Selamat membaca
---
Matahari pagi mulai menyinari jendela kamar, membangunkan Chika dari tidur yang nyenyak. Ia mengerjapkan matanya, merasakan kehangatan Christy yang masih memeluknya. Sebuah senyuman merekah di bibirnya saat mengingat kembali momen-momen semalam. Malam pertama mereka tidak hanya menjadi sebuah pengalaman fisik, tetapi juga menjadi fondasi bagi kedekatan yang lebih dalam.
Chika menggeser perlahan, mencoba agar tidak membangunkan Christy. Namun, begitu ia bergerak, Christy terbangun, membuka matanya yang indah dengan tatapan lembut. "Selamat pagi, sayang," ucap Christy dengan suara serak, tetapi penuh kasih.
"Selamat pagi," balas Chika, sambil membalas tatapan Christy. Hatinya terasa hangat melihat senyum di wajah Christy. Ia merasa beruntung bisa berada di sampingnya.
Christy memperbaiki posisi tidurnya, menyandarkan kepala di bahu Chika. "Malam tadi... luar biasa, ya?" tanyanya, suara lembutnya menciptakan suasana nyaman di pagi itu.
"Ya," jawab Chika, mengenang kembali setiap detil malam tersebut. "Aku merasa seperti baru saja melangkah ke dunia baru."
Mereka berdua tertawa kecil, merasakan kehangatan di antara mereka. Chika merasa lebih ringan, seolah beban emosional yang sempat menghimpitnya telah sirna.
Christy bangkit perlahan, duduk di tepi ranjang sambil menggenggam tangan Chika. "Kita harus berbicara tentang apa yang terjadi semalam," kata Christy, nada suaranya serius tetapi tidak mengintimidasi.
Chika merasa sedikit cemas mendengar itu, tetapi ia tahu pentingnya komunikasi dalam hubungan mereka. "Apa yang ingin kamu bicarakan?" tanyanya.
Christy menatap Chika dengan penuh perhatian. "Aku ingin memastikan kita berdua merasa nyaman dengan apa yang terjadi. Ini bukan hanya tentang fisik; kita perlu membangun kepercayaan dan saling mengerti."
Chika mengangguk, menyadari betapa pentingnya pernyataan Christy. "Aku setuju. Semuanya terasa begitu benar, tetapi aku juga ingin kita berdua saling terbuka tentang perasaan kita."
Christy tersenyum, senyumnya yang selalu bisa membuat Chika merasa lebih baik. "Bagus, aku merasa lebih baik sekarang. Kita bisa menghadapi apapun bersama-sama."
Setelah berbicara, mereka berdua merasa lebih tenang. Chika merasakan dorongan untuk lebih mengenal Christy, bukan hanya sebagai kekasih, tetapi sebagai individu yang memiliki impian dan ketakutan sendiri. Dia tahu bahwa malam pertama mereka adalah awal dari perjalanan panjang, dan ia ingin berkomitmen untuk saling mendukung satu sama lain.
"Bagaimana kalau kita sarapan bersama?" tawar Chika, mengubah suasana menjadi lebih ceria.
"Setuju! Aku lapar!" jawab Christy dengan semangat, mengubah suasana hati Chika menjadi lebih ceria.
Mereka berdua beranjak dari ranjang, masing-masing mencari pakaian yang nyaman. Chika mengenakan kaos oversize yang sering dipinjam Christy, sementara Christy memilih celana jogger dan sweater yang hangat. Dalam kebersamaan itu, mereka tidak bisa berhenti saling tersenyum, merasakan kenyamanan dan keintiman yang telah terjalin.
Saat menuju ke dapur, aroma kopi yang baru diseduh menyambut mereka. Chika mengambil dua cangkir dan menyeduh kopi untuk mereka berdua. Sementara Christy mempersiapkan sarapan sederhana, pancake dengan buah-buahan segar.
"Makananmu selalu enak," puji Chika, melihat Christy yang penuh perhatian memasak di dapur.
Christy tertawa, "Kamu yang membuatnya lebih lezat dengan kehadiranmu. Sarapan ini untuk merayakan malam pertama kita!"
Chika merasakan hatinya berdebar mendengar pernyataan itu. Ia merasa dicintai dan dihargai. Sarapan selesai disiapkan, dan mereka berdua duduk di meja makan. Di tengah kehangatan suasana pagi, mereka saling bercerita tentang impian masing-masing dan bagaimana mereka membayangkan masa depan bersama.
"Bagaimana jika kita melakukan sesuatu yang berbeda hari ini?" tanya Chika, tiba-tiba terinspirasi. "Kita bisa pergi ke tempat yang kita impikan!"
"Tempat mana?" tanya Christy, matanya berbinar-binar penuh antusiasme.
"Mungkin ke taman kota? Kita bisa piknik, bawa makanan dan nikmati waktu bersama," jawab Chika, tersenyum lebar.
"Saya suka! Aku akan menyiapkan semua yang kita butuhkan," jawab Christy, terlihat bersemangat.
Setelah sarapan, mereka bersiap-siap untuk pergi. Chika merasa bersemangat dan tidak sabar untuk menghabiskan waktu di luar bersama Christy. Saat mereka berangkat, Chika merasakan kekuatan cinta yang mengalir di antara mereka, sebuah ikatan yang semakin kuat setelah malam pertama mereka.
Mereka pergi ke taman, tertawa dan berbagi cerita. Di tengah hijau pepohonan dan suara burung berkicau, Chika dan Christy merasa seperti mereka berada di dunia mereka sendiri. Setiap momen dihabiskan dengan kebahagiaan, saling mendukung dan mencintai tanpa rasa ragu.
Ketika matahari mulai terbenam, mereka duduk di bawah sebuah pohon besar, berbagi piknik sambil mengagumi keindahan langit yang berubah warna. Dalam keheningan, Chika mengambil tangan Christy, menggenggamnya erat.
"Terima kasih telah membuat malam pertama kita begitu spesial," bisiknya, penuh rasa syukur.
"Aku tidak akan menggantinya dengan apapun," jawab Christy, menatap dalam mata Chika. "Kita memulai babak baru dalam hidup kita. Apa pun yang terjadi, kita akan menghadapinya bersama."
Chika tersenyum, merasakan keyakinan dan cinta yang mengalir antara mereka. Dalam keindahan senja itu, mereka berdua tahu bahwa ini baru saja awal dari perjalanan panjang yang akan mereka lalui bersama, dipenuhi dengan cinta, tantangan, dan kenangan indah.
---
KAMU SEDANG MEMBACA
CH: Malam Pertama
أدب الهواة"Malam Pertama" "Malam Pertama" menceritakan kisah Yessica (Chika) dan Christy Angelina, sepasang perempuan yang telah lama menjalin hubungan cinta yang dalam dan penuh arti. Setelah melewati banyak tantangan dalam perjalanan cinta mereka, malam itu...