Empat jam tanpa keluar dari ruangan, dan baru saat itu Maharani mengetahui banyak hal dari kematian orang tuanya, tangisnya pecah saat membaca hasil otopsi, yakinlah dasar dari alasan larangan dokter menangani keluarganya sendiri ...
Dia tidak akan tega melihat kondisi papa dan mamanya, ini adalah kesalahannya karena tidak memeriksa keadaan orang tuanya lebih dahulu, semua sudah di siapkan oleh opa, saat dia datang kerumah sakit semua sudah beres dan rapih.
.
Secara keseluruhan dokter Maharani bisa menjawab semua pertanyaan tanpa keraguan beserta alibi yang terverifikasi, sepanjang waktunya dihabiskan di rumah sakit, dan rumahnya, Rani tidak tinggal di apartement karena rumah orang tuanya tersebar di beberapa kota dan dia tinggal memilih rumah mana yang ingin dia tinggali.
.
Yang menjadi penyesalannya adalah dia sama sekali tidak memiliki firasat atau perasaan aneh apapun tentang keberadaan orang tuanya,
andai dia mengecek keadaan mama, setidaknya dia tau jika mamanya dalam keadaan tidak baik baik saja, papa yang hanya bisa ditemui di akhir minggu pun seperti tak punya niatan menelponnya sekedar memberi isyarat bahwa mereka sedang dalam keadaan bahaya.
.
"Sekarang apakah dokter sudah memahami keadaan dokter dan keberadaan saya disini ..."
.
"Hmmh ... Targetnya kan jelas, papa dan mama saya, jadi tugas pak Aryan selesai sampai disini ..."
.
"Bagaimana jika targetnya adalah penerus Syailendra ?
atau keluarga Syailendra ...?"
Maharani diam sesaat lalu matanya terbelalak ...
.
"Jika keluarga Syailendra berarti opa juga terancam ...
Tante Intan, Emma, dan ...
Saya harus ketemu opa sekarang "
.
Tanpa babibu Aryan mengarahkan mobil dan membawa istri kesayangan yang tidak merasa di sayang itu kerumah Hendrawan Syailendra.
.
.
.
"Kenapa opa ga bilang sama aku opa, aku udah dewasa, aku bisa bantu opa atau paling ga aku bisa dampingin opa di saat sulit begini ..."
.
"Opa tidak mau menggangumu sayang, kamu sudah ga bahagia di rumah, masa harus di bebani sama masalah rumit begini ... "
.
"Tapi ini juga demi aku opa ..."
.
"Iya ... kamu benar, ini demi kamu dan anak cucumu nanti, umur opa paling berapa tahun lagi, tapi kamu ...
kamu harus selamat dan terus hidup membawa nama Syailendra ..."
.
"Opa ngomong apa sih ...
aku ga suka ...
aku baru kehilangan orang tua, bahkan saat kehilangan mereka yang aku pikir gimana kalo aku kehilangan opa ...
Please opa, sehat sehat ya ...
aku ga mau sendirian di dunia ini ..."
.
"Kamu itu ...
Kamu sudah punya seorang yang begitu baik, begitu sayang, dan begitu peduli sama kamu ...
![](https://img.wattpad.com/cover/377303849-288-k464405.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Still With You
FanfictionSejauh apapun kamu meninggalkanku, kamu pasti kembali ... Itu adalah pasal satu, dan hanya satu satunya.