Bab 6: Rencana Memiliki Anak

154 14 0
                                    

---

Suatu malam, Chika dan Christy duduk di sofa ruang tamu apartemen mereka, menikmati kebersamaan sambil menonton film favorit. Setelah malam yang menyenangkan, keduanya duduk dalam keheningan nyaman, saling menggenggam tangan dengan lembut.

Christy menatap Chika, senyumnya penuh kasih sayang. “Chika, aku kepikiran sesuatu akhir-akhir ini,” ucapnya pelan, nadanya serius namun penuh kehangatan.

Chika menoleh, penasaran. “Apa itu, Christy?”

Christy menarik napas dalam, matanya berbinar dengan harapan. “Aku sudah merasa bahwa kamu adalah bagian dari hidupku yang tak tergantikan, dan aku… mulai berpikir tentang memiliki anak. Membangun keluarga kecil kita sendiri.”

Chika terkejut sejenak, tetapi senyum segera menghiasi wajahnya. Ia tahu bahwa ini adalah topik besar dalam hidup mereka, tetapi hatinya merasa tenang mendengar ide itu dari Christy. “Aku juga pernah memikirkan hal itu,” jawab Chika, suaranya lembut namun penuh keyakinan. “Membayangkan kita memiliki keluarga kecil, merawat dan membesarkan anak bersama… itu terasa begitu indah.”

Christy mengangguk, merasa senang bahwa Chika berbagi mimpi yang sama. “Aku tahu ini tidak mudah, dan kita mungkin harus merencanakan banyak hal, tetapi aku ingin kita memikirkannya dengan serius. Anak itu akan menjadi bukti cinta kita, seseorang yang bisa kita bimbing dan ajarkan tentang dunia.”

Chika tersenyum hangat, menggenggam tangan Christy lebih erat. “Aku juga merasakannya, Christy. Aku yakin kita akan menjadi tim yang hebat untuk membesarkan anak kita nanti. Tapi, kamu benar. Ini butuh banyak persiapan, terutama dalam hal finansial dan mental.”

Mereka berdua tertawa kecil, merasa betapa pentingnya keputusan ini. Mereka kemudian mulai mendiskusikan rencana-rencana yang perlu dipertimbangkan: mulai dari keuangan, kesiapan fisik dan mental, hingga cara terbaik untuk memiliki anak, mengingat hubungan mereka yang istimewa.

“Kita bisa mempertimbangkan beberapa pilihan, seperti adopsi atau donor,” saran Christy dengan hati-hati. “Aku ingin kita menemukan cara terbaik yang paling sesuai untuk kita.”

Chika mengangguk setuju. “Aku juga berpikir begitu. Yang paling penting adalah kita berdua siap dan berkomitmen. Mungkin kita bisa mulai menabung lebih banyak dan mencari informasi tentang proses adopsi atau konsultasi dengan ahli mengenai opsi yang kita miliki.”

Christy merasakan keyakinan yang lebih besar setelah mendengar pemikiran Chika. Ia tahu bahwa memiliki anak akan menjadi perjalanan yang penuh tantangan, tetapi dengan Chika di sisinya, ia merasa siap untuk menghadapi segalanya. Mereka berdua berbicara hingga larut malam, membayangkan berbagai kemungkinan dan menyusun langkah-langkah kecil untuk mencapai mimpi mereka.

Sebelum tidur, Christy menatap Chika dengan tatapan penuh haru. “Aku sangat beruntung memiliki kamu, Chika. Terima kasih karena selalu ada dan mendukung semua impian kita.”

Chika tersenyum lembut, merasakan hangatnya perasaan cinta yang membara di hatinya. “Aku juga beruntung memiliki kamu, Christy. Bersamamu, aku merasa semua impian kita bisa jadi nyata.”

Malam itu, mereka berdua tidur dengan perasaan damai dan bahagia, dengan harapan besar akan masa depan yang mereka rencanakan. Dalam keheningan malam, mereka tahu bahwa langkah pertama untuk membangun keluarga kecil sudah dimulai, dan bersama-sama, mereka akan mewujudkan impian itu dengan penuh cinta dan komitmen.

---

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CH: Malam PertamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang