


Goodbye, Ex (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang