Reyvan sempat menjemput Kenzie sebelum kembali ke kantor, makan siang bersama di resto ayam cepat saji kesukaan dimana anaknya bercerita dengan seru karena memiliki banyak teman baru,
.
"Papa, temen Ezie banyak, ada Wawa, ada Leon, ada Darren, ada Jovi ... pokoknya banyaaaaaak deh pa ... "
.
"Waah keren anak papa ..."
.
"Tapi mereka dianter mamanya, cuma aku yang dianterin papa "
.
Reyvan tersenyum bingung bagaimana menjawab pertanyaan anaknya yang semakin besar ini,
.
"Pa ... mama kok lama banget TKW nya, pasti uangnya udah banyak ya, udah kaya raya ..."
.
"Hahaha ... iya udah banyak ..."
.
"Udah sekoper ... "
.
"Hm ..."
.
"Se ... se kamar ? apa serumah ..."
.
"Banyak pokoknya ... sekarang Ezie sekolah yang bener, nanti ketemu mama pasti mama bangga ..."
.
"Iya, Ezie mau bikin mama bangga "
.
"Ezie ... emang siapa yang bilang mama jadi TKW ... ?"
.
"Nenek ... "
.
"Oh ... Pantes
Ezie tutup pintunya dari dalam, jangan kasih orang masuk kecuali nenek atau tante ya ... kalo ada yang anter makanan ambil dari lobang kecil itu, paham ..."
.
"Paham pa ..."
.
"Jangan mainan sabun, lantainya nanti licin Ezie bisa jatuh, ambil minum di dispenser inget ya yang ada warna birunya, kalo mau susu atau buah di kulkas ...
Jangan main api, dan colokan listrik ...
Bahaya ... "
.
"Iya papa, sekarang papa kerja aja, aku udah besar, tenang aja "
Reyvan tersenyum, mengecup puncak kepala anaknya, dia kembali ke kantor setelah menggantikan pakaian anaknya.
Hidup yang seperti ini sudah di jalani sejak Kenzie berumur empat tahun, beruntung anak ini penurut, mengingatkan dia pada Emma yang tak pernah membantahnya selama kebersamaan mereka yang hanya dua minggu itu.
.
.
Urusan dengan Emma untuk sementara selesai, Emma minta waktu untuk menyelesaikan urusannya maksimal diakhir bulan, hal yang tidak di duga sekaligus membuat perasaannya campur aduk adalah ketika dia bercerita tentang masalalunya ...
.
"Aku udah cerai sama Febri, Rey ...
Anak ku di ambil mama, katanya udah ga ada, tapi hati aku masih yakin kalo anakku masih hidup ..."
.
"Kenapa cerai, kamu kan cinta sama dia ... "
.
"Ga tau ... setelah kehilangan anak aku kaya ga minat lagi buat hidup, kayanya ga ada alasan buat hidup,

KAMU SEDANG MEMBACA
Still With You
FanfictionSejauh apapun kamu meninggalkanku, kamu pasti kembali ... Itu adalah pasal satu, dan hanya satu satunya.