Bab 2. Kembali bersama

79 14 3
                                    

Secara resmi Aryan menjadi bodyguard Maharani untuk waktu yang tidak dapat di tentukan,

Anggap saja dia mendapat begitu banyak keberuntungan melalui kasus ini, tugas untuk menjaga cucu konglomerat yang kebetulan adalah  istrinya itu merupakan perintah yang turun langsung dari orang nomer satu di divisinya,

yang kedua adalah mencari bukti dan penyebab kematian pasutri konglomerat yang secara kebetulan juga adalah mertuanya,

itu artinya dia akan berada disekitar istrinya setiap saat, lebih sering dari tiga hari kebersamaan mereka saat menikah tujuh tahun silam, dimana Aryan bahkan tidak mendapat cuti setelah menikahi Maharani, satu hari terakhir pertemuan mereka itu pun karena Maharani mengancam dengan sejuta kalimat mengerikan.

Sayangnya saat begitu banyak waktu bersama Maharani sudah melupakan siapa dirinya.

.

"Hhhhh ..."

.

"Pak Aryan kenapa, lelah atau mungkin ga suka hati ...?"

.

"Bukan begitu dok, saya yakin rumah ini sudah di lengkapi dengan cctv, tapi sepertinya masih banyak blank spot yang perlu diawasi dengan pantauan cctv ..."

.

"Maaf ya pak Aryan ...

Saya hargai bapak dapat tugas langsung dari atasan yang mana itu atas permintaan opa saya,

Tapiii ... duh, gimana ya pak, saya mau ruang privasi pak, kalo perlu sekeliling rumah di pasang cctv ok, tapi ya jangan di dalam rumah dong pak,

yang bener aja ...

Ini rumah tinggal pribadi, bukan hotel, atau rumah tahanan ...

Apalagi bapak jadi bodyguard saya untuk waktu yang di tentukan sama opa, saya tau persis opa saya seperti apa ...

Bisa seumur hidup, sampe kakek kakek jagain saya ... "

.

"Saya rasa tidak sampai selama itu dokter ...

hanya sampai kekhawatiran opa anda mereda ...

Sampai matipun rela menjagamu istriku, tapi aku sedih dengar penolakanmu ...

ini alasanku ga mau dekat denganmu, mana janjimu ... ga mau tinggalin aku, aku dateng bukan di sambut malah jengah kaya ga terima gitu ..."

.

"Tapi ga harus pasang cctv di semua tempat juga pak ...

Apaan sih nih orang ...

Kita cuma ketemu sebentar, seinget gue dia tuh humble banget sama ga rese, kenapa sekarang jadi kaya gini sih ..."

.

"Baik, saya akan diskusikan dengan pak Hendrawan, karena ini juga sebagai salah satu cara untuk memantau segala tindakan upnormal di rumah ini ..."

Maharani tak menanggapi ucapan Aryan sama sekali, perempuan itu berjalan kearah kamarnya dan menutup pintu kamarnya keras, merasakan tubuhnya yang beberapa hari ini di paksa kuat berakhir lungsur sebelum mencapai ranjang.

Sementara itu di luar kamar Aryan sudah langsung mendapat persetujuan pak Hendrawan untuk segala kebutuhan dalam tugasnya, lelaki tujuh puluh tahunan itu telah banyak bicara bersama dengan anak dan menantu besannya, sejauh ini  melihat dan mengamati bagaimana sikap, kepribadian mereka, dan bisa menyimpulkan Maharani mendapatkan suami yang tepat setidaknya untuk saat ini.

Still With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang