Bab 5: Langkah Baru

153 19 0
                                    

---

Beberapa hari setelah malam yang tak terlupakan di taman itu, hubungan Chika dan Christy semakin dekat dan penuh kehangatan. Pagi ini, mereka memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama di kafe kecil yang nyaman di tengah kota. Kafe itu memiliki jendela besar yang menghadap ke taman, dan suasana di dalamnya begitu tenang, seolah menjadi tempat perlindungan bagi mereka berdua dari hiruk-pikuk dunia luar.

Mereka duduk berhadapan, menyeruput kopi hangat sambil saling berbagi senyum dan cerita. Christy menatap Chika dengan penuh perhatian, mendengarkan setiap kata yang keluar dari bibirnya. Ia selalu terpesona dengan cara Chika bercerita, begitu hidup dan penuh semangat.

“Christy,” kata Chika tiba-tiba, nada suaranya sedikit serius. “Aku ingin bicara sesuatu yang penting tentang masa depan kita.”

Christy mengangkat alisnya, penasaran dengan apa yang ingin dikatakan oleh Chika. “Tentu, sayang. Apa yang ada di pikiranmu?”

Chika menarik napas dalam-dalam, mencoba meredakan kegugupannya. “Aku merasa… sudah saatnya kita membicarakan langkah selanjutnya dalam hubungan kita. Aku ingin memastikan bahwa kita berdua punya tujuan yang sama.”

Christy tersenyum, memegang tangan Chika di atas meja. “Aku juga berpikir begitu. Setelah semua yang kita lalui, aku ingin kita merencanakan masa depan bersama. Aku siap untuk melangkah lebih jauh denganmu.”

Chika merasa hatinya tenang mendengar jawaban Christy. Ia tahu betapa pentingnya komunikasi dalam hubungan mereka. Setelah malam pertama mereka, hubungan ini tak lagi sekadar cinta, tetapi juga tentang komitmen untuk saling memahami dan mendukung. Dan kali ini, Chika ingin memastikan mereka berada di jalur yang sama.

“Bagaimana menurutmu jika kita mulai menabung bersama untuk rumah atau tempat tinggal kita nanti?” tanya Chika, tatapannya penuh harapan.

Christy terdiam sejenak, lalu tersenyum dan mengangguk. “Aku setuju. Aku juga ingin kita punya tempat yang bisa kita sebut rumah, di mana kita bisa memulai hidup bersama. Ini adalah langkah besar, tapi aku siap jika kamu juga siap.”

Keduanya saling tersenyum, merasakan dorongan semangat untuk membangun masa depan yang lebih stabil. Mereka menghabiskan waktu di kafe itu dengan mendiskusikan mimpi-mimpi dan rencana-rencana, tentang pekerjaan, tempat tinggal, hingga hal-hal kecil seperti dekorasi rumah yang mereka inginkan.

Saat keluar dari kafe, Christy menggandeng tangan Chika, merasakan kehangatan dari genggaman itu. Mereka berjalan-jalan menyusuri taman, menikmati sinar matahari pagi yang cerah. Chika merasakan kebahagiaan yang tak tergantikan berada di sisi Christy, merasa bahwa setiap langkah yang mereka ambil bersama adalah awal dari kebahagiaan yang baru.

Di tengah perjalanan, Christy tiba-tiba berhenti, menarik Chika ke dalam pelukan. Chika terkejut, tetapi ia segera membalas pelukan itu dengan erat. Pelukan itu hangat, penuh dengan rasa aman dan cinta yang tulus. Dalam pelukan itu, Chika merasakan janji tak terucap bahwa mereka akan saling mendukung apa pun yang terjadi.

“Aku nggak pernah seserius ini dalam hubungan sebelumnya,” bisik Christy pelan. “Dengan kamu, aku merasa bahwa segala sesuatu menjadi lebih bermakna. Kamu adalah rumahku, Chika.”

Mendengar kata-kata itu, Chika merasa hatinya menghangat. Ia merasakan kebahagiaan yang begitu dalam, dan ia tahu bahwa Christy adalah orang yang ingin ia habiskan seumur hidupnya bersama.

“Aku juga merasakan hal yang sama, Christy,” jawab Chika, suaranya penuh keharuan. “Kamu adalah segalanya bagiku. Aku ingin kita menghadapi semuanya bersama, suka dan duka, sampai kapan pun.”

Keduanya saling berpelukan lebih erat, mengabaikan keramaian di sekitar mereka. Mereka tahu bahwa langkah-langkah yang mereka ambil ini adalah awal dari babak baru, sebuah masa depan yang penuh dengan harapan dan komitmen. Saling menguatkan dan saling mendukung, Chika dan Christy siap menghadapi apa pun yang akan datang di hadapan mereka.

---

CH: Malam PertamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang