"Tan ...
Pak Gilbert bilang yang dua orang itu udah dateng ..."
.
"Kita udah dua jam nunggu dia baru dateng ... No Good Attitude yaa ...!!!"
.
"Tan ... please deh, mereka kan bukan karyawan tante, kita juga ga tau apa yang mereka alami sampe terlambat ..."
.
"Naah ini yang bikin kamu sama mamamu sering beda pendapat ...
Pengusaha sama dokter ya beda orientasi ..."
.
"Masalahnya bukan orientasi Tan, kalo aku sih biar cepet beres aja ... "
.
"Telpon opa kamu deh, Tante mau ke toilet dulu ..."
.
Intan bangkit dari duduknya di sudut cafe, mereka masih ngobrol ketika pengacara Gilbert menelpon Maharani,
.
"Hallo opa, dua orang itu udah dateng loh, aku yakin opa sama si bodyguard itu masih deket kan, mendingan balik lagi deh ... pengen cepet beres karena aku mau recovery dari berkabung opa ..."
.
"Hmmm ... kalo gitu opa suruh si Arnes aja untuk wakilin ya ... ?"
.
"Emang boleh, bodyguard opa aja suruh di luar tadi ... ?"
.
"Ya gimana dong ... kan kamu maunya hari ini ..."
.
"Udah opa tanya si Gilbert, kalo boleh Arnes opa suruh kesana, kalo ga boleh ya terpaksa di reschedule "
.
"Ya udah deh ..."
.
Di wakili kuasa hukumnya Hendrawan Syailendra memilih untuk menuntaskan berita yang baru saja dia terima ...
Berita tentang kejanggalan kematian anaknya, Hernawan Syailendra.
.
Di ruangan VIP kantor pengacara Gilbert telah berkumpul para undangan beserta seorang kuasa hukum Hendrawan Syailendra. mereka semua duduk berhadapan sementara di ujung meja pengacara Gilbert mulai membuka pembicaraan,
.
"Selama siang semuanya, kita berada di sini agar saya dapat menunaikan amanat dari mendiang bapak Hernawan Syailendra ...
Oya, nyonya Intan dan nona Maharani, juga tuan Arnes selaku kuasa hukum tuan Hendrawan Syailendra perkenalkan sebelumnya ini adalah tuan Askara Hernawan dan Cahaya Hernawan ..."
.
"Ini maksudnya apa ya pengacara Gilbert ... anda sedang memberitahukan suatu yang besar kepada kami, terutama pada keponakan saya loh ...
Jangan bercanda ya ..."
.
"Maaf nyonya Intan ... tapi ini adalah pesan terakhirnya tuan Hernawan, kita liat saja rekamannya ..."
.
Suasana jadi sedikit dingin sejak kedua orang asing itu di perkenalkan dengan nama belakang Hernawan kepada Intan dan Maharani,
Intan memulai tatapannya dengan penolakan dan permusuhan, jelas dia bisa membaca keadaan, sementara Maharani lebih bijak dengan mata bulatnya, tatapan itu terlihat bingung, polos dan sedikit penasaran

KAMU SEDANG MEMBACA
Still With You
FanfictionSejauh apapun kamu meninggalkanku, kamu pasti kembali ... Itu adalah pasal satu, dan hanya satu satunya.