11. Perang Troya, Sarira, dan Atma

411 35 16
                                    

"Katanya ... geng Elang-Elang itu tawuran sama geng Fosfor," celetuk Gemintang setelah menelan nasi gorengnya. Kelima orang lain yang berada di satu meja dengannya lantas menoleh.

"Elang?" Galaksi mengerutkan dahi.

"Fosfor?" sambung Adam dengan alis yang terangkat sebelah. "Yang mineral untuk tulang dan gigi itu?"

Chandra meneguk airnya sebelum memukul jidatnya jengah. "Eaglet, Omorfos, Gempi," sarkasnya mengarah pada Gemintang.

Sang empu lantas langsung melotot garang sambil mengacungkan garpu. "Gemintang, ya, Babi. Jauh banget jadi Gempi."

Angkasa tak bisa menahan diri, dia tertawa lepas meski tak sepenuhnya bersuara, termasuk yang lainnya kecuali Chandra dan Baskara. Chandra selaku pembully yang juga ter-bully hanya tersenyum cemooh. Dan Baskara? Seperti biasa--mungkin sariawannya belum sembuh dari dulu.

"Mau Elang kek, Iglit kek, Fosfor kek, metamorfosis kek, atau apalah terserah. Pokoknya intinya itu." Gemintang mengibaskan tangannya.

"Lagian lo kebiasaan kalau ngomong suka kepeleset mulu," cibir Chandra sambil melahap salad sayurnya--dia harus diet dalam mempertahankan badan atletisnya, dia tidak mau kalau Luna sampai melirik milik orang lain.

Gemintang menatap jijik ke arah makanan Chandra yang memuakkan--mirip seperti makanan kambing. Orang bulol memang segila itu, ya?

Sebelum adu roasting di antara bintang dan bulan itu hampir terjadi, Adam lebih dulu memotong mereka. "Kenapa mereka bisa tawuran? Gara-gara apa?"

"Biasa, nggak akan jauh-jauh dari cewek sama teritorial kekuasaan." Gemintang menegak Sprite-nya, membiarkan soda yang meletup itu mengaliri tenggorokan.

"Pfftt, konyol." Galaksi mengaduk es kelapa dalam gelas dengan sedotan sambil melihat-lihat keramaian kantin--berharap dapat menemukan Rasi kesayangannya.

"Mereka itu siapa?" isyarat Angkasa yang langsung dipahami Gemintang.

"Jadi Angkasa, Omorfos itu geng motor dari Sekolah Internasional atau SMA Cartwheel, ketuanya kalau nggak salah ... Aero--" Gemintang melirik Galaksi yang sedang menyeruput es kelapanya tenang. "--sepupu si tengil itu."

"Mata lo mau gue colok?"

Gemintang mengabaikan sang empu yang melotot, menatap Angkasa yang menyimak dengan baik. "Dan Eaglet ... lo pasti tahu lah, geng si bajingan Aukai itu. Geng dari sekolah kita yang suka cari masalah."

Chandra bertopang dagu mengarah ke Galaksi. "Gue baru tahu kalau si Aero-Aero itu sepupu lo."

Sedangkan pemuda berwajah galak itu merotasikan bola matanya malas. "Gue sebenernya ogah punya sepupu dongo kayak dia."

"Jadi intinya?" tanya Angkasa.

"Si Aero, Ketua Omorfos itu, nyulik ceweknya Aukai. Tau, 'kan, kalau ceweknya Lacey, yang cantik banget-banget itu--"

"Jelek," potong Baskara yang sedang fokus pada gawainya dengan wajah datar.

"Suka-suka, Aditya Baskara." Gemintang mengibaskan tangannya lalu melanjutkan menjelaskan. "Terus Aukai marah, jadilah mereka tawuran. Mereka tawurannya gila bukan main, pake parang. Kalau nggak ada yang lapor polisi, mungkin bakal ada yang mati," papar Gemintang panjang kali lebar. Gemintang adalah orang yang bisa dikatakan cukup friendly, dia punya banyak teman dari kelas lain. Jadi dari sana dia bisa mendapatkan banyak informasi.

Chandra terkekeh ringan. "Ngingetin gue sama Perang Troya."

"Yang gara-gara Helene dari Sparta diculik sama Paris?" sahut Galaksi dengan senyum guyonnya.

MatahariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang